Chapter 23.

242 28 19
                                    

Eunbi sebenarnya sudah merasa sangat kelelahan dan sakit tentu saja, ia berusaha mengikuti intruksi dari setiap perkataan dokter yang membantunya melahirkan.

Setelah air ketubannya pecah dan pembukaan jalan lahir sudah lengkap sampai ke sepuluh, Eunbi dengan penuh rasa sakit, payah, lemah dan perjuangannya berusaha melahirkan anaknya. Tetapi sejak tadi anaknya belum juga keluar dari dalam sana.

"Eunbi,, dorong lagi,, kepalanya sudah akan terlihat,, kau harus mendorongnya lagi.. " Kata dokter dan Eunbi mematuhinya. Rasanya menyakitkan.

"A-aku t-tidak sanggup lagi.. " Lemahnya diantara sengalan nafasnya. Eunbi sudah banyak kehilangan banyak tenaganya semenjak tadi.

Meskipun seorang perawat sudah membantunya dengan menyambungkan cairan infus kepadanya, nyatanya Eunbi merasa sangat lemah, dan seperti tidak memiliki tenaga lagi untuk mengejan atau mendorong bayinya.

"Kau harus melakukannya,, anakmu harus lahir.. " Kata dokter lagi.

Dan Eunbi mendorong bayinya disertai ringisan dan air matanya yang berderai, kedua telapak tangannya meremat sprei untuk menyalurkan rasa sakitnya.

Sungguh demi apapun, Eunbi tidak pernah merasa sesakit ini.

"Nafas Eunbi,, tarik nafas,, "

"Lakukan lagi,, kau bisa.. " Dokter masih memberi arahan.

"A-aku tidak bisa,, " Eunbi seperti sudah menyerah, ini benar-benar melelahkan.

"Kau bisa! Kau harus melakukannya lagi.. " Perintah dokter, dan Eunbi sudah sangat lelah. Ia bahkan tidak yakin dengan kesadarannya. Eunbi merasa mengantuk.

"Eunbi,, ayo lakukan lagi.. " Eunbi mendengar suara dokter, tapi ia tak bisa melakukan apapun, ia benar-benar sudah sangat sakit dan lelah.

"Eunbi-ya,, " Eunbi mendengar suara Seokjin memanggilnya, suaranya lembut seperti biasa. Suara favoritnya.

Seokjin? Tunggu,, ada Seokjin di sini?

Eunbi membuka matanya dan ia melihat suaminya sudah berada di dekatnya.

"Seokjin-ah.. " Gumamnya pelan, dan Seokjin mengangguk sembari tersenyum.

"Maaf Nyonya,,tapi sepertinya kau membutuhkan suamimu saat ini,, aku yang memanggilnya untuk membuatnya berada di sini.. " Salah seorang perawat berkata ketika melihat kebingungan Eunbi.

"Seokjin,, " Tidak, bukan seperti ini yang Eunbi inginkan, ia tidak mau terlihat lemah di depan Seokjin.

"Aku di sini,, aku tidak pergi,, berjuanglah.. " Seokjin mengusap rambut Eunbi dengan lembut, lalu mendaratkan ciuman di dahi dan pipi Eunbi. Menautkan tangannya pada tangan Eunbi.

"Seokjin,, a-aku.. " Eunbi tersengal.

"Kau bisa,, kau pasti bisa,, " Kata Seokjin dengan kedua matanya yang menatap Eunbi penuh cinta.

"Berjuanglah sedikit lagi,, demi Haru,, kau harus mampu.. " Kata Seokjin lagi.

"Pegang tanganku erat,, aku di sampingmu,, aku tidak meninggalkanmu,, " Seokjin tersenyum teduh, wajahnya pucat tapi ia sangat rupawan.

Eunbi menggeleng, ia tidak ingin melukai Seokjin, membuat tubuhnya yang rapuh itu harus lebam atau terluka nantinya, Eunbi tidak menginginkan hal seperti itu. Dalam keadaan apapun, menjaga Seokjin adalah prioritasnya.

"Percaya padaku,, kau bisa,, aku akan menjagamu kali ini.." Seokjin masih dengan senyumnya yang meneduhkan.

"Seokjin-ah.. " Eunbi berusaha memgatur nafasnya.

Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang