𝗧𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘆𝗮, 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗽𝗮𝗿𝘁𝗶𝘀𝗶𝗽𝗮𝘀𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗲𝗺𝗮𝗿𝗶𝗻, 𝘁𝗲𝗿𝗻𝘆𝗮𝘁𝗮 𝗮𝘂𝗻𝘁𝘆 𝗻𝘆𝗮 𝗛𝗮𝗿𝘂 𝗷𝗮𝘂𝗵𝟮 𝗷𝘂𝗴𝗮, 𝗻𝘆𝗲𝗯𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗹𝗮𝘂𝘁𝗮𝗻 🙂.
𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝗶𝗻𝗶 𝟴𝟬 𝗽𝗲𝗿𝘀𝗲𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗻𝗮𝗿𝗮𝘀𝗶, 𝗵𝗮𝘁𝗶𝟮 𝗴𝗮𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝗼𝘀𝗮𝗻 𝘆𝗮. 𝗞𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗯𝗼𝘀𝗮𝗻 𝘀𝗶𝗹𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗸𝗶𝗽 𝘀𝗮𝗷𝗮.
𝗠𝗮𝗮𝗳 𝗷𝗶𝗸𝗮 𝗿𝗮𝗻𝗰𝘂 𝗱𝗮𝗻 𝗴𝗮𝗸 𝗷𝗲𝗹𝗮𝘀, 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝗴𝗮𝗻𝘁𝗶 𝘀𝘂𝗱𝘂𝘁 𝗽𝗮𝗻𝗱𝗮𝗻𝗴, 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘁𝘆𝗽𝗼𝘀 𝗱𝗮𝗻 𝗹𝗮𝗶𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶𝗻𝘆𝗮, 𝗮𝗸𝘂 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗱𝗶 𝗛𝗣.𝗗𝗮𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝗰𝘂𝗸𝘂𝗽 𝗽𝗮𝗻𝗷𝗮𝗻𝗴, 𝟯𝟮𝟲𝟵 𝗸𝗮𝘁𝗮.
***********************************
***********************************
***********************************
***********************************Mereka sudah berada di ruangan Seokjin, Seokjin masih tertidur, masih dengan dunia lelapnya. Tetapi setidaknya raganya masih bersama dan masih ada di dunia.
Ibu mengusap rambut Seokjin dengan pelan, lalu menciumnya lembut.
Tidak mungkin Ibu bisa melepaskan dan merelakan Seokjin, do'a Ibu selalu ada di dalam setiap helaan nafas.
Eunbi meraih lengan Seokjin, menggengamnya, Tuhan, terimakasih, masih bisa menggenggam lengan Seokjin. Eunbi takut sekali, jika ia tak bisa melakukan itu lagi.
"Seokjin-ah,, terimakasih ya kau masih tetap berjuang.. " Eunbi tersenyum.
"Terimakasih tetap bertahan.. "
"Kami akan selalu menunggumu,, sampai kau bangun nanti.. " Ucapnya menahan keharuan. Ia mencium lengan Seokjin.
"Kau tahu? Haru sudah bisa berjalan,, dia sangat menggemaskan bukan? "
"Apakah kau tidak ingin bangun dan melihatnya sendiri? "
"Bukankah kau sangat ingin melihat Haru berjalan, melangkah ke arahmu dengan kedua kaki kecilnya? "
"Kau harus bangun agar kau bisa melihatnya sendiri,, agar kau kewalahan saat menjaganya nanti.. " Kata Eunbi, tersenyum membayangkan Seokjin saat menghabiskan waktu bersama Haru. Seperti dulu.
"Pa-pa.. " Haru menunjuk ke arah Seokjin, ia masih berada di gendongan kakeknya. Ayah mengangguk sedih.
"Ta-tek,, pa-pa,, ta-tek.. " Haru berbicara kepada kakeknya, sembari menunjuk ke arah papanya.
"Ya sayang,, itu papa,, papanya Haru.. "
"Pa-pa Ha-lu.. " Haru menirukan perkataan kakeknya.
"Ya sayang,, papanya Haru,, papa sedang sakit sayang,, Haru harus berdo'a agar papa cepat sembuh ya.. " Ayah mencium pipi Haru.
"Pa-pa Ha-lu,, Pa-pa,, ta-tit.. " Kata Haru, berusaha mengucapkan kata, bahwa papanya sedang sakit.
Ayah tersenyum karena perkataan Haru yang lucu dan menggemaskan. Ayah seolah melihat Seokjin sewaktu kecil. Persis seperti Haru sekarang ini.
"Haru sayang papa kan? " Tanya Ayah, Haru memgangguk mengerti. Sebuah kata yang biasa ia dengar, entah dari Seokjin maupun dari Eunbi.
"Ta-yang,, ta-yang pa-pa.. Ha-lu ta-yang pa-pa.. "Ucap Haru, masih dengan bahasanya yang lucu dan setiap katanya yang kurang jelas, karena ia masih cadel. Juga masih banyak menggunakan bahasa bayinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story)
FanfictionMemiliki keterbatasan fisik, dengan penyakit bawaan tidak menghalangi Seokjin untuk meraih mimpi-mimpinya, juga untuknya membangun rumah tangga bersama gadis pilihannya. Tidak selalu mudah karena dia yang sering merasa rendah diri dan malu dengan k...