SO FAR AWAY [M] 🔞

34

Anyyeong!!!

Ada yang nungguin So Far Away update???
Maaf baru sempat update hihi

Happy reading

🍂🍂🍂🍂🍂

Eunha tengah di periksa oleh dokter saat Kim Eunsuh berlarian menuju ruang pemeriksaan beberapa menit setelah Yoongi meneleponnya. Wanita itu terlihat panik sebab mengira Eunha kecelakaan dan terluka parah.

"Yoongi-ya, dimana Eunha? Apa yang terjadi dengannya?" pekik Eunsuh seraya mengedarkan pandangannya. Yoongi terdiam nyaris tak berani berbicara meski sang Ibu terlihat panik dan khawatir.

"Yak! Yoongi-ya!! Kau tidak mendengarkan eomma?!" protes Kim Eunsuh seraya menepuk keras lengan kiri Yoongi.

"M-Mianhae eommanie, Eunha- Eunha-"

"Eunha kenapa? Dia baik-baik saja, kan?" ucap Kim Eunsuh terus mengintimidasi Yoongi.

"Aku melihat darah mengalir di kedua kaki Eunha, dan- aku tidak tahu pasti apa yang terjadi tapi sepertinya Eunha tengah hamil"

"MWO? H-hamil? Eunha hamil?!" pekik Eunsuh dengan mulutnya yang terbuka lebar, bahkan bola matanya nyaris keluar dari tempatnya.

"M-mungkin, eommanie..."

"YAK! kau bahkan tidak tahu kalau istrimu hamil? Dan kau bilang apa tadi? Eunha pendarahan? Suami macam apa kau ini sampai tidak tahu kalau istrimu hamil bahkan sampai pendarahan seperti ini?!"

"M-mianhae, eommanie.."

"Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Eunha dan bayinya?" tanya Eunsuh dengan nada dingin dan tatapan tajamnya. Yoongi seketika menoleh dan membalas tatapan sang Ibu, ada rasa takut yang terselip di benaknya setelah Eunsuh menanyakan kalimat itu. Lantas Yoongi terlihat gusar, mengusap beberapa kali wajahnya dengan kasar seraya menunggu dokter yang masih sibuk menangani Eunha di dalam sana.

Hingga beberapa menit kemudian seorang dokter keluar dari ruang pemeriksaan, Yoongi dan Eunsuh pun mengerjap berdiri saat keduanya tengah duduk di kursi tunggu. 

"Dok, bagaimana keadaan menantu saya? Apa benar dia tengah hamil Dok? Dia baik-baik saja, kan? Bayinya juga selamat kan Dok?" pertanyaan itu terus membabi buta Eunsuh lontarkan pada dokter wanita yang menangani Eunha itu. Setelahnya, dokter itu terssenyum singkat, membuat Eunsuh semakin penasaran dan menuntut jawaban segera dari dokter itu.

"Iya, memang benar dia tengah hamil, kalau di lihat dari pemeriksaan besar janinnya, usia kehamilannya sudah memasuki bulan ke tiga, dan usia itu sangat rentan sekali terhadap keguguran dan sejenisnya"

"Lalu? Apa semuanya baik-baik saja Dok?"

"Beruntungnya dia dan bayinya baik-baik saja, tapi pendarahan yang terjadi saat ini menyebabkan kehamilannya sangat rentan terhadap resiko keguguran dan bayi yang mungkin saja meninggal mendadak di dalam rahim, jadi keluarga harus memastikan bahwa Nona Eunha harus benar-benar dalam keadaan yang tidak kelelahan, stress ataupun melakukan hal-hal yang dapat membahayakan janinnya"

"Jinjja?" Kim Eunsuh tercekat tak percaya. Dokter itu pun mengangguk lalu berpamitan pergi meninggalkan Yoongi dan Eunsuh.

Eunsuh bergegas pergi meninggalkan Yoongi yang terlihat gusar, wanita itu memasuki ruang pemeriksaan guna memastikan keadaan Eunha baik-baik saja. Sedangkan Yoongi masih enggan untuk menyusul sang Ibu sebab perasaan bersalah itu masih bersarang di benaknya. Pria itu terjebak di antara rasa bahagia juga rasa tak percaya dengan kenyataan yang ada di hadapannya bahwa Eunha kini tengah mengandung darah dagingnya.

...

Beberapa puluh menit kemudian, Daejung pun datang dengan wajah panik setelah Eunsuh menghubunginya. Yoongi yang masih duduk diam di depan ruang pemeriksaan pun terkejut setengah mati manakala melihat Ibu mertuanya datang dengan tiba-tiba tanpa ia tahu.