Chapter 4.

211 27 6
                                    


𝙄 𝙝𝙖𝙫𝙚 𝙩𝙤 𝙩𝙚𝙡𝙡 𝙮𝙤𝙪 𝙨𝙤𝙢𝙚𝙩𝙝𝙞𝙣𝙜~

𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴  𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶..

𝙃𝙤𝙬 𝙄 𝙬𝙖𝙣𝙣𝙖 𝙗𝙚 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙮𝙤𝙪~ 𝙗𝙚 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙮𝙤𝙪~

𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶,, 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶..

𝘼 𝙩𝙝𝙤𝙪𝙨𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙚𝙖𝙧𝙨 𝙖𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙗𝙚 𝙗𝙮 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙨𝙞𝙙𝙚~~

𝘚𝘦𝘳𝘪𝘣𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘪𝘯𝘨𝘮𝘶..

***

Seperti biasa, Eunbi akan terbangun lebih dahulu daripada Seokjin. Ia menggeliat kecil dan melihat Seokjin yang masih tertidur di sebelahnya.

Eunbi tersenyum sekilas, Seokjin memang suaminya, tetapi wajahnya sangat menggemaskan, bahkan saat dia sedang tertidur.

Eunbi memperhatikan Seokjin lebih teliti, semalam suaminya itu kembali pulang hingga larut, dan ini sudah kali ketiga, kata Seokjin terjadi beberapa kendala di kantor sehingga ia harus bekerja lembur dan menyelesaikan masalah pekerjaannya akhir-akhir ini.

Beberapa memar masih terlihat dari lengan Seokjin sekalipun semalam Eunbi sudah mengompresnya. Seokjin pasti sangat kelelahan.

Eunbi mendesah, ia sudah berkali-kali mengingatkan Seokjin agar tidak perlu bekerja hingga larut, Eunbi tidak ingin Seokjin mengorbankan kesehatannya hanya demi sebuah pekerjaan, yang memang itu adalah pekerjaan yang amat disukai oleh Seokjin. Sedangkan keuangan mereka lebih dari cukup hanya untuk sekedar makan atau keperluan lainnya.

Eunbi mengerti, bagaimana dedikasi suaminya itu dalam bekerja. Seokjin tak pernah setengah-setengah dalam mengerjakan banyak hal, termasuk pekerjaannya sebagai editor di sebuah stasiun televisi. Seokjin mengerjakannya  dengan begitu rapi, hati-hati, rinci, dan teliti. Terkadang karena Seokjin yang sangat mencintai pekerjaannya itu, membuat Eunbi dilanda perasaan khawatir.

Pergerakan Eunbi membuat Seokjin pun terbangun dari tidurnya. Ia mengerjakan kedua matanya berulang kali, dan ia mendapat istrinya itu sedang memperhatikannya.

"Kau sudah bangun? " Suara Eunbi yang lembut menyapanya.

Seokjin tersenyum sekilas, mengangguk, badannya terasa sakit dan kepalanya berdenyut, efek bekerja terlalu keras sepertinya harus ia rasakan. Seokjin terkadang lupa dengan fisiknya yang sedikit berbeda dengan orang kebanyakan, tetapi selalu memaksakan bekerja keras seperti orang lain.

Eunbi menyadari Seokjin yang tampak lesu mendekatinya.

"Merasa sakit? Perlu bantuan? " Selalu pertanyaan yang sama, yang hampir setiap hari ditanyakan oleh Eunbi, setiap Seokjin bangun tidur.

Seokjin yang biasanya bosan sekali dengan pertanyaan istrinya yang selalu sama, kali ini mengangguk. Ia memang merasa sakit dan lelah.

Tampak raut wajah Eunbi yang berubah, meskipun berusaha tetap tenang, tapi Eunbi selalu tidak berhasil dalam menutupi kecemasannya.

Eunbi menyentuh dahi Seokjin, ada beberapa titik keringat di sana, dan terasa panas. Seokjin demam, dan itu membuat Eunbi mendesah lagi, antara khawatir dan kesal. Khawatir karena itu artinya kondisi Seokjin dalam keadaan tidak baik, kesal karena Seokjin yang kepala batu setiap Eunbi memintanya untuk tidak terlalu memforsir tenaga dan pikirannya.

Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang