𝗛𝘆, 𝗶𝗻𝗶 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗰𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝘁𝗲𝗿𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗶 𝗯𝘂𝗸𝘂 𝗶𝗻𝗶, 𝗺𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗺𝗮𝗮𝗳 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝗸𝗲𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻, 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗽𝘂𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮, 𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗮𝗵𝘂 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗸𝗲𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻, 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗯𝘂𝗸𝘂 𝗶𝗻𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝗴𝗮𝗸 𝗺𝗮𝗸𝘀𝗶𝗺𝗮𝗹, 𝗮𝗸𝘂 𝗮𝗸𝘂𝗶 𝗶𝘁𝘂.
𝗧𝗮𝗽𝗶, 𝗶𝗻𝗶𝗹𝗮𝗵 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗮𝗸𝘂 𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗽𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮..𝗠𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗺𝗮𝗮𝗳 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘀𝗲𝗴𝗮𝗹𝗮𝗻𝘆𝗮.. 🙏🙏
******
Sore hari, berada di taman rumahnya, Seokjin duduk di kursi rodanya, memperhatikan Haru yang saat ini bermain bersama Jungkook, bermain bola dengan Haru yang berusaha menendang bola dan Jungkook yang pura-pura tidak bisa menangkapnya, hingga membuat Haru tertawa-tawa senang, karena ia mungkin merasa bisa mengalahkan unclenya.
Seokjin senang melihatnya, tetapi terkadang juga merasa sedih, ia tidak bisa bermain bola bersama Haru.
"Ini untukmu sayang.. " Eunbi datang dengan membawa kudapan sore, dan jus buah bit untuk Seokjin, meletakkannya di meja yang berada di tidak jauh dari Seokjin.
Eunbi sendiri lalu duduk di kursi di samping Seokjin.
"Apa yang sedang kau pikirkan? " Eunbi bertanya, menyadari wajah Seokjin yang terlihat sendu.
"Haru.. " Jawab Seokjin, masih memperhatikan tempat dimana Haru dan Jungkook berada.
"Haru? " Eunbi masih dengan nada bertanya.
"Kau lihat,, dia terlihat sangat ceria bermain bersama Jungkook,, dia senang bermain dengan Jungkook,, bermain bola, dan saling berlarian seperti itu.. "
"Aku tidak bisa melakukan hal itu kepadanya.. " Ungkap Seokjin.
Eunbi mengangguk mengerti, ia meraih lengan Seokjin.
" Sebentar lagi,, kau juga bisa menemani Haru bermain seperti itu.. " Eunbi menghibur Seokjin, yang masih tampak sedih.
"Aku? Sepertinya tidak mungkin.. " Desah Seokjin masih dengan wajahnya yang murung itu.
"Sekalipun aku ingin, dan aku bisa melakukannya, apakah kau mengizinkanku untuk melakukan itu? " Seokjin bertanya, yang membuat Eunbi kehilangan komentar. Eunbi terdiam. Seokjin benar, apakah ia akan mengizinkan Seokjin untuk melakukan aktifitas yang menguras banyak energinya itu? Eunbi pasti akan melarangnya.
Lama Eunbi berpikir, kalimat apa yang harus ia berikan kepada Seokjin untuk menenangkan hati suaminya itu, sebelum ia teringat sesuatu.
"Seokjin-ah,, apakah kau lupa,, jika kau masih bisa melakukan banyak hal yang menyenangkan bersama Haru.. "
"Tidak harus bermain bola, tapi banyak hal lagi.. " Eunbi meraih lengan Seokjin dan mengusap-usapnya lembut, memainkan jemari Seokjin yang panjang dan lentik.
"Kau bisa mengajari Haru memotret,, melukis,, "
"Melihat bintang-bintang dan benda langit lainnya dengan teropong bintang yang kau miliki.. "
"Dan yang paling menyenangkan,, tentu saja,, bermain piano.. "
"Bukankah Haru juga sangat menyukai permainan pianomu? Haru mengidolakan papanya,, saat papanya bermain piano,, bernyanyi dengan suaranya yang lembut.. " Eunbi tersenyum saat mengatakannya. Baik dirinya maupun Haru, memang sangat menyukai permainan piano Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story)
FanfictionMemiliki keterbatasan fisik, dengan penyakit bawaan tidak menghalangi Seokjin untuk meraih mimpi-mimpinya, juga untuknya membangun rumah tangga bersama gadis pilihannya. Tidak selalu mudah karena dia yang sering merasa rendah diri dan malu dengan k...