Bulan berlalu, dengan rutinitas yang sama bagi Seokjin, Eunbi dan Haru.
Ketiganya banyak menghabiskan waktu berkualitas bersama.Usia Haru sudah tujuh bulan, beratnya 9 kilogram, montok, sehat dan menggemaskan.
Haru sudah bisa duduk, ia bahkan sudah belajar merangkak, Haru akan berusaha meraih sesuatu apapun yang berada di depannya.
Seokjin semakin bersemangat membelikan banyak mainan untuknya, kakek dan neneknya juga melimpahinya dengan kasih sayang, setiap mereka berpergian, Haru akan mendapat banyak oleh-oleh dari mereka, Haru sangat dimanja dan disayang di keluarga besar Seokjin.
Jangan tanyakan tentang pakaiannya, semuanya dengan merek dan kualitas terbaik, siapa lagi yang begitu mengagumi dan melimpahinya dengan banyak cinta dan materi jika bukan Seokjin.
Eunbi sering mengingatkan Seokjin agar tidak terlalu memanjakan Haru dan melakukan pemborosan, tapi apakah Seokjin peduli? Tentu saja tidak. Dan sepertinya Seokjin juga tidak mengenal dengan kata pemborosan.
Seokjin sangat mencintai dan mengagumi Haru.
Haru kecil bahkan sudah memiliki banyak topi-topi lucu, aneka kaus kaki lucu dan belasan pasang sepatu, dan semuanya tentu saja menggemaskan.
Ia semakin mirip dengan Seokjin, setiap foto kecil Seokjin disandingkan dengan Haru, maka akan sama persis.
Haru benar-benar mewarisi semua yang dimiliki Seokjin.
Dua gigi telah tumbuh pada gusi bagian bawahnya, ia sudah bisa banyak bergumam, berdercak, bertepuk tangan kecil, ia sehat dan menggemaskan.
Ia sudah makan makanan pendamping Asi, dan biasanya Eunbi akan membuatkannya sendiri. Bubur bayi dengan banyak sayuran dan protein nabati atau protein hewani di dalamnya.
Seokjin dan Eunbi mulai melatihnya berbicara, meskipun Haru hanya bisa menjawabnya dengan bahasa bayinya.
Seokjin ingin mendengar Haru mengucapkan kata Papa pertama kali, ia sangat bersemangat untuk mengajari Haru, tapi Haru lebih sering bergumam dan belum bisa mengikuti kata seperti yang Seokjin inginkan.
Haru juga semakin dekat dengan Seokjin, di pagi hari, ketika ia bangun pertama kali, ia akan mencari Seokjin lebih dahulu.
Ia akan menangis jika Seokjin tidak menggendongnya.
Saat Seokjin sedang bersantai, membaca buku tebalnya, duduk di ayunan, dengan Haru yang berada di pangkuannya. Haru juga akan memperhatikan Seokjin.
Meskipun terkadang, karena Haru yang belum mengerti, jari-jari mungilnya itu akan menyobek kertas pada halaman buku milik Seokjin.
Atau, buku milik Seokjin akan basah karena terkena air liur Haru. Seokjin tidak marah sama sekali, menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersama Haru.
Dengan teropong bintang, Seokjin suka melihat benda-benda di angkasa, dan sekarang Seokjin bisa melakukannya bersama putranya, impiannya semenjak dahulu yang akhirnya terwujud dan menjadi nyata, meskipun tentu saja, Haru belum akan mengerti.
Jika Seokjin sedang bermain piano, dan Haru yang berada pada pangkuannya, kedua tangan kecil Haru, dengan jari-jari mungilnya itu akan ikut menekan-nekan tuts seperti yang dilakukan oleh Seokjin.
Membuat Seokjin terkekeh, dan akan menciumi putranya itu dengan gemas.
Dan seperti biasa, Haru baru akan tertidur, jika Seokjin sudah menyanyikan lagu tidur untuknya, lagu yang sama, seperti namanya, Haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story)
FanfictionMemiliki keterbatasan fisik, dengan penyakit bawaan tidak menghalangi Seokjin untuk meraih mimpi-mimpinya, juga untuknya membangun rumah tangga bersama gadis pilihannya. Tidak selalu mudah karena dia yang sering merasa rendah diri dan malu dengan k...