"Bagaimana hari pertamamu bekerja di sana? " Eunbi bertanya, sembari memberikan senyum kepada Seokjin, dan membantu Seokjin, melepaskan dasinya, jas nya, juga tas kerjanya.
Membuat Seokjin tersenyum sekilas.
"Tidak buruk,, " Jawabnya singkat. Lalu memilih duduk di soffa dan menyandarkan kepalanya di sana. Menghela nafas.
Eunbi yang melihatnya tersenyum. Ia berlalu ke belakang sebentar. Tak berselang lama, Eunbi kembali dengan segelas cokelat hangat yang baru diseduhnya. Ia tahu, Seokjin sangat menyukainya.
"Ini untukmu.. " Eunbi masih dengan senyumnya, saat menyodorkan segelas cokelat itu kepada Seokjin, Seokjin menerimanya dan tersenyum. Eunbi pandai menyenangkan dirinya.
"Apakah kau lelah? " Eunbi bertanya setelah Seokjin selesai menyeruput cokelatnya.
"Sedikit,, tapi tidak apa-apa.. " Jawab Seokjin. Ia memang lelah, tapi lelahnya karena bekerja akan hilang setiap melihat istrinya yang tersenyum meneduhkan dan melayaninya dengan setulus hati, juga kejernihan wajah yang diperlihatkan Eunbi. Mampu menggugurkan rasa lelah dan penatnya. Berganti dengan semangat, bahwa sebagai laki-laki ia harus mampu mencukupi kebutuhan rumah tangganya dengan baik.
Eunbi menunjukkan peran yang ia dapatkan sebagai istri Seokjin. Selain merawat Seokjin dengan baik. Ia juga tidak banyak neko-neko. Di rumah, ia menjaga harta suaminya, martabat suaminya, juga anak suaminya yang masih berada di kandungannya.
Ia menjaga dan mengelola keuangan yang Seokjin berikan padanya dengan baik.
"Bagaimana keadaannya hari ini? Apakah dia menendang? " Seokjin bertanya sembari mengusap perut Eunbi yang sudah membulat, berisi anaknya di dalam sana.
Eunbi tersenyum karena perbuatan Seokjin. Seokjin memang seorang pecinta. Ia hangat, lembut dan manis. Eunbi beruntung memiliki suami seperti Seokjin.
"Dia baik-baik saja,, dan dia terus menendang,, tapi sekarang tidak lagi,, mungkin dia sedang tidur.. " Eunbi menjawab perkataan Seokjin.
"Wow,, benarkah? Ah sayang sekali,, padahal aku ingin merasakan pergerakannya lagi.. " Seokjin antusias tetapi sedikit kecewa, karena saat ini anaknya tidak sedang bergerak.
"Ya,, dia menendang sudah cukup keras,, hingga membuat perutku sedikit sakit.. " Eunbi mengadu kepada Seokjin.
Seokjin tertawa pelan karena aduan Eunbi, lalu menyentuh perut Eunbi yang sudah membulat itu dengan penuh kasih.
"Jadi sekarang anak papa sudah lebih kuat ya? " Kekeh Seokjin.
"Tapi kau tak boleh membuat Ibumu kesakitan sayang.. " Seokjin masih berbicara seorang diri. Rasanya menyenangkan, dan ia semakin tidak sabar untuk melihat anaknya lahir ke dunia.
"Papa sayang Haru.. " Seperti biasa Seokjin akan mencium perut Eunbi dengan sejuta perasaan bangga.
"Bersihkan dirimu,, dan beristirahatlah.. " Eunbi tersenyum kepada Seokjin dan Seokjin mengangguk tanda mengiyakan.
*****
Semenjak Seokjin bekerja di perusahan Ayahnya. Yang sekarang sudah berganti nama, setelah mengakuisisi banyak perusahaan, dan terus berkembang, menjadi lebih besar dan lebih pesat dari sebelumnya.
Mulai dari bisnis ekspor dan impor, resort, perhotelan, perkebunan, percetakan, otomotif, yayasan, sekolah swasta, dan stasiun televisi, semuanya dalam kendali satu perusahaan induk. Winner Group.
Dengan Seokjung yang menjadi Direktur Komisaris dan Seokjin sebagai wakil direktur di perusahaan tersebut. Karena hal itu ia bisa satu tempat dengan kakaknya, dan mereka bisa bekerja atau meluangkan waktu bersama, meskipun itu jarang terjadi, karena Seokjung lebih banyak keluar kota dan memantau banyak bisnis yang berada di luar Seoul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story)
FanficMemiliki keterbatasan fisik, dengan penyakit bawaan tidak menghalangi Seokjin untuk meraih mimpi-mimpinya, juga untuknya membangun rumah tangga bersama gadis pilihannya. Tidak selalu mudah karena dia yang sering merasa rendah diri dan malu dengan k...