25 - MARVEL & SEMESTANYA

29 5 0
                                    

CHAPTER 25

"Praktik kita mulai sekarang aja ya, soalnya fermentasi tape butuh waktu sekitar dua sampai tiga hari," Shena berkata sambil memandangi teman-teman kelompoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Praktik kita mulai sekarang aja ya, soalnya fermentasi tape butuh waktu sekitar dua sampai tiga hari," Shena berkata sambil memandangi teman-teman kelompoknya.

"Pulang sekolah hari ini, Shen?" tanya Iqbaal, ketua kelompok mereka.

Shena mengangguk, "Lo bisa ikut ngga? Kalau ngga bisa, ngga apa-apa, biar gue sama yang lain aja."

Iqbaal tersenyum, "Bisa kok."

Tugas biologi kali ini adalah membuat tape, dan kelompok Shena terdiri dari Anya, Ghea, Iqbaal, dan Azzam. Mereka harus mencari referensi mengenai proses fermentasi. Bersama Iqbaal, Shena berjalan menyusuri rak buku besar di perpustakaan, mencari sumber yang diperlukan.

"Biologi... biologi..." gumam Shena sambil terus menelusuri deretan buku pelajaran biologi. Pandangannya tertuju pada salah satu buku di rak paling atas. "Ah, itu dia, buku biologi praktikum kelas 10!" ujarnya senang. 


Shena berusaha menggapai buku itu, tapi posisinya terlalu tinggi. Sebuah tangan tiba-tiba terulur, dengan mudah meraih buku yang diincarnya.

"Kalau nggak nyampe, bilang aja," ujar Iqbaal dengan nada ringan.

Shena tersenyum, "Makasih."

"Selesai? Cuma buku ini aja?" Iqbaal bertanya, memastikan.

Shena mengangguk. "Iya, ini aja cukup."

Iqbaal memandang Shena sambil tersenyum kecil. "Emang beda ya sekelompok sama anak pintar. Rasanya gue lagi collab sama Albert Einstein."


Shena mengangguk. "Iya, ini aja cukup."

Iqbaal memandang Shena sambil tersenyum kecil. "Emang beda ya sekelompok sama anak pintar. Rasanya gue lagi collab sama Albert Einstein."

Shena tertawa kecil, merasa tersanjung tapi juga geli. "Nggak segitunya juga, kali."

Iqbaal berpura-pura memikirkan sesuatu. "Gue penasaran, lo tiap hari makan apa sih, Shen?"

"Makan nasi lah," jawab Shena sambil terkekeh.

Iqbaal menggeleng pelan, menatapnya dengan curiga. "Bohong. Pasti lo makan rumus-rumus kan?"

Shena tertawa lebih keras. "Gue nggak sepintar itu, Iqbaal. Masih banyak kurangnya."

Iqbaal tersenyum iseng. "Kasih gue tutorial dong."

Mervel & Semestanya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang