9

539 57 2
                                        

Anyyeong !!!
Apa kabar kalian?
Mian...
minggu lalu author tidak update 😭
Lagi sakit 🙃 tapi sekarang udah sembuh 😊
Kalian jaga kesehatan yaaaa

Happy reading 💚


🍂🍂🍂🍂🍂


Eunha bergegas menuruni mobil saat Jimin menghentikan mobil Porsche Panamera hitam milik Nyonya Kim di depan lobby sebuah gedung yang Eunha ketahui adalah gedung studio milik Yoongi. Ada plakat nama yang sangat besar tertempel di sisi luar bangunan bertuliskan HAN'S STUDIO.

Merasa bingung dan canggung, Eunha tidak beranjak dari tempatnya bediri. Gadis itu terus mengamati sisi luar bangunan yang memiliki desain unik di setiap sudutnya. Kedua tangannya masih menenteng sebuah mini bag berisikan makanan dan sebotol jus untuk sang Tuan muda. Hingga sebuah tangan merangkulnya dengan tiba-tiba, membuat Eunha memalingkan wajah guna melihat siapa yang dengan berani melakukan hal itu kepadanya.

"Kenapa masih di sini? Studio Yoongi Hyung ada di dalam, ayo ku antar masuk" ucap pria itu yang ternyata adalah Jimin. Eunha mengangguk kaku dan mengurungkan niatnya untuk menepis paksa tangan nakal itu. Eunha sedikit salah tingkah saat merasa tubuhnya terlalu dekat dengan tubuh Jimin, semacam pelukan---mungkin. Eunha tidak habis pikir dengan pria yang masih saja merangkulnya itu, belum genap satu hari mereka berkenalan, tapi Jimin sudah seberani itu kepadanya.

Untuk sampai ke ruang kerja Yoongi, Eunha dan Jimin harus melewati beberapa ruangan dan menaiki lift karena ruang kerja Yoongi ada di lantai empat. Sepanjang perjalanan, banyak sekali sepasang mata yang melihat ke arah mereka dengan tatapan tak biasa, karena mereka kelewat mesra. Pertama kalinya Jimin terlihat membawa seorang gadis bersamanya ke studio milik Yoongi. Eunha hanya tersenyum kaku karena rasa canggung dan malu yang mendominasi akibat ulah Jimin yang mungkin saja membuat banyak orang salah paham pada mereka.

"Mereka semua temanku, aku bekerja di sini sebagai bawahan Yoongi hyung, menjadi supir pribadi Nyonya Kim hanya sebagai sampingan saja" ucap Jimin, lantas ucapan itu membuat Eunha menoleh melihat wajah Jimin yang berada terlalu dekat dengan wajahnya.

"B-benarkah? Aku kira kau bekerja untuk Nyonya Kim saja"

"Anieyo, tapi bisa jadi aku akan berpaling dari Yoongi hyung ke Nyonya Kim sepenuhnya kalau tahu teman kerjaku cantik sepertimu" ucap Jimin lagi seraya membalas tatapan Eunha dan tersenyum menampakkan eyesmile yang menggemaskan. Eunha membuang wajahnya seketika, melebur jarak yang terlampau dekat itu. Merasa Eunha menghindarinya, Jimin pun melepaskan dekapannya dan terkekeh.

"Jangan menganggap serius, aku hanya bercanda" ujar Jimin lagi, kali ini dengan mengacak pucuk kelapa Eunha yang membuat rambut gadis itu seketika berantakan.

"Yak! Jimin-ssi! Kau membuat rambutku berantakan!" protes Eunha seraya menepis tangan Jimin. Jimin pun kembali terkekeh, lalu mengacak lagi rambut gadis itu. Eunha pun menghentikan langkahnya dan menatap tajam ke arah Jimin sebagai bentuk protes.

"Oke-oke, aku tidak akan melakukannya lagi tapi dengan satu syarat..." ucap Jimin membuat Eunha mengernyitkan dahinya seketika.
"...panggil aku Oppa" lanjut Jimin dengan senyuman manisnya. Eunha yang awalnya merasa kesal pun entah mengapa merasa pipinya memanas dan mungkin sudah memerah. Gadis itu tersipu.

"T-tapi..."

"Umurku sudah dua puluh lima tahun, jadi kau harus memanggilku Oppa!"

"Baiklah- baiklah, Jimin Oppa" balas Eunha kesal namun berhasil membuat Jimin tersenyum lebar, Eunha pun turut tersenyum. Belum genap sehari dia mengenal Jimin, Eunha merasa Jimin adalah pria yang sangat humble dan friendly, pria itu seperti menebar aura positive untuk orang-orang di sekitarnya. Caranya berbicara membuatnya mudah berbaur dengan orang baru. Eunha merasa lega karena pikiran buruknya tentang Jimin pria "naughty" tidak sepenuhnya benar.

SO FAR AWAY [M] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang