Chapter 9.

215 23 10
                                    

Usia kehamilan Eunbi sudah memasuki minggu ke 16, perutnya sudah semakin terlihat menonjol. Eunbi merasa dirinya bertambah gemuk, tetapi Seokjin justru sering memujinya dengan bertambah cantik.

Seokjin tetap bekerja seperti biasa dan Eunbi tetap mengurus kehidupan rumah tangga mereka. Juga masih sering pergi ke kedai, sekalipun Seokjin sudah memintanya untuk lebih banyak di rumah.


Seokjin terbangun dengan tubuh yang terasa letih, ia menoleh ke sebelahnya dan Eunbi sudah tidak berada di sana, dia pasti sedang berada di dapur. Seokjin tersenyum kecil, Eunbi adalah perempuan yang mandiri, saat hamil pun dia tidak manja dan tidak mengidam yang neko-neko. Bahkan saat Seokjin bertanya apa saja yang Eunbi inginkan, Eunbi tidak banyak mengatakan apapun, kecuali meminta Seokjin untuk lebih menjadi penurut kepadanya, aneh, sepertinya itu bukan mengidam, tetapi suatu keharusan, keharusan yang sering tidak diperhatikan oleh Seokjin.



Seokjin berjalan pelan menuju kamar kecil, bangun tidur tidak membuatnya merasa segar tetapi justru merasa letih dan lelah. Efek terlalu banyak berkerja dan memaksakan diri selama ini, begitu pikir Seokjin. Seharusnya ia lebih berhati-hati menjaga tubuhnya.

Tes..


Hidungnya kembali mengeluarkan darah, dan Seokjin tidak tampak terkejut sama sekali, ia mengusapnya dengan pelan, dan segera membersihkannya, menutupnya dengan punggung tangannya dan berharap darahnya segera berhenti.
Seokjin merasa ini hanya masalah kecil, ia sudah terbiasa akan mendapatkan pendarahan spontan karena penyakitnya bahkan saat ia tidak sedang melakukan kegiatan apapun.


Setelah merasa darahnya berhenti, ia segera membersihkannya, dan tersenyum kecil sembari berkata sendiri dengan pelan, tidak apa-apa. Sudah terbiasa.


Ia lalu mengambil pasta gigi dan sikat giginya, dan mulai menggosok giginya.


Seokjin selesai melakukan rutinitasnya dan ia menghela nafas sebentar karenanya, gusinya kembali berdarah dan itu membuatnya harus lebih banyak berkumur karenanya.


Sudah dua hari Seokjin mendapati dirinya yang kembali mimisan dan pendarahan di gusinya, memang hanya pendarahan ringan, dan ia bisa mengatasinya sendiri. Seokjin tidak mengatakan apapun kepada Eunbi atau Eunbi akan mengkhawatirkaannya secara berlebihan, apalagi saat ini Eunbi sedang mengandung.



Hanya Seokjin merasa sedikit aneh, sikat giginya adalah buatan khusus yang diperuntukkan kepada orang-orang yang memiliki masalah seperti Seokjin, selama ini semuanya baik-baik saja, hingga dua hari ini, terjadi hal seperti demikian.


Memang menurut dokter yang menanganinya, protein di dalam darahnya yang sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan ukuran normal, dan jumlahnya semakin sedikit sehingga membuatnya kembali sering mengalami pendarahan, biasanya ia hanya perlu mendapat tranfusi sebanyak 1-3 kantong darah, tetapi bulan lalu harus mendapat 5 kantong hanya untuk menambah protein di dalam darahnya.

Tetapi tetap saja pendarahan itu masih saja terjadi.

Ia tidak mau berpikir terlalu lama, kemudian mulai menyalakan shower dan memulai mandinya.

"Seokjin-ah,, apakah kau baik-baik saja? Perlu bantuan? Kau sudah terlalu lama di dalam sana.. " Teriakan Eunbi dari balik pintu sembari mengetuk pintu dengan cukup keras mengagetkan Seokjin.


"Ya,, aku akan segera keluar,, sebentar lagi.. " Kata Seokjin juga sedikit berteriak untuk menjawab Eunbi.

*********

"Ada apa denganmu? Merasa sakit? Atau apa? Katakan! " Eunbi memberondong Seokjin dengan banyak pertanyaan sesaat setelah Seokjin keluar dari kamar mandi, masih memakai kimono dan sandal selop.


Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang