Seperti biasa, Seokjin selalu tidak kerasan berada di rumah sakit, ia pikir tempat itu benar-benar menjemukan dan terkutuk.
Baru dua hari dan ia sudah sangat tidak betah, daripada ia yang terus merengek, dan membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi sakit kepala, Seokjin akhirnya diizinkan untuk pulang ke rumahnya, dengan lebih banyak nasehat dan vitamin yang ia dapatkan dari tim dokter.
Sebelum pulang, Seokjin berinisiatif mengajak Eunbi untuk memeriksakan janinnya dengan pergi ke dokter kandungan.
"Mengapa kita harus pergi kesana lagi? Bulan lalu kita sudah kesana, dan semuanya dalam keadaan baik.. " Kata Eunbi saat membantu Seokjin berkemas.
"Aku ingin mengatahui keadaannya lagi,, dia sudah bisa bergerak.. " Jawab Seokjin membuat alasan.
"Tidak ingat dengan perkataan dokter tadi? Kau harus lebih banyak beristirahat untuk sekarang,, jadi perhatikanlah dirimu dulu.. " Eunbi mengulangi perkataan dokter yang sebelumnya menangani Seokjin.
"Ayolah,, aku hanya ingin melihat anakku.. " Pinta Seokjin, tersenyum cerah. Ia terlihat menggemaskan, sehingga mau tidak mau membuat Eunbi ikut tersenyum karenanya.
"Baiklah,, jika itu yang kau mau,, hanya setelah itu-"
"Aku mengerti,, aku mengerti.. " Seokjin menyela dengan cepat perkataan Eunbi.
Mereka akhirnya pergi ke dokter kandungan yang dimaksud, dan kebetulan berpraktik di rumah sakit yang sama, tempat Seokjin biasa dirawat.
Menggunakan kursi roda elektrik miliknya, Seokjin terlihat sangat antusias.
"Aku tahu ini bukan jadwal ku untuk datang kemari lagi,, tapi suamiku memaksaku untuk tetap kemari.. " Eunbi berkata kepada dokter kandungan sembari melirik Seokjin sekilas. Seokjin hanya tersenyum, dia memang penuh semangat jika itu berkaitan dengan anaknya.
"Aku mengerti,, maksud suami mu adalah baik, tidak ada salahnya kau memeriksakan kandunganmu lagi saat ini.. " Dokter tersenyum mempersilahkan Eunbi untuk berbaring di tempat pembaringan.
"Kau tidak memiliki keluhan bukan? " Dokter bertanya, tetap dengan senyum ramahnya.
"Tidak,, bahkan aku sudah bisa merasakan pergerakannya.. " Jawab Eunbi, dan dokter mengangguk.
Kembali melakukan pemeriksaan menggunakan USG, dan Seokjin tentu saja sangat antusias, ia tidak bisa berhenti tersenyum.
" Sudah 18 minggu ya,, "
"Panjangnya 13 cm,, dan beratnya sudah 200 gram.. " Dokter tersenyum menunjuk ke arah gambar janin.
"Wow,, anakku telah bertumbuh lebih besar.. " Seokjin tersenyum senang, dan takjub dengan perkembangan anaknya di dalam sana.
"Anggota tubuh maupun organ-organnya sudah terbentuk sempurna.. " Dokter masih menerangkan, Seokjin dan Eunbi melihat gambar di monitor, janin mereka sudah mirip dengan bayi, atau manusia kecil. Telah memiliki bentuk wajah yang lengkap, dengan sudah adanya hidung dan mulut.
"Dan ya,, dia menendang.. " Dokter kembali menunjukkan, memang Seokjin maupun Eunbi bisa melihat janin mereka yang sudah bisa bergerak. Kedua kaki kecilnya bergerak menggemaskan.
"Astaga! Dia lincah sekali.. " Pekik Seokjin pelan, terkekeh melihat perkembangan anaknya. Membuat Eunbi dan Dokter kandungan tersenyum karena keriangan Seokjin.
Lalu terdengar suara detak jantung dari janinnya, dan detaknya masih sangat cepat.
"Detak jantungnya 65 kali per menit,, dia dalam keadaan sehat,, detaknya akan melambat seiring bertambahnya usianya di dalam sana.. " Dokter memberi keterangan, Seokjin dan Eunbi mengangguk antusias, Eunbi bisa melihat kedua mata Seokjin yang mengembun. Seokjin pasti merasa terharu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story)
FanficMemiliki keterbatasan fisik, dengan penyakit bawaan tidak menghalangi Seokjin untuk meraih mimpi-mimpinya, juga untuknya membangun rumah tangga bersama gadis pilihannya. Tidak selalu mudah karena dia yang sering merasa rendah diri dan malu dengan k...