Chapter 47

167 21 2
                                    

Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Eunbi, bagaimana tidak, setelah sekian lama Seokjin berada di rumah sakit, menjalani beberapa perawatan yang intensif, panjang dan melelahkan. Akhirnya hari ini, dokter mengizinkannya untuk pulang ke rumah.

Eunbi sangat bersyukur, begitupun dengan keluarga Seokjin yang lain, mereka senang dengan keadaan Seokjin yang sudah jauh lebih baik.

Seokjin sendiri tentu saja sangat antusias, ia memang paling tidak kerasan berada di rumah sakit, meskipun itu di kamar rawatnya sendiri. Kamar keduanya. Saksi bisu perjalanan hidupnya selama ini.

Ia tidak sabar untuk bisa pulang ke rumah, dan menghabiskan banyak waktu bersama Haru. Pangeran kecilnya yang lucu dan menggemaskan.

Sebelum pulang, seperti biasa, atau sangat umum bagi Seokjin sebenarnya, jika ia harus mendengarkan nasehat dan saran tim dokter. Nasehat yang sama, sudah ribuan kali ia mendengarnya. Telinganya bahkan sudah pengang bahkan sebelum dokter-dokternya selesai menasehatinya.

Kita tentu tidak lupa, jika Seokjin itu keras kepala dan menyebalkan.

Ia memang terlihat sudah sehat, wajahnya cerah, pipi dan bibirnya kemerah-merahan. Ia mungkin terlihat kurus karena sakitnya selama ini, tetapi itu tidak mengurangi rasa bahagia dan syukurnya karena bisa kembali berkumpul bersama orang-orang terdekatnya, Orang-orang yang disayangi dan menyayanginya.

Sepanjang perjalanan pulang, bibirnya terus melengkungkan senyum, ia bahagia bisa melihat dunia luar lagi, setelah beberapa lama terperangkap di tempat yang memuakkan baginya.

Ia bahkan sudah memiliki banyak rencana, jika tubuhnya sudah kembali pulih seperti sebelumnya.

Mobil memasuki pekarangan rumahnya. Tidak dipungkiri jika ia sangat merindukan rumahnya.
Rumah yang di dalamnya tersimpan banyak cerita, memori tentang rumah tangganya bersama Eunbi. Bersama Haru. Seokjin sangat mencintai keluarga kecilnya.

"Ingat,, pulang ke rumah bukan berarti kau bisa bebas melakukan sesuatu semaumu.. " Eunbi sudah memberi ultimatum. Membantunya duduk di kursi roda. Seokjin memang sudah bisa berjalan, tetapi ia masih lemah, ia belum bisa berjalan atau berdiri terlalu lama.

Seokjin tersenyum, tidak menghiraukan perkataan istrinya. Ah, udara di pekarangan rumahnya terasa lebih segar, daripada di rumah sakit.

Eunbi mendorong kursi rodanya pelan-pelan. Memasuki rumah mereka.

"Papa! " Suara ruang Haru memanggil Seokjin, menyambut papanya. Haru bahkan berjalan cepat, setengah berlari menuju ke arah papanya.

"Haru-ya.. " Seokjin tersenyum ceria, melihat Haru. Ia sudah hendak bangkit untuk menyongsong Haru, tetapi Eunbi sudah lebih dulu menginterupsi.

"Seokjin-ah.. " Eunbi mengingatkan Seokjin agar tidak memaksakan dirinya. Bagaimanapun Seokjin baru saja keluar dari rumah sakit.

Terdengar helaan nafas dari Seokjin. Tersenyum kecut.

Eunbi mengerti jika Seokjin ingin bersama Haru, ia lalu mengambil Haru dan meletakkannya di pangkuan Seokjin. Seokjin terlihat senang, begitupun dengan Haru.

Seokjin menciumi Haru berulang kali.

"Papa.. " Haru menepuk-nepuk tubuh Seokjin.

"Ya sayang,, ini papa,, papanya Haru.. "

"Papa Halu? " Haru menirukan ucapan Seokjin. Seokjin mengangguk dan menciumi Haru lagi.

Eunbi tersenyum melihat interaksi kedua laki-laki kesayangannya itu. Lalu kembali mendorong kursi roda Seokjin menuju ke kamar.

Seokjin menyandarkan tubuhnya dengan banyak bantal yang menjadi penyangganya, kebiasannya semenjak ia kecil, memudahkannya untuk bernafas.

Haru berada di sebelahnya, di ranjang, bergulingan sembari terkadang berdecak lucu, menggemaskan, khas anak kecil.

Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang