25

436 44 0
                                        

Angin senja musim panas berhembus lembut membelai  paras cantik yang tengah berdiri berdampingan dengan sang Ayah di ujung karpet putih yang bertabur ribuan kelopak bunga mawar dan membentang panjang di hadapannya. Tangan kanannya berpegang erat pada lengan kiri sang Ayah yang akan mengantarkannya ke altar pernikahan jauh di hadapannya. 

Kilauan air laut yang berpadu dengan sorot sang senja mampu memukau setiap mata yang memandangnya. Suara debur ombak yang seakan turut bersorak bahagia, menyambut sang pengantin wanita yang tampak cantik dan anggun berbalut gaun berwarna putih yang berpadu indah dengan surai hitamnya yang bertahtakan mahkota nan elok, menjadikan dirinya bak seorang putri kerajaan yang memukau setiap orang yang melihatnya. 

Senyuman indah terus terlukis di sudut bibir mungil nan merah merona itu, menampakkan kesan dewasa dalam paras wajahnya yang tampak sempurna dalam goresan  make-up. 

Eunha terus berusaha tersenyum kendati debaran di hatinya tengah membuncah tidak karuan. Tangannya bergetar hebat,  tak mampu menahan perasaan gugupnya yang terlampau dalam. Sang Ayah yang mengetahui sang putri tengah gugup pun mengelus lembut tangan yang merangkul lengannya itu. Keduanya terus melangkah bersama iringan lagu sebagai penghantar perjalanan indahnya menuju altar pernikahannya. 

Hingga langkah Eunha sampai di hadapan Jimin yang tengah berdiri di barisan para tamu undangan. Eunha menatap sejemang pria itu, pria yang tengah tersenyum manis kepadanya. Bahkan ketika langkah Eunha lambat laun menjauhinya, pandangan Eunha masih saja tertuju pada pria yang sempat menaruh hati padanya itu. Jimin mengangguk beberapa kali guna menyakinkan Eunha bahwa dirinya baik-baik saja. Setelah anggukan yang Jimin lakukan, Eunha kembali menoleh dan menatap lurus ke depan sebab beberapa langkah di hadapannya telah berdiri sosok tampan berbalut tuxedo hitam tengah tersenyum dalam penantiannya.

Sekali lagi Jimin menatap punggung sang gadis pujaan sebelum akhirnya menundukkan wajahnya sebab pria itu tak kuasa menahan sesak di hatinya yang tiba-tiba saja menghampiri.

"Pergilah Eunha...pergilah bersama dengan takdirmu, aku berharap kau akan menemukan cinta dan kasih sayang yang belum sempat ku berikan padamu, berbahagialah dengan pria pilihamu..satu hal yang harus kau tau Eunha,  aku tidak akan benar-benar pergi, aku akan selalu ada di belakangmu, kapanpun kau akan membutuhkanku, aku janji aku akan selalu ada untukmu..." ucap Jimin dalam hati, lekas pria itu mengusap wajahnya guna menghalau air mata yang terbendung di pelupuk matanya. Hatinya hancur, namun Jimin tidak dapat berbuat apapun, karena bagi JImin, kebahagiaan Eunha adalah kebahagiaannya.

Eunha melepas genggaman tangannya pada lengan sang ayah sebab di hadapannya telah terulur tangan kekar nan putih itu agar segera ia genggam. Eunha terus menunduk sebab gagis itu tidak sanggup jika harus menatap Han Yoongi yang kini membawanya berjalan mendekat pada sang pendeta yang sudah berdiri menunggu dua sejoli yang akan mengikrarkan sumpah janji suci sakralnya sebuah pernikahan.

Tibalah keduanya untuk saling berucap janji suci pernikahan itu. Eunha menengadah, memberanikan diri menatap manik mata Yoongi yang juga tengah menatapnya. Veil putih transparan itu nyatanya tidak mampu menyembunyikan kecantikan Eunha, sehingga Yoongi terpana di buatnya. Yoongi menelan ludahnya dengan kasar sesaat setelah membalas tatapan sendu Eunha di balik veil pengantin yang menutupi seluruh wajah gadis cantik itu. Yoongi bersumpah seraya mengangkat salah satu tangannya.

"Aku..Han Yoongi...bersumpah akan menjadikan Choi Eunha sebagai istriku, aku akan mencintai dan menyayanginya sebagaimana dia mencintai dan menyayangiku sebagai suaminya, kami akan selalu berjalan beriringan, sehidup semati melewati susah dan senangnya pernikahan ini bersama-sama, aku akan melindunginya dan menghidupinya sebagaimana kewajibanku atas dirinya"

Yoongi berikrar dengan lantangnya, di ikuti Eunha yang meneteskan air matanya dengan tiba-tiba. Gadis itu terpaku dengan kalimat ikrar Yoongi yang terasa nyata dan begitu menusuk hingga ke dalam kalbunya. Hanya Eunha yang tahu, jika mungkin ikrar janji sehidup semati itu hanya akan menjadi angin lalu. Semua tampak semu bagi Eunha, kendati Yoongi sudah berusaha menunjukkan sisi baiknya pada Eunha. Akankah sumpah janji suci itu akan menjadi nyata? Eunha hanya dapat berharap dalam diam.

SO FAR AWAY [M] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang