Ketahuan

285 39 8
                                    

       Saat ini y/n berada dalam mobil bersama dengan Akaza. Ingin sekali y/n bertanya kepada pamannya itu kemana mereka akan pergi.

"Apa ada yang ingin kau tanyakan y/n?."tanya Akaza membuat y/n terkejut. "Anoo...kemana kita akan pergi paman?."tanya ragu y/n.

"Oh...disalah satu hotel bintang lima hanya pertemuan teman lama bersama keluarga."jawab paman Akaza dan y/n mengangguk mengerti.

     Dua puluh menit kemudian mobil yang  ditumpangi y/n memasuki hotel. Untuk menuju tempat parkir saja membutuhkan waktu tujuh menit. Terbayangkan sebesar apa hotelnya itu. Y/n menatap kagum bangunan hotel tersebut dan tak jarang mulutnya menganga lebar.

"Ayo turun."ucap Paman Akaza dan turun dari mobil. Setelah keluar dari mobil y/n mengikuti langkah Akaza sampai akhirnya mereka berdua tiba didepan pintu besar seperti ruang pertemuan. Benar-benar mewah itulah yang dipikirkan y/n.

"Oi...Akaza kau datang!?."sapa seseorang dengan rambut emasnya disampingnya ada seorang wanita cantik dengan kimono hijau. Perutnya buncit sepertinya ia hamil.

"Apa kabarmu Douma?."ucap Akaza tersenyum senang karena bertemu teman lamanya.

"Eh?siapa yang dibelakangmu?."tanya Douma sambil memiringkan kepalanya melihat y/n.

"Oh...ini keponakanku,ayo beri salam kepada Paman Douma dan Bibi Kotoha."ucap Akaza lembut dengan segera y/n maju dan memperkenalkan diri.

"Ah... sepertinya kau seusia dengan Inosuke."ucap Kotoha lembut membuat y/n tertegun karena kecantikan Kotoha.

"Aku tipe yang pencemburu."ucap Douma yang mulai menatap sengit y/n. Melihat hal itu Kotoha tertawa dan menutupinya dengan salah satu tangannya.

"Bibi kau sangat cantik sepertinya anda tampak familiar oh apakah anda ibu dari Inosuke senpai?."tanya y/n dengan tatapan berbinar.

"Iya,aku ibunya Inosuke."pernyataan Kotoha itu membuat y/n menganga tak percaya. "Bagaimana bisa? Inosuke senpai sangat bar-bar dan juga suka ngegass bagaimana ibunya selembut ini."ucap y/n membuat yang mendengarnya akan tertawa.

"Kalian kenapa berdiri disini??."tanya seorang gadis berambut hitam. Cantik sekali dengan pakaian kimono berwarna merah.

"Oh...Daki dimana Gyutarou?."tanya Douma. "Seperti biasa dia sibuk memproduksi film."balas daki. "Oh siapa gadis yang disebelahmu ini Akaza?."tanya Daki dan menatap y/n dekat.

"A-ano Daki-san mungkin membuatnya tidak nyaman."ucap ragu seorang gadis berambut pendek dan berkacamata. Daki memundurkan wajahnya dan berdiri normal.

"Kau kekasihnya Gyutarou kan?kapan kalian akan menikah?."tanya Akaza membuat gadis yang ditanyainya bersemu merah.

"Kalian menghalangi jalan saja."ucap dingin seseorang dan tampaklah seorang lelaki dengan topi Michael Jackson. Y/n menatap intens orang tersebut dan ternyata itu adalah direktur sekolahnya.

"Ah...pak direktur."ucap y/n sambil membungkukkan badan. Muzan melihat y/n kaget tapi segera menampilkan wajah datarnya. Muzan tak mengidahkan sapaan y/n dan nyelonong saja masuk ke dalam ruangan.

          Akhirnya semua kini sudah didalam ruangan dan tengah berbincang-bincang santai. Y/n hanya mengobrol dengan Kotoha meskipun seringkali mendapat tatapan tajam dari douma.

"Oi...bocah kau tak berminat jadi model?oh... sepertinya kakakku juga membutuhkan seorang aktris untuk film terbarunya apa kau berminat."tawar Daki. Y/n membalasnya dengan gelengan kepalanya membuat Daki sedikit kecewa. "Nanti karirmu juga akan bagus sebagai aktris ataupun model lihatlah dirimu!kau cantik dan seperti ada vibes koreanya kau juga putih pasti akan banyak orang yang menyukaimu dan kau akan jadi terkenal."Daki berusaha membujuk y/n membuat y/n jadi tak enak untuk menolak secara terang-terangan. "Aku sibuk dengan urusan sekolah tapi akan kupikirkan."jawab y/n membuat Daki tersenyum lega.

Driip driip

    Lampu ruangan berkedip-kedip membuat semua orang menghentikan perbincangannya dan menatap sekeliling sedikit waspada. Begitupula y/n. Y/n berdiri dari duduknya dan hendak keluar dari ruangan tetapi ruangannya terkunci dari luar. Lampu ruangan pun mati dan tiba-tiba saja layar LCD menyala dan menampilkan seseorang dengan rambut hijau yang tengah disekap.

"Onii-chan!?."pekik Daki melihat layar dengan air matanya. Melihat hal itu y/n menghela nafas berat.

'haa...apa aku harus mengeluarkan kemampuan detektifku?.'batin y/n dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

      Y/n mengamati semua pergerakan orang yang berada didalam ruangan. Mata tajamnya kini menatap sinis seorang gadis berambut pendek yang berusaha berakting dengan wajah lugunya. Tanpa berpikir panjang y/n melompati meja dan menodongkan pistol didahinya membuat yang melihatnya memekik tertahan.

"OI OI APA YANG KAU LAKUKAN!?."teriak Daki yang tak terima calon kakak iparnya ditodong pistol. Daki menarik lengan y/n tetapi dihempas oleh y/n membuat perempatan muncul didahi Daki. Hampir saja y/n mendapat tamparan dari Daki jika saja Akaza tidak mencekal tangan Daki. Ruangan yang semula gelap tiba-tiba lampunya menyala redup.

"Lepas Akaza!!."

"Tidak!biarkan dia melanjutkan tugasnya."

        Y/n menutup matanya dan fokus mempertajam indra pendengaran dan indra penciumannya. Setelah itu dia menyadari bahwa makanan dan minuman yang berada di ruangan ini sudah disabotase. Kotoha yang ingin meminum segelas minuman batal karena y/n menembak gelas tersebut.

"APA YANG KAU LAKUKAN BOCAH!?."murka Douma dan menarik y/n menjauh dari gadis yang dia todongkan pistol.

"Jangan sentuh apapun disini!!."teriak y/n yang sepertinya sudah terlambat. Gyokko batuk beberapa kali dan mengeluarkan darah membuat semua atensi menuju kearahnya. Hatengu yang berada disebelahnya segera menolongnya.

"Hahaha...tak kusangka rencanaku akan diketahui secepat ini."ucap gadis berambut pendek tersebut melepas kacamatanya. Matanya yang hitam berangsur-angsur berubah menjadi merah.

Deg

Deg

       Detak jantung y/n berdetak dengan cepat. Matanya tajam menatap sorot mata gadis berambut pendek tersebut. Tanpa disadari y/n bola mata yang tadi berwarna hitam kini berubah menjadi biru gelap. Aura dingin terpancar dari tubuh y/n bahkan Doumapun mundur beberapa langkah karena takut dengan aura yang terpancar ditubu y/n.

Drap

Drap

Drap

Bugh

        Y/n berlari dan menerjang wanita yang menjadi kekasih Gyutarou tersebut. Ia sudah siap menarik pelatuknya tetapi ia malah gagal fokus karena melihat dua ponsel yang mirip. Tanpa babibu y/n mengambil handphone tersebut dan melihat casing couple khas orang alay maksudnya khas orang pacaran.

"Bukankah itu ponselnya tarou san?."tanya seorang wanita dengan biwa ditangannya.

"Hei...detak jantung Gyokko semakin melemah."ucap Hatengu takut bila temannya itu tidak terselamatkan.

"Daripada kalian berdiam diri dan menyaksikan ini sebaiknya kalian menelfon seseorang untuk membuka kunci pintu ruangan ini."ucap y/n dan dengan segera Muzan membuka ponselnya dan menelfon seseorang. Tak hanya Muzan saja yang meminta bantuan kepada orang luar tetapi Nakime,Douma,dan Akaza sibuk mengotak-atik ponselnya sementara y/n sibuk mengunci pergerakan gadis ini.

"Hei... kenapa disini tidak ada signal."keluh Douma dan hampir saja melempar ponselnya. Kotoha berusaha menenangkannya dengan mengelus punggung douma.

"Ha...bagaimana dengan onii-chan?."lirih Daki pasrah.

     Akaza menepuk bahu y/n pelan membuat sang empu menoleh dan menatap Akaza.

"Jangan terlalu kuat kunciannya."ucap Akaza dan y/n melonggarkan kunciannya. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh kekasih Gyutarou tersebut untuk mendorong y/n dan berlari menuju pintu rahasia. Y/n mengejar gadis itu tetapi kalah cepat pintu itu memerlukan akses untuk masuk dan aksesnya itu berupa sidik jari gadis itu.

"Sial!."umpat y/n.

"Hei...jika kau bisa menemukan kakakku aku akan memberikan uang yang besar untukmu."ucap daki menahan air matanya karena khawatir dengan kakak satu-satunya itu.

"Kau berani membayar ku berapa?."

[Muichirou x readers] musim dan memori 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang