Setelah satu bulan, menghabiskan waktunya di rumah, merawat dan mengagumi Haru setiap hari, mau tidak mau Seokjin harus kembali bekerja. Meskipun ia adalah anak dari pemilik perusahaan, bukan berarti ia bisa seenaknya, melempar tanggung jawab kepada orang lain.
Cukup berat rasanya ketika ia harus kembali bekerja, sedangkan ia terbiasa dengan Haru.
Seokjin sudah berpakaian rapi, memakai sepatu yang sudah satu bulan ini tidak ia pakai, menyiapkan tas kerja, beberapa berkas dan laptopnya tentu saja.
Eunbi membawakan dasinya dan membantunya memakainya, seperti biasa.
Haru yang berada di ranjang, tampak bergerak-gerak menggemaskan. Ia sudah dimandikan, sudah memakai baju bayi dengan gambar paus kecil, kedua tangan dan kakinya dibungkus dengan sarung tangan bayi dan kaus kaki bayi, satu setelan dengan bajunya, membuatnya semakin menggemaskan.
"Rasanya sudah lama tidak melakukan ini.. " Eunbi terkekeh, saat memakaikan dasi kepada Seokjin.
"Kau merindukannya? " Alis Seokjin mengernyit.
"Hmm,, agaknya seperti itu.. " Jawab Eunbi, tersenyum, dan dengan sangat terampil memakaikan dasi untuk Seokjin.
"Kalau aku merindukan ini.. " Seokjin sudah akan menempelkan bibirnya pada bibir Eunbi, tapi Eunbi segera menepisnya.
"Seokjin-ah,, kita sudah memiliki Haru,, dan dia ada di sini.. " Eunbi menggeleng. Mengingatkan Seokjin.
"Memangnya kenapa? Dia juga tidak akan mengerti,, dia masih terlalu kecil.. " Rajuk Seokjin.
"Seokjin! " Eunbi melotot ke arahnya.
"Baiklah,, kalau begitu aku ingin bersama Haru saja.. " Kata Seokjin, menahan kesal, ia mendekatkan tubuhnya kepada Haru.
Mata kecil Haru menatap Seokjin, bibir mungilnya tersenyum, Haru seperti sudah mengerti jika Seokjin adalah Ayahnya, dan ia merasa aman juga nyaman saat bersama Seokjin.
"Haru-ya,, kau tampan sekali hari ini nak,, oh tidak Haru ku memang selalu tampan.. " Seokjin menciumi Haru berkali-kali, hingga bayi mungilnya itu bergerak risih.
Seokjin menciumi pipi, hidung, leher dan tengkuk Haru bergantian. Bau bayi yang sangat disukainya.
"Papa akan pergi bekerja mulai hari ini,, Haru jangan nakal ya.. " Seokjin tersenyum, sedangkan kedua mata kecil Haru masih memperhatikan Seokjin.
Seokjin meletakkan jari telunjuknya pada genggaman Haru, dan mengayun-ayunkannya kecil. Lihatlah perbedaannya, satu jari telunjuk Seokjin harus digenggam oleh kelima jari-jari Haru yang masih sangat kecil dan mungil. Sangat menggemaskan.
"Baik-baik di rumah sayangku,, papa sayang Haru.. " Seokjin mencium perut Haru, hingga sepertinya Haru kegelian karena ulah Seokjin.
"Sudahlah,, cepat pergi,, atau kau akan terlambat.. " Eunbi yang sejak tadi memperhatikan interaksi Seokjin dan Haru menginterupsi.
"Lihatlah sayang,, mama mu cerewet sekali,, dia mengusir papa.. " Seokjin mengadu kepada Haru, yang tentu saja hanya terus bisa memandangnya, dan belum bisa menjawab semua perkataan Seokjin.
"Seokjin-ah! " Eunbi mengingatkannya lagi.
"Baiklah,, baiklah,, aku berangkat sekarang.. " Pasrah Seokjin pada akhirnya. Ia bangkit, dan Eunbi memakaikan jasnya. Lalu mengambilkan tas kerjanya.
"Berhati-hatilah,, " Senyum Eunbi.
"Aku berangkat sekarang.. " Kata Seokjin, sebelum akhirnya berhasil mendaratkan ciuman di bibir Eunbi dan mengulumnya sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story)
FanficMemiliki keterbatasan fisik, dengan penyakit bawaan tidak menghalangi Seokjin untuk meraih mimpi-mimpinya, juga untuknya membangun rumah tangga bersama gadis pilihannya. Tidak selalu mudah karena dia yang sering merasa rendah diri dan malu dengan k...