"Y/n bibirmu berdarah."ucap Yuma dan segera mencari kotak P3K.
"Kenapa bibirmu berdarah?apa kau habis berciuman ya."tuduh Yumi.
"Mana mungkin aku berpacaran!aku saja baru bersekolah disini baru dua bulan."bantah y/n.
"Siapa tau kan?."
"Bagaimana kondisi Muichirou."tanya Rui pada y/n.
"Dia lebih baik ada banyak orang yang menjaganya."balas y/n tersenyum.
"Hadap sini y/n."ucap Yumi dan mulai mengobati bibir y/n yang berdarah.
"Sstt... pelan-pelan Yumi."ringis y/n dan mencekal pergelangan tangan Yumi.
"Tahan sebentar ya."
Tak berapa lama Yumi selesai mengobati y/n dan mengembalikan kotak P3K ketempatnya. Tak lupa y/n berterima kasih kepada Yumi.
"Tadaima."
"Okaeri."
Y/n melepas sepatunya dan menaruhnya dirak sepatu. Setelah itu menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya.
"Y/N!!ayo makan dulu!."teriak Koyuki dari ruang makan."Aku sudah makan bi!."balas y/n dan duduk dikursi belajarnya."kalau lapar nanti turun ya!."teriak Koyuki yang tidak dibalas oleh y/n.
Kini gadis itu menatap sebuah kertas dengan seringainya. Siapapun yang melihat itu pasti akan bergidik ngeri dan berusaha menjauhinya.
"Ha...aku harus menduduki posisi tertinggi untuk para siswa."
Gadis itu melipat kertas tersebut seringainya masih terpatri disana. Ia memasukkan kertasnya dilaci mejanya. Setelah itu pergi menuju ranjangnya untuk beristirahat dia menatap langit-langit kamar dan bergumam "Aku tidak sabar besok."
Muichirou POV
Seperti biasa pagi ini sangat berisik dengan anak-anak yang saling menyapa.
"Ohayou Yuichirou-kun."
"Ohayou Yui-kun."
"Ohayou."
Banyak gadis-gadis disekolah yang menyapa kakakku. Entah kenapa aku merasa kalah dengan kakakku yang banyak fans ceweknya. Aku menolehkan kepalaku kebelakang dan mendapati kakakku yang sudah dikerumuni para gadis. Kuakui kakakku memang tampan dan sangat ramah pada kesemua orang berbeda denganku yang bersikap dingin dan masa bodo kesemua orang.
"Ah...ohayou Tokitou-san!!kau sudah sembuh?."tanya seorang gadis dengan senyum lebarnya. Aku menganggukkan kepalaku sebagai jawabannya.
"Ah...yokatta kukira kau tidak masuk hari ini."ucap gadis itu dan mulai menyamakan langkahku menuju kelas.
"Kau tenang saja y/n."yupp gadis yang menyapaku adalah y/n. Gadis berambut panjang diikat kebelakang. Dia sangat ramah dan terkadang juga cuek.
"Ohayou y/n."
"OHAYOU Y/N CHAN!!."
Sapa sikembar Yuma dan Yumi ketika melihat y/n memasuki kelas bersama. Yuma melirikku sekilas dan menatap y/n. Karena enggan terlibat dengan urusan perempuan aku segera menuju bangkuku dan duduk disana.
"Oi!kau sudah baikan?."tanya Rui dengan bola basket ditangannya. Aku hanya mengangguk dan melipat tanganku diatas meja untuk tidur.
Tak terasa bel masuk pun berbunyi. Aku mengangkat kepalaku dan merenggangkan otot-ototku. Kanae sensei memasuki kelas dengan wajah yang cerah berseri. Kemudian menghadap kelas.
"Ohayou minna-san!!sensei harap kalian semua akan senang berita ini."
"Berita apaan sensei?."
"Berita apa ya?."
"Sepertinya kabar baik."
"Kalian penasaran ya?."ucap Kanae sensei menggoda murid sekelas.
"Ah.... sensei."
"Berita apa sensei?."
"Hari ini kita ulangan dadakan."ucap Kanae sensei dengan senyum cerahnya membuat para murid kecewa.
Dengan terpaksa murid kelas 10 A mengerjakan ulangan. Meskipun terpaksa mengerjakannya mereka berusaha untuk melakukan yang terbaik.
Aku menolehkan kepalaku dan melihat y/n yang mengerjakan soal dengan santai tanpa beban. Aku bertanya-tanya apakah dia tidak merasa kesulitan.
"Tokitou san,apa yang kau lihat."ucap Kanae sensei dan dengan segera aku kembali fokus dengan soal ujianku.
Sore hari
"Parah sih masa hari ini kita ulangan terus tiga mata pelajaran berturut-turut lagi."sungut Yumi kesal. Y/n yang melihat itu hanya bisa tersenyum masam.
"Ano... Homura-san boleh minta waktumu sebentar."ucap seorang lelaki dengan bekas luka dibibirnya. Aku menatapnya begitupula dengan Yuma dan Yumi yang berada disisi kanan kiriku.
"Baiklah senpai."
"Kalian pulang dulu saja."ucapku dan berjalan mengikuti Sabito senpai.
"Dia sudah disini."ucap Sabito senpai dan membukakan pintu untukku. Dapat kulihat ada anggota OSIS kelas 12 dan kelas 11.
Aku menatap seisi ruangan dan kudapati Tomioka sensei yang sedang berjongkok dipojokan.
"Ada apa mengajakku kesini senpai?."tanyaku yang berusaha menampilkan wajah datarku.
"Duduklah dulu."ucap seseorang dengan haiklip kupu-kupu ungunya.
"Aku ingin kau menjadi ketua OSIS selanjutnya."
"Kenapa aku?."
"Karena kami merasa bahwa kau cocok untuk menjadi ketua OSIS."
"Apakah sungguh alasannya itu?."tanyaku dengan menaikkan salah satu alisku.
"YA MEMANG KAU MAU ALASAN APA LAGI BOCAH!!."teriak seseorang dengan kancing seragam yang terbuka.
"Ngomong-ngomong aku tidak melihat Kamado senpai."tanyaku membuat suasana agak dingin. Semua orang saling menatap satu sama lain membuatku paham akan situasi saat ini.
"Aku dengar ada seseorang dari anggota OSIS yang dihajar beberapa hari yang lalu."ucapku dan menatap mereka malas.
'shit...mereka mau mengorbankanku lagi?'geramku dalam hati.
"Yeah....apa yang kau dengar itu benar adanya."ucap Tomioka sesnsei yang mulai membuka suaranya.
"Kalian tau bahwa alasan Tanjiro senpai dihajar karena ingin menjadi ketua OSIS tapi kalian malah mengorbankanku."
"Kami tid-."
"Sudahlah,aku ini tidak bodoh."ucapku berdiri dari dari kursiku. "Aku akan menjadi ketua OSIS selanjutnya tapi aku ingin merombak OSIS."ucapku dan berjalan membuka pintu.
"Oh....ya aku ingin anggota OSIS kelas 12 dan kelas 11 mengundurkan diri dari OSIS jika aku menjadi ketua OSIS."ucapku dan membanting pintu OSIS.
"Ha...sial rencana yang sudah aku siapkan matang-matang semalam harus gagal."gumamku kemudian berjalan untuk pulang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hai apa kabar minna-san?pasti baik-baik aja kan?
Jangan lupa vote dan komen ya kawan-kawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Muichirou x readers] musim dan memori 2 (END)
Non-FictionKelanjutan dari yang pertama baca yang pertama dulu ya gaess makasih ^^