36

413 42 25
                                    

Hallo!!!

Update dini hari 😃

Kalian baca chapter ini jam berapa 😁

Happy reading

🍂🍂🍂🍂🍂


Suara jarum jam mendominasi suasana malam itu manakala Eunha duduk seorang diri di ruang kerja Yoongi setelah pria itu berpamitan beberapa jam yang lalu untuk menemui seorang produser yang akan menggarap projectnya bersama dengan Minna. 

Jangan lupakan raut wajah memelas Eunha saat merengek agar dirinya bisa ikut bersama dengan Yoongi menemui produser itu, namun usahanya sia-sia sebab Yoongi melarangnya ikut dan bersikeras agar Eunha tetap berada di studio dan menunggu hingga Yoongi kembali menjemputnya. Namun, hingga langit sore sudah berubah gelap pun Yoongi belum menampakkan batang hidungnya. Puluhan kali Eunha berusaha menghubungi suaminya itu, namun tidak ada jawaban barang satu buah pesan saja.

Studio berubah mencekam manakala Eunha berjalan keluar dari ruang kerja Yoongi sebab dia merasa bosan berada di dalam ruangan itu seorang diri. Bulu kuduk Eunha berdiri seketika manakala dia mendengar suara langkah kaki yang menuruni anakan tangga yang berada di samping ruang kerja Yoongi. Suasana benar-benar mencekam sebab hanya beberapa lampu saja yang menyala. Eunha menelam ludahnya dengan kasar seraya memutar badannya guna kembali masuk ke dalam ruangan. Dia melangkah perlahan memasuki pintu ruangan Yoongi, debaran jantungnya berpacu hebat sebab dia merasa takut dengan suara langkah kaki yang semakin jelas terdengar itu. Hingga sebuah insiden mengejutkan Eunha saat tubuh gadis itu total sudah memasuki ruangan, dan menoleh sesaat guna menutup pintu dan berniat menguncinya.

"Aaaaaa....!!!!" pekik Eunha seraya menutup matanya dan menjatuhkan tubuhnya ke lantai saat melihat seorang pria yang tiba-tiba berdiri di depan pintu dan menatapnya. 

"Eunha-ya!" balas pria itu sama terkejutnya sebab Eunha berteriak kencang.

"PERGIII!!! JANGAN GANGGU AKU!! JANGAN MENDEKAT!! PERGIII!!!" rancu EUnha seraya mengayun-ayunkan tangannya guna mengusir pria itu.

"Eunha-ya, hei...ini aku Jimin" lanjut pria itu seraya mendekat dan turut bersimpuh di depan Eunha, dan perlahan megang lengan EUnha agar gadis itu percaya bahwa dirinya bukan makhluk astral.

Eunha terdiam, dan dengan perlahan membuka kedua matanya kendati rasa takut itu masih mendominasi perasaannya. Hingga total Eunha dapat melihat paras Jimin yang tengah bersimpuh di hadapannya dengan raut wajah paniknya. 

Jimin tercekat diam saat dengan tiba-tiba Eunha memeluknya dengan erat. Gadis itu terlihat sangat ketakutan, Jimin dapat merasakan atmosfir itu sebab Eunha memeluknya dengan sangat erat.

"Jimin-a, aku takut...." lirih EUnha saat gadis itu membenamkan wajahnya di bahu kekarnya. Jimin semakin panik saa menyadari Eunha tengah menangis. 

"Hei- hei- jangan takut, ada aku di sini..." ucap Jimin seraya memberanikan diri membalas pelukan EUnha dengan mengelus lembut belakang kepala Eunha yang.

"Kau mengejutkanku!! Aku hampir mati karena mengira kau hantu!" protes EUnha seraya melepas pelukan itu dengan sedikit mendorong tubuh Jimin sebab Eunha merasa kesal.

"Mianhae..." balas Jimin seraya terkekeh pelan.

"Kau tertawa? Kau menertawakanku, huh?" protes Eunha dengan air mata yang masih membasahi wajahnya.

"A-anieyo..." balas Jimin seraya menahan senyumanya.

"Wae?! Kau- Kau menertawakanku saat aku hampir mati jantungan seperti ini?! Benar-benar menyebal-"

SO FAR AWAY [M] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang