Chapter 20.

186 20 2
                                    

Dengan seiring bertambahnya usia kehamilan Eunbi, tentu saja pergerakannya tak seleluasa sebelum ia hamil. Dengan perut yang semakin bertambah besar, berisi anaknya Seokjin, ia tetap melakukan tugas-tugasnya sebagai istri sebagaimana mestinya.

Tetap bisa mengurus rumah tangga dengan baik, masih pergi ke kedai, meskipun Seokjin berulang kali melarangnya, dan tentunya tetap bisa mengurus, merawat dan menjaga Seokjin dengan baik.

Meskipun tak dapat dipungkiri, jika ia juga merasa lelah, dengan perut yang semakin membesar, tetap memperhatikan Seokjin, memberikan kompresan setiap Seokjin kelelahan, mengatur pola makan dan obat-obatan serta suplemen vitaminnya yang cukup banyak itu. Tetapi Eunbi tidak mengeluh sama sekali, ia tetap melakukan dan menjalani kesehariannya dengan riang gembira, sehingga semuanya terasa ringan baginya.

Meskipun Eunbi tak mengeluh, tapi Seokjin tahu, jika istrinya itu merasa lelah.

"Aku bisa menyiapkan semuanya sendiri,," Kata Seokjin kepada Eunbi saat Eunbi masih sibuk dengan panekuknya.

"Aku tidak yakin jika kau yang melakukannya.. " Seru Eunbi, sembari tangannya dengan cekatan membalik panekuk yang masih berada di wajan datar itu.

"Eunbi-ya.. "

"Duduklah,, dan jangan mengangguku.. " Perintah Eunbi.

Seokjin menghela nafas, lalu memilih untuk duduk di kursi tanpa banyak protes. Kedua matanya masih tetap memperhatikan Eunbi yang saat ini sudah menuangkan adonan panekuk baru.

Beberapa saat kemudian, Eunbi sudah siap dengan banyak panekuknya. Mengambilnya beberapa dan menumpuknya di piring saji, lalu menyiramnya dengan sirup maple.

"Semuanya sudah siap.. " Eunbi tersenyum dan menghidangkannya di depan Seokjin, lalu tangannya kembali cekatan menuangkan susu pada gelas panjang dan membawanya kepada Seokjin lagi.

Eunbi lalu duduk di seberang meja dan berhadapan dengan Seokjin, kemudian menyiapkan menu sarapannya sendiri.

"Kenapa kau tidak memakannya? '' Eunbi bertanya, dan menatap Seokjin heran, Seokjin hanya masih memperhatikan panekuk di depannya, dan belum siap memakannya.


" Tidak,, aku akan memakannya.. " Kata Seokjin, pisau kecil yang berada pada tangan kirinya ia gunakan untuk mengiris panekuk tersebut, dan tangan kanannya yang memegang garpu segera menusuk irisan panekuk itu, sebelum akhirnya ia masukan ke dalam mulutnya.

"Berhati-hatilah.. " Eunbi memperingatkan.

" Hmm.." Seokjin menjawab malas, hanya sebuah gumaman, ia mengunyahnya dengan pelan.

Eunbi tersenyum lagi, memperhatikan Seokjin makan, terlihat menggemaskan, setidaknya bagi Eunbi.

Eunbi pun mulai melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Seokjin sebelumnya. Mereka makan dengan hening.

"Eunbi-ya.. " Seokjin mulai berbicara, memecah keheningan.

"Ya? Ada apa? Kau perlu sesuatu? " Eunbi bertanya, kembali memasukkan irisan panekuk pada mulutnya, lalu menatap Seokjin.

"Tidak,, " Seokjin memjawab dan menggeleng.

"Kalau begitu ada apa? Kau merasa tidak enak badan? " Eunbi bertanya lagi, memastikan Seokjin.


"Tidak, Eunbi.. " Seokjin menjeda kalimatnya.

"Lalu? " Eunbi masih bertanya.

"Eunbi,, begini,, ehm.. " Seokjin berdehem kecil.

Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang