BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA!
HAPPY READING
*
.
.Hari semakin larut malam. Sedangkan semua pihak petugas berhenti untuk mencari Adel, apalagi saat ini semua para guru khawatir atas tidak adanya Marvin di tenda.
......
Di sisi lain Marvin menerobos semak-semak agar ia bisa turun ke bawah jurang. Tanpa ada persiapan apapun dia berani bertindak dan hanya senter ponselnya lah satu-satunya benda yang bisa ia gunakan.
Dengan beberapa luka dan memar di bagian tubuhnya Marvin masih bisa menahan nya. Sesampainya di bawah Marvin mendengar suara teriakan yang sangat berat tak jauh dari tempat ia terdiri, Marvin bergegas menghampiri suara itu dan terkejut saat melihat Adel yang sigap di makan Harimau itu.
Marvin mengambil sebatang kayu dan melemparkan nya ke arah Harimau itu, terlihat dengan jelas Harimau itu kini beralih melihat kearah Marvin. Marvin mencoba mengatur strategi agar Harimau itu pergi menjauh dari Adel dan untungnya strategi nya berhasil.
Harimau itu pergi entah kemana saat Marvin berhasil mengalihkan perhatian Harimau itu.Dengan nafas yang memburu Marvin terus memandangi Adel yang menangis ketakutan disana. Dengan langkah sedikit pincang Marvin menghampiri Adel yang sedang duduk disana, tapi tiba-tiba saja Adel memeluk dirinya erat hal itu sontak membuat Marvin terkejut dan hendak melepasnya.
Tapi, melihat kondisi Adel yang ketakutan membuat dirinya mengururungkan niatnya.
" Tenanglah dia sudah pergi!"
Desus Marvin sembari menepuk pelan punggung Adek.
" Hiks aku sangat takut. Di_ disini banyak binatang buas, a_aku takut dia akan datang lagi," racau Adek dalam pelukan
Marvin melepas pelukan Adel dari nya dan menyuruhnya untuk bangkit dan segera pergi dari tempat itu. Adel berusaha bangkit tapi tetap saja nihil, tubuhnya sudah lemas bahkan untuk berjalan pun rasanya tak bisa. Sesekali Marvin berdecak dan bahkan dapat Adel dengar hembusan nafas Marvin yang berat. Marvin berjongkok di depan Adel dan hal itu sontak membuat tanda tanya bagian Adel.
" Ayok naik!" Titah Marvin dingin
" Kakak yakin?" Tanya Adel meyakinkan
" Cepat naik atau lo gw tinggal sendiri," ancaman kecil namun sangat menakutkan terlintas dari bibir tipis itu.
Tak mau ancaman itu mencari kenyataan dengan cepat Adel bangkit dan naik ke atas punggung Marvin. Marvin mengendong Adel dengan langkah pelan karna jujur saja kakinya masih sakit karna saat turun itu tak sengaja kakinya tertusuk batang kayu dan mengakibatkan luka.
" Kak apa aku berat?" Tanya Adel hati-hati
" Lebih berat dari gajah!"
Jawaban konyol terlontar dari pemilik bibir tipis itu. Adel yang polos hanya diam tak mengerti ' perasaan badan aku kecil tapi kenapa dia sana-samain aku sama gajah?'
Itulah yang saat ini ada di dalam pikiran gadis berkacamata bulat berambut kepang dia itu.
" Kakak kenapa bisa disini?" Tanya Adel lagi
Kini Pertanyaan Adel membuat pria itu diam dan berpikir alasan apa yang harus ia katakan agar gadis di dalam gendongannya ini tidak geer.
" Mencari kayu!" Jawab Marvin datar
" Mencari kayu malam-malam? Apa kakak tidak takut?"
" Gw bukan lo! Jadi jangan banyak bicara," gubris Marvin dengan penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR
RomanceCerita Ini mengisahkan tentang seorang gadis culun, polos/lugu, kepintaran di atas rata-rata, namun super duper ceria ia bernama Adelina. Ia bersekolah di SMA Jakarta High School. Dia di kenal di sekolah nya Karna perjuangan yang tak henti-hentinya...