Chapter 1.

550 37 13
                                    

4 tahun kemudian..

"Selamat pagi sayang... " Eunbi mencium kening Seokjin lembut, membuat sang empu yang masih tertidur bergerak risih, lalu menggeliat kecil.

"Kau tidak mau bangun? " Eunbi mendaratkan ciumannya lagi ke pipi Seokjin, membuat Seokjin yang meskipun masih terpejam, tersenyum tipis.

Seokjin mengerjapkan kedua matanya, berusaha menghalau cahaya yang menyilaukan, korden di kamarnya tampak sudah terbuka, sehingga memudahkan sinar matahari memasuki kamarnya.

"Kau tak mau bangun? Bukankah hari ini kau ada janji dengan Namjoon? " Eunbi mengingatkan, tersenyum kecil. Membuat Seokjin mengangguk lesu.

"Kau tidak apa-apa? " Eunbi bertanya, kali ini terdengar serius, menyadari Seokjin yang masih berbaring.

Seokjin tak lekas menjawab, dan itu membuat Eunbi sedikit khawatir.

"Merasa sakit? Perlu bantuan? " Tanya Eunbi lagi, dan Seokjin mengangguk. Membuat Eunbi bertambah khawatir.

"Aku akan bersiap sebentar, setelah ini kita pergi ke dokter ya,, " Eunbi berbicara kepada Seokjin, lalu matanya melihat ke arah kalender meja yang berada di atas nakas, Eunbi yakin, Seokjin tak melewatkan jadwal tranfusinya, tetapi mengapa dia merasa sakit hari ini?

"Ck! Bukan sakit karena itu! " Di tengah kebingungan Eunbi, terdengar gerutuan dari Seokjin. Membuat Eunbi menoleh kembali kearah Seokjin dan memasang wajah bingung.

"Maksudmu?" Eunbi bertanya.

"Morning kiss please! " Mata Seokjin berkedip lucu, lalu memanyunkan bibirnya, dan Eunbi menatapnya keki.

"Yak! " Eunbi memekik kesal, ia sudah merasa khawatir dan ternyata Seokjin hanya bercanda.

"Cepat,, atau aku tak mau bangun.. " Seokjin setengah mengancam, kedua matanya memejam lagi. Membuat Eunbi bersungut-sungut, ia berdercak sebal setelahnya.

"Oke,, kalau begitu aku akan tidur lagi kali ini.. " Seokjin berujar ringan.

Eunbi tak mempunyai pilihan, selain menuruti permintaan suaminya itu.

Ia lalu mendaratkan bibir mungilnya di bibir peach Seokjin, mengulumnya lembut, dan Seokjin pun membalasnya dengan cepat.

"Puas!? " Eunbi memberi tatapan tajam kepada Seokjin, setelah mereka selesai melakukan ritual tersebut. dan Seokjin hanya terkekeh. Ia lalu bangkit dan duduk sebentar sembari bersandar di kepala ranjang.

Ya mereka memang sudah menikah satu tahun yang lalu, tiga tahun setelah Seokjung dan Ahreum menikah.

Setelah resmi menjadi pasangan suami istri, mengikat janji suci, dan saling menerima disaat lapang maupun sempit, disaat sehat maupun sakit, dari usia muda sampai usia renta. Mereka bersiap mengarungi bahtera rumah tangga.

Setelah menikah, dengan rencana dan kesepakatan bersama, mereka akhirnya memilih untuk tinggal di rumah lain, dan bukan rumah induk milik keluarga Seokjin yang besar itu.

Seokjin dan Eunbi lebih memilih tinggal di rumah milik mereka pribadi, rumah bergaya modern minimalis, sedikit di pinggiran kota Seoul, dengan halaman yang cukup luas, banyak pepohonan perdu di sekitarnya, membuat udaranya lebih bersih. Favorit Seokjin.

Meskipun Ayah dan Ibu sempat melarangnya, dan menyarankan agar mereka tetap tinggal di rumah induk, atau rumah keluarga Seokjin. Karena alasan kesehatan Seokjin, yang memang harus sangat diperhatikan. Menurut Ibu, setidaknya ada yang membantu Seokjin saat dia berada di kondisi yang tidak baik.

Tetapi Ibu maupun Ayah pasti sangat paham dengan watak Seokjin yang keras kepala, menyebalkan dan susah diberi pengertian, Seokjin dengan tegas dan pasti menyatakan, bahwa karena ia sudah berumah tangga. Maka ia dan istrinya, Eunbi harus mandiri, membangun keluarga sendiri, tanpa intervensi dari siapapun.

Fly With The Wind 2 || KSJ (Seokjin Love Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang