Chapter 43.

205 26 6
                                    


𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗷𝗶𝗸𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗮𝗴𝗮𝗸 𝗿𝗮𝗻𝗰𝘂 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗶𝗻𝗴𝘂𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻, 𝗺𝗮𝗮𝗳 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝗸𝗲𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮, 𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗮𝗵𝘂, 𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗮𝗸𝘀𝗶𝗺𝗮𝗹 𝘀𝗮𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗶𝗻𝗶, 𝘀𝗮𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗶𝗻𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝘀𝗲𝗱𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗽𝗶𝗸𝗶𝗿 . 𝗗𝗮𝗻 𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗮𝗵𝘂 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘁𝘂𝗹𝗶𝘀𝗮𝗻𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗸𝘂𝗮𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶. 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

************************************

-Seokjin-

Dia menangis, aku mendengarnya, Lagi-lagi dia menangis karena aku.
Lelah sekali rasanya harus mendengarnya sering menangis, dan itu semua karena aku.

Eunbi-ya, berhentilah menangis, kumohon.

Aku tahu, ini semua menyakitkan bagimu, aku tahu kau tak pernah siap untuk menerima segalanya tentangku. Tapi berhentilah menangis. Itu sangat menyakitiku.

Maafkan aku, tidak menepati janjiku lagi. Aku tidak bermaksud untuk mengingkarinya. Aku tahu, kau pasti menungguku.

Tapi asalkan kau tahu, aku sebenarnya sudah bersiap untuk menemuimu dan Haru.
Aku ingin menghabiskan waktu bersama kalian berdua.

Tapi, ini semua terjadi di luar kendaliku, aku kembali terjebak di tempat gelap yang menyesakkan ini.

Aku sendirian, dan rasanya masih sama, takut dan mencekam.

Sebanyak apapun aku melangkah, aku masih tetap berada di tempat yang sama, di lorong panjang yang gelap, tidak ada cahaya, tidak ada jalan keluar.

Tuhan, tolong bantu aku.

Ini semua menyesakkan bagiku, aku tidak ingin terjebak di sini Tuhan.

Setiap aku menoleh ke arah manapun, yang ada hanya gelap dan gulita.

Aku lelah, kakiku seolah mati rasa untuk melangkah.

Apakah aku harus terus seperti ini? Di tempat yang gelap dan menakutkan ini? Sampai kapan?

Aku frustasi, tak ada apapun di sini, yang ada hanya aku dan gelap.

Tuhan, apakah kau marah padaku? Mengapa kau menghukumku seperti ini? Bukankah kau maha pengasih?

Aku mendengar suara Ayahku, Ibuku, dan Seokjung Hyung, si gila itu, dia tetap saja mencemaskan aku.

Dan istriku, berapa banyak air mata yang dia keluarkan karena aku? Mengapa aku hanya bisa membuatnya bersedih? Sedangkan aku sudah berjanji untuk membahagiakannya.

Eunbi-ya, jangan menangis, kumohon, saat ini aku tidak bisa menghapus air matamu. Jadi berhentilah menangis..

Aku sedang berusaha untuk menemukan jalan keluar, agar aku bisa segera menemuimu lagi dan Haru.

Haru, ya Tuhan, putraku itu sudah berusia satu tahun, tapi aku justru tidak berada di sampingnya saat dia mencapai usia satu tahun.

Aku tidak menyangka, Haru ku telah berusia satu tahun, pangeran kecilku, permata hidupku.

Aku mendengar suaranya, bahasa bayinya yang menggemaskan, aku juga mendengar tangisannya, memanggilku berulang kali. Dia terus meneriakan kata papa hingga suaranya menjadi serak.

Haru-ya, maafkan papa nak..

Jangan menangis sayang, papa tidak kemana-mana, papa tidak pergi, papa akan selalu bersama Haru.

Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang