14

542 52 5
                                    

Termasuk update kilat ga nih 🙈
Happy reading zheyenkkkk
Jan lupa vote yaaa 😁


🍂🍂🍂🍂🍂



Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam setelah Eunha selesai di interogasi oleh Nyonya Kim beserta sang Ibu dengan apa yang terjadi padanya dan Yoongi.
Eunha dapat melihat dengan jelas raut wajah bersalah sang Ibu saat mendengar cerita yang ia utarakan, bahwa Yoongi hampir saja membuatnya celaka. Berbeda dengan Nyonya Kim, wanita itu terlihat sangat antusias dengan apa yang di ceritakan oleh Eunha, terlebih saat mendengar Yoongi telah berusaha melindunginya dari pria nakal di bar semalam.

Kini, Eunha tengah berada di dalam kamar Yoongi. Setelah selesai melepas jas dan sepatu milik Tuan mudanya itu  Eunha bergegas untuk mengobati luka lebam di wajah Yoongi. Dengan perlahan dan penuh kehati-hatian, Eunha mengusap dan membersihkan darah yang masih menempel di lapisan epidermis putih milik pria itu.

"Maafkan aku...hanya karena akan menolongku, kau menjadi babak belur seperti ini, entah apa reaksimu nanti kalau kau sadar dan melihat wajahmu seperti ini" ucap Eunha lirih seraya terus mengobati luka Yoongi. Menatap intens paras tampan yang ia damba mulai detik ini. Eunha merasa sangat bersalah atas apa yang telah menimpa Yoongi, karena bagaimanapun Yoongi menjadi seperti ini karena ingin----melindunginya.

"...ah! Tapi bukan sepenuhnya salahku, semua terjadi karena kau membawaku ke bar itu, dasar bedebah! Coba saja kau tidak menyeretku ke tempat menjijikkan itu, kau tidak akan sep-"

Drrtt..! Drrtt..!

Ocehan Eunha di hentikan oleh ponselnya yang bergetar tiba-tiba. Gadis itu meraih benda itu yang ia letakkan di atas meja kecil di samping ranjang Yoongi. Terlihat nama Lee Minji di layar. Mengetahui sahabatnya menelpon, lantas Eunha bergegas meletakkan kain yang ia gunakan untuk membasuh wajah Yoongi dan pergi menyingkir dari sisi Yoongi agar pria itu tidak terusik dengan percakapannya.

"Yeoboseyo, Minji-ya.." ucap Eunha dengan suara yang sengaja ia pelankan.

"Eunha-yaaa! Kau kemana saja ha? Kenapa tidak menghubungiku? Aku sangat merindukanmu..." balas Minji kelewat manja.

"Aku baik-baik saja, aku juga sangat merindukanmu...mian- aku sibuk bekerja di sini, jadi maafkan aku kalau aku lupa menghubungimu"

"Kau sungguh bekerja? Bagaimana rasanya? Menyenangkan kah? Aaa..aku ingin sekali bertemu denganmu, banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu, Eunha"

"Iya, aku bekerja sebagai asisten pribadi seseorang, jadi itulah kenapa aku lama tidak menghubungimu, aku sibuk dengan pekerjaanku, mianhae..."

"Woahh!! Kau bekerja menjadi asisten prinadi? Kau sungguh membuatku penasaran! Seperti apa majikanmu? Apa dia tampan? Tinggi? Kaya raya? Ahh pasti dia tampan!" ucap Minji kelewat heboh, gadis itu akan berubah cerewet saat berbicara dengan Eunha.

"Eum- tidak sama sekali, apa yang kau ucapkan sama sekali tidak benar...dia pria tua yang menyebalkan, sikapnya selalu kasar dan menjengkelkan, dia sangat tidak sabaran, kalau bukan karena Ibu, aku sudah pergi dari sini sejak lama" ucap Eunha seraya mengalihkan pandangannya pada Yoongi yang masih terlelap. Andai saja Yoongi mendengar apa yang dia ucapkan, Eunha bersangsi dia mungkin akan di gantung hidup-hidup oleh pria itu.

"Jinjja? Bagaimana bisa kau mendapatkan majikan seperti itu? Dasar orang tua tidak tahu diri, dia pasti menjadikanmu asisten pribadinya karena kau masih muda dan cantik"  ucap Minji lagi.

"Minna-ya...jangan pergi, aku mohon"

Eunha menoleh cepat dan mengabaikan ucapan Minji saat Yoongj tiba-tiba bersuara dan memanggil nama Jung Minna. Eunha bergegas mendekati Yoongi dan meletakkan begitu saja ponsel miliknya di sebelah bantal Yoongi, tanpa menyadari panggilannya dengan Minji masih terhubung.

SO FAR AWAY [M] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang