Update lagiii 🤭
Yang kemaren bonus
Happy reading 💚🍂🍂🍂🍂🍂
Langit masih gelap tapi Eunha sudah menyibukkan dirinya di dapur. Memasak nasi goreng kimchi seperti permintaan Nyonya Kim untuk sarapan Han Yoongi yang sampai saat ini belum menampakkan dirinya kembali kerumah mewahnya. Pria itu pergi meninggalkan rumah semenjak pertengkarannya dengan Eunsuh kemarin.
Beruntung Eunha sudah fasih memasak semenjak dirinya di tinggalkan Daejung untuk bekerja di Seoul, sejak dirinya masih duduk di bangku SMP. Gadis itu harus menggantikan peran sang Ibu ketika masih berada di Daegu, mengurus Ayah dan kakak laki-lakinya yang berandalan. Nasi goreng kimchi adalah resep yang tidak terlalu sulit bagi Eunha."Nak, sudah selesai?" tanya Daejung yang tiba-tiba muncul dengan sebuah kemoceng di tangannya.
"Sudah Bu, makanannya sudah siap semua" balas Eunha seraya menunjukkan meja makan yang sudah penuh dengan makanan. Daejung menghela napasnya dan tersenyum kemudian.
"Anakku memang yang terbaik!" pekik Daejung seraya mengelus lembut surai hitam sang anak.
"Semua karena Ibu, Ibuku juga yang terbaik!" Eunha membalas dengan sebuah pelukan singkat, mengisyaratkan bahwa gadis itu sangat menyayangi sang Ibu.
"Apa kau ada tugas lagi setelah ini, Nak?"
"Ada Bu, aku harus membersihkan kamar Tuan Yoongi"
"Baiklah, bersihkan dengan baik dan jangan sekali-kali memindahkan barang-barangnya ya, cukup rapikan saja, Tuan muda tidak suka jika barang di kamarnya di pindah sembarangan, kau mengerti?" ucap Daejung memperingatkan Eunha. Gadis itu mendengarkan dengan seksama dan mengangguk paham setelahnya. Setelah selesai, Eunha bergegas pergi meninggalkan ruang makab. Dia harus segera membersihkan kamar Yoongi sebelum pria itu pulang.
Pintu kamar Yoongi terkunci rapat, beruntung Eunha memiliki kunci cadangan dari Nyonya Kim sehingga gadis itu bisa leluasa memasuki kamar bernuansa gelap itu. Nyonya Kim tahu kalau Yoongi akan mengunci kamarnya jika anaknya itu pergi meninggalkan rumah.
Sebelum memulai kegiatannya, Eunha menyalakan lampu utama kamar itu, agar suasana tidak terlalu gelap dan menyeramkan. Setelah di rasa cukup dengan penerangan yang ada, Eunha dapat melihat dengan jelas kamar berukuran besar itu lengkap dengan pernak-pernik unik yang menghiasi kamar pria kulkas itu. Lukisan abstrak berupa goresan-goresan cat berwarna gelap yang tergantung di atas kepala ranjang, rak buku kecil yang menempel pada tembok berisi beberapa buka yang terlihat sangat berantakan, juga sebuah piano klasik yang berdiri kokoh di pojok ruangan. Eunha sedikit menganga manakala gadis itu mendapati alat musik sebesar itu berada dalam kamar Yoongi.
Di rasa sudah selesai menelisik setiap inci kamar itu, Eunha bergegas untuk menjalankan tugasnya. Seperti mengganti sprei, membersihkan kamar mandi dan menyapu. Hingga tiba waktunya untuk Eunha menata buku-buku milik Yoongi yang terlihat sangat berantakan. Eunha menghentikan aktivitasnya setelah menatap dan membaca setiap sampul buku yang di miliki Yoongi.
"Apa dia sedang depresi? Atau jangan-jangan dia mempunyai gangguan jiwa? Atau mungkin dia seorang psikopat? Oh...habislah aku" gumam Eunha dalam hati saat gadis itu kembali menerka bagaimana sosok Yoongi. Eunha dapat melihat hampir seluruh buku mikik Yoongi bertemakan psikologi dan mentalhealing. Sebelum pikirannya semakin jauh menerka, Eunha mengerjap dan segera menyelesaikan pekerjaannya.
"Tidak- tidak mungkin dia seorang psikopat atau orang yang memiliki gangguan jiwa, jangan berpikir yang tidak-tidak Eunha-ya! Ayolah!" gumam Eunha lagi. Gadis itu berusaha membuang pikiran buruknya.Setelah di rasa selesai, Eunha bergegas ingin kembali ke kamarnya dan membersihkan diri. Namun pandangannya terfokus pada pintu yang sedikit terbuka, berada di pojok ruangan dekat dengan piano klasik itu. Ruangan apa itu?---tanya Eunha seraya kembali memasuki kamar Yoongi. Eunha merasa tugasnya belum selesai karena masih ada ruangan lain yang belum dia bersihkan. Lantas Eunha berjalan mendekat dan membuka pintu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY [M] 🔞
Fanfiction[ Season 1 COMPLETED ] [ Season 2 ON GOING ] Choi Eunha tidak dapat menampik takdir yang telah di tetapkan untuknya. Dia harus merelakan masa remajanya untuk mengabdi kepada seseorang yang ia sebut sebagai suami dari ikatan pernikahan yang tidak pe...