Tak Apa

303 32 16
                                    

"KAGAYA!!!."

"OYAKATA-SAMA!!."

"Lho!?kau disini y/n!?."

    Aku menolehkan kepalaku kebelakang dan mendapati pria paruh baya dengan topi seperti Michel Jackson dan disebelahnya ada seorang wanita cantik berambut panjang dengan kedua jepit kupu-kupunya.

    Mereka berdua berjalan mendekat. Aku menatap mereka bertiga bergantian. Seakan mengerti dengan tatapanku. Oyakata-sama membuka mulutnya.

"Kita bicara nanti y/n."ucap oyakata-sama. Aku mengangguk setuju dan berjalan meninggalkan 3 orang itu dengan sesekali menoleh kebelakang.

      Aku berjalan diatas trotoar dengan langkah gontai. Tanpa menyadari bahwa saat ini aku sudah berada dipusat kota. Aku melihat salah satu toko buku disana. Entah kenapa kakiku membawaku kesana. Aku membenarkan posisi maskerku karena disini banyak orang.

    Banyak sekali anak-anak SMA yg berlalu lalang untuk mencari komik. Mataku melirik salah satu rak yang berisi novel. Tanganku menarik salah satu novel dan membaca sinopsisnya.

'cukup menarik.' batinku dan mengambil buku lanjutannya.

"Terimakasih kakak, silahkan datang kembali "ucap seorang kasir setelah aku membayar semua novel-novel yang kubawa.

"Ah...Hamura senpai."

Deg

     Dengan perlahan aku menolehkan kepalaku dan mendapati seorang wanita dengan rambut pendek.

'Mika.'

     Aku menatap dengan malas saat ia berjalan kearahku. Senyum ularnya membuatku tidak tahan dan ingin sekali memukulnya. Niat itu aku urungkan karena harus memikirkan orang yang akan terkena imbasnya.

'aku harus menahannya kalau tidak agensiku yg akan kena imbasnya.' pikirku.

"Sepertinya kau sudah bertemu Muichirou ya?."tanya Mika sementara aku menatapnya datar.

"Kalau memang iya, kenapa?."

"Ternyata kau masih tetap mengejar kekasih orang lain ya. Sekali jalang tetap saja jalang."mendengar hal itu aku hanya bisa menghela nafasku menahan marah.

"Hentikan ocehanmu."desisku menatapnya tajam.

"Mana bisa aku menghentikan ocehanku. Mulutku gatal ingin menghinamu tanganku juga gatal ingin membersihkan dirimu."

Currr

    Mika menyiramku dengan air dibotolnya. Hal itu membuat kami berdua menjadi pusat perhatian orang-orang yang berlalu-lalang. Aku membuka maskerku dan membersihkan air diwajahku. Sementara Mika tersenyum puas dengan tatapan menghina. Kedekatkan kepalaku ketelinganya

"Aku baru tau ternyata jalang tidak menyadari dirinya jalang. Kau mengejar Tokitou tapi dia malah mengejarku. Kasihan sekali kau."bisikku dan pergi dari sana.

'sialan beli masker dimana?bodo amatlah kalau ketemu wartawan.'batinku dan segera menghentikan taxi dan masuk kedalamnya.

     Sesampainya dirumah aku segera masuk kamar dan merebahkan diriku dikasur. Tak lupa aku mengunci kamarku. Entah kenapa ada perasaan senang saat melihat Muichirou dan bisa menghabiskan waktu bersamanya. Suaranya,sentuhannya membuat hatiku menghangat.

Plak
  
   Aku memukul kedua pipiku agar tersadar dari perasaan yang bodoh ini. Jika boleh jujur memang aku ingin hidup bersamanya dan bahagia tapi,mengingat Tokitou yg sesat dan sekarang menjadi saingan bisnis paman Akaza  sepertinya kesempatanku untuk bersamanya tidak bisa.

"Aku tidur aja lah."gumamku memejamkan mata dan pergi kealam bawah sadar.

Jam 12.00

    Suara dering ponsel membangunkan ku. Aku mengambil ponsel dan menatapnya dengan malas.

[Muichirou x readers] musim dan memori 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang