26 - MARVEL & SEMESTANYA

26 4 0
                                    

CHAPTER 26

Shena tersenyum kecil saat membaca pesan yang baru saja masuk di layar ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shena tersenyum kecil saat membaca pesan yang baru saja masuk di layar ponselnya.

Kak Marvel
|udh mkn?

Shena mengetik balasan sambil sesekali melirik teman-temannya yang sedang sibuk bercanda.


Sebentar lagi selesai abis ini|
baru beli makanan ke luar|

|ga ush.

|biar gue pesenin go-food

Belum sempat ia mengetik balasan, pesan lain masuk dengan cepat.

|ga trma penolakan.

Shena tertawa geli. Rasa hangat menggelitik dadanya saat ia mengetik balasan iseng.

Makasih syg<3|

Namun, begitu pesan itu terkirim dan dilihat oleh Marvel, Shena langsung ingin menariknya kembali. Tapi terlambat, sudah terbaca. Dia mendengus, menggerutu sendiri. "Dihhh, kenapa gue malah kegatelan kayak gini," keluhnya pelan, setengah kesal.

Anya yang duduk di sebelahnya langsung menangkap ekspresi itu. "Chat dari siapa, Shen? Kok kayaknya lo misuh-misuh sendiri?"


"Ah, biasalah... gagal menang giveaway sabun cuci piring," jawab Shena santai, mencoba mengalihkan pembicaraan.

Anya dan Ghea tertawa, tapi Ghea dengan cepat menyipitkan matanya, curiga. "Paling dari Kak Marvel, kan?"

Shena langsung salah tingkah, membuat Ghea melotot. "Demi apa?! SERIUS CHAT DARI KAK MARVEL??"

Anya segera berlari menghampiri, wajahnya penuh rasa ingin tahu. "Lihat dong! Kepo nih gue!"


Shena buru-buru menarik ponselnya, menyembunyikan layarnya. "Nggak ada apa-apa. Cuma suruh ngerjain tugas fisika doang," kilahnya.

Ghea mendengus kecewa. "Yah, gimana mau ada kemajuan kalau lo selalu jadi pembantu tugas. Gerak dikit, dong. Jangan sia-siakan golden ticket ini!"

Shena hanya tersenyum tipis. Memang lebih baik merahasiakan hubungannya dengan Marvel untuk saat ini. Waktunya belum tepat untuk memberitahu mereka.

"Santai aja, Anya. Jodoh nggak bakal ke mana."


Anya mendengus sambil melipat tangan di dada. "Pokoknya lo harus jodoh sama Kak Marvel, biar gue sukses jadi mak comblang!"

Azzam, yang duduk tak jauh dari mereka, ikut menyahut. "Lah, jadi lo yang ngatur jodoh orang?"

Anya langsung menatapnya dengan tatapan tajam. "Kenapa? Lo nggak suka? Atau lo mau jadi jodohnya Shena juga?"

Azzam tertawa, sambil mengangkat tangan tanda menyerah. "Stress ya lo, Shen? Temen lo begini banget."

Tak lama kemudian, bel rumah Shena berbunyi. "Siapa tuh, Shen? Paket?" tanya Ghea.


Shena teringat pesanan Go-Food dari Marvel dan langsung berlari ke luar rumah. Di depan gerbang, seorang driver ojek online sudah menunggunya dengan kantong makanan di tangan.

"Atas nama Marvel?" kata si driver sambil membaca pesanan.

Shena reflek menoleh ke belakang, berharap teman-temannya tidak mendengar. "Iya, mas. Betul."

Setelah mengambil makanan, Shena bertanya, "Berapa totalnya, mas?"

"Udah dibayar, mbak," jawab si driver sambil tersenyum. "Tapi, ada notes yang disuruh dibacain."

Shena mengerutkan dahi. "Notes? Isinya apa?"

Si driver membuka ponselnya, membaca catatan yang ditinggalkan Marvel. "Wejangan buat Iqbaal. Kalo abis makan ini langsung sakit perut, berarti amal ibadah lo kurang. Salah sendiri godain cewek gue."

Shena tertawa kaku, tapi dalam hati geli luar biasa. "Itu aja mas isinya?"

"Iya, mbak. Itu aja."

Setelah mengucapkan terima kasih, Shena kembali ke dalam rumah. Di depan pintu, teman-temannya sudah menunggu.

Azzam menatap Iqbaal dengan senyum sinis. "Lo abis bikin dosa sama siapa, Baal?"

Iqbaal mendesah panjang, lalu bergumam. "Gue mau ngekost ke planet Mars deh, kayaknya."

Tbc

Mervel & Semestanya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang