Endingnya

504 37 6
                                    


"Jadi,setelah kau dari Kanada kau akan menetap di Korea?."

"Iya,aku senang karena bisa mengunjungi tempat syutingnya Goblin hehe."

"Kenapa kau tak mengunjungi Korea Utara?"

"Kau gila??baru mendekati perbatasan saja mereka pasti menembakki ku."

"Hahaha...siapa tau kau berminat untuk menyerahkan nyawamu."

"Cih,kalau aku menyerahkan nyawa bersamamu aku mau."

"Aku tidak mau wleek,aku masih sayang nyawa ya."

"Aku tutup dulu ya,suamiku sudah pulang."

Wanita itu segera menutup telponnya dan berlari menuju suaminya yang baru memasuki rumah. Wanita itu memeluk suaminya erat dan mencium dahinya sebentar.

"Hati-hati,kandunganmu baru saja memasukki usia 8 bulan."ucap sang suami dengan lembut. Ia membelai rambut sang istri dan mengencupnya sebentar.

"Ya,ngomong-ngomong tidak bisakah kau berhenti mengomeliku?."keluh sang istri sembari melepaskan dasi sang suami.

"Bagaimana aku tidak mengomelimu?kau seringkali berlarian seperti anak kacil."ucap sang suami dan menyentil dahi istrinya pelan.

"Siapa suruh kau tampan,aku tidak bisa jauh-jauh darimu. Kita seperti magnet yang saing tarik menarik hm."balas sang istri mengalungkan kedua tangannya dileher sang suami.

Entah siapa yang emulai duluan. Kedua insan itu saling menautkan bibirnya dan semakin berpelukan erat seakan esok hari kiamat. Tanpa basa-basi sang suami menggendong istrinya ala bridge style.

"Turunkan aku Mui,aku berat."ucap y/n merasa tak enak.

Muichirou menggeleng pelan "Kau dan anak-anak kita tidak berat,bagaimana bisa aku melindungi kalian jika menggendong ibu cantiknya yang mengandung ini aku merasa tak sanggup."ujar Muichirou mengecup singkat dahi y/n.

"Ah,kau membuatku malu."ucap y/n malu dan menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

"Hahaha. Baiklah,sekarang waktunya tidur. Anak kita pasti sudah kelelahan."ujar Muichirou menurunkan y/n diatas ranjang dengan perlahan. Ia melihat suaminya itu dan tak melunturkan senyumnya sedikitpun.

"Berhentilah melihatku dengan senyummu itu."

"Aiyaa,bagaimana aku tidak bisa berhenti tersenyum disaat suamiku yg tampan ini ada dihadapanku."ujar y/n membentuk kotak dengan jari telunjuk dan ibu jarinya seperti kamera  lalu mengarahkannya ke Muichirou yang melepas jasnya.

Melihat tingkah menggemaskan sang istri ia hanya bisa tertawa kecil. Setelah ia mengganti kemejanya dengan kaos biasa dengan gerakan cepat sang istri sudah berada dipelukannya. Ia memeluk dan beberapa kali mengecup kepala sang istri gemas. Ia bersyukur bahwa istrinya tidak mengidam yag aneh-aneh seperti ibu hamil lainnya. Hanya saja istrinya ini suka memasak berlebihan lalu membagikannya kepada orang lain dan juga....

"Sayang,bolehkah membantu panti asuhan."

"Memang panti asuhan mana saja yang ingin kau bantu?"

"Ini."ujar y/n seraya memperlihatkan beberapa foto panti asuhan dengan bangunan yang sedikit tidak layak. "Entah kenapa aku ingin pergi ke Afrika untuk membagi-bagikan makanan kepada anak-anak disana. Kau tau kan bagaimana mirisnya kehidupan anak-anak disana dan juga sepertinya aku mengirim roti kePalestina karena perang yang berkepan-."

"Sudah sayang,lakukan apapun yang kamu mau. Saat ini kau perlu istirahat dulu."uar Muichirou dan memeluknya untuk tidur.

Kedua insan itu saling bertatapan dan seakan-akan saling mengunci. Mereka tersenyum seakan-akan hanya ada kebahagiaan setelah ini. Y/n mendekatkan wajahnya dan mengecup singkat bibir suaminya dan ia langsung menutup matanya untuk tidur. Tangan Muichirou terangkat untuk menyingkirkan anak rambut yang ada di wajah istrinya itu sebelum ia menyusul isrinya ke alam mimpi.

[Muichirou x readers] musim dan memori 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang