Menerima Tawaran

296 37 8
                                    

"Kaichou!!."panggil Hana setelah melihatku menuruni tangga dari rooftop.

Ting

    Sebuah notif muncul diponselku. Aku membukanya dan ternyata aku selesai mengunggah rekaman tadi diwebsite sekolah. Dengan ini aku bisa membuktikan bahwa semua hal yang menimpaku adalah palsu atau itu perbuatan seseorang.

"Kaichouu..."lirih Hana dan merangkulku. "Tak apa sebentar lagi dia akan menunjukkan taringnya."ucapku lirih dan tersenyum.

****

      Seminggu sudah berlalu semenjak kejadian itu. Para senpai(tanjiro,kanao,zenitsu,inosuke) sering mengunjungiku untuk melihat keadaanku. Aku sudah bilang bahwa mereka tak perlu melakukan itu tapi mereka tetap kekeh akan sering-sering mengunjungi ruang OSIS.

"Kaichou...para ketu club ingin bertemu denganmu."ucap Hana padaku. Aku menatapnya penuh tanda tanya. "Katanya mereka ingin membicarakan dana klub."lanjut Hana. Kuhela nafasku dengan kasar kenapa harus sekarang??lagi sibuk bikin laporan woee lah pikirku.

"Suruh keruang rapat aja."ucapku berdiri dan memasuki ruang rapat. "Ha'i kaichou!!."balas Hana dan pergi menyuruh para ketua klub untuk memasuki ruang rapat.

      Setelah semua ketua club sekolah ini duduk ditempatnya masing-masing. Aku menatap mereka dan menaikkan sebelah alisku.

"Jadi....apa yang ingin kalian bicarakan denganku?."ucapku dan memulai pembicaraan dengan para ketua club.

"Permisi..."ucap Zura dan berjalan cepat kearahku lalu membisikkan sesuatu. "Bibi ada dirumah sakit katanya akan segera melahirkan."dengan spontan aku berdiri membuat yang lainnya menatapku terkejut.

"Maaf untuk hari ini sampai disini saja."ucapku dan bergegas keluar menuju rumah sakit untuk menemani bibi koyuki.

"Paman!!bagaimana keadaan bibi!?."tanyaku setelah melihat paman Akaza yang mondar-mandir didepan ruang bersalin. "Y/n bibimu masih didalam dan belum terdengar suara tangisan bayi apa terjadi sesuatu pada mereka?."tanya paman Akaza cemas. Aku hanya bisa mengelus punggung belakang paman untuk menenangkannya.

"Yo y/n chan!!!."sapa seseorang dengan nada cerianya. Kutolehkan kepalaku dan mendapati seseorang dengan rambut emas tersenyum padaku. "Kenapa paman ada disini??."tanyaku. "Hoo....apa kau pikir hanya bibi koyuki saja yang melahirkan bibimu Kotoha juga akan melahirkan."jawab Douma.

"Jangan tegang begitu Akaza dono."ucap paman Douma sembari merangkul Paman Akaza. "Hentikan Douma."ucap Paman Akaza risih. Aku dan Zura hanya bisa menatap keakraban Paman  Akaza dan juga Paman Douma sembari menggelengkan kepala sesekali.

"Agghhh...."

"Oekoekoek."

      Terdengar suara tangisan bayi dari ruangan bibi koyuki. Paman Akaza merasa sedikit lega karena mendengar suara tangis bayi.

"Akaza dono jika anakmu laki-laki dan anakku perempuan ayo jodohkan mereka dan kita menjadi besan."ucap paman Douma senang sementara paman Akaza menatapnya tidak senang.

"Baru aja lahir udah dijodohin aja tuh bocah."cetus Zura dan menatap pintu kamar bersalin bibi koyuki.

     Tak berapa lama dokter keluar dari ruangan bibi koyuki. Paman Akaza segera maju dan menanyakan bagaimana kondisi bibi koyuki dan bayinya.

"Selamat pak,anaknya laki-laki. Ibu dan anaknya sehat."

"Syukurlah... bolehkah aku masuk?."

"Iya silahkan pak."ucap dokter mempersilahkan paman Akaza masuk tanpa babibu paman Akaza masuk untuk melihat anaka dan istrinya.

[Muichirou x readers] musim dan memori 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang