Di sebuah ruangan bernuansa putih itu Irene termenung seorang diri. Ingatan saat kejadian kemarin membuatnya sakit hati, melihat perlakuan Marvin kepada Adel tidak bisa ia tebak sebagai peduli kakak kelas ke adik kelasnya, melainkan perhatian lebih.
Kreekk
Pintu terbuka lebar menampilkan sosok seorang gadis cantik. Adel dan Kiara masuk ke dalam untuk menjenguk sahabatnya, tapi bukannya mendapat perlakuan baik Irene malah marah-marah nggak jelas.
" Kamu kenapa?"
" Lo yang kenapa," Adel dan Kiara tersentak mendengar bentakan Irene
" Kenapa kemarin lo datang sendiri huh? Lo mau cari mati?"
" Irene lo waras_"
" Oh jelas gw waras yang nggak waras itu dia!" Teriak Irene sembari menunjuk ke arah Adel
" Lo habis kejedot apaan huh? Bukannya berterima kasih lo malah marah-marah nggak jelas kaya gini. Seharusnya lo sadar, Adel pergi tanpa medulikan keselamatannya dan itu karna lo!" Tandas Kiara tak terima dengan semua ucapan Irene
" Gw nggak butuh semua kebaikan palsu dia,"
" Apa maksud kamu Irene? Kebaikan palsu apa?"
" Jangan pura-pura Adel. Gw tau lo dateng nyelamatin gw sendirian karna lo mau terlihat pahlawan oleh orang-orang termasuk Marvin iyakan?"
Adel berdecak. " Aku nggak ngerti jalan pikiran kamu Irene. Kalau memang aku cari perhatian ke Marvin, itu bukan urusan kamu bukan?"
" Aku suka sama dia dan kamu tau itu. Jadi apa salahnya?"
" Oh jadi lo dateng kesana nggak tulus karna mau nolongin gw iya?"
" Maksud aku nggak gitu Irene,"
" Oh ok gw nggak papa. Dengan lo ngomong kaya gitu itu sudah membuktikan kalau lo udah nggak peduli lagi sama gw,"
" Irene kamu ngomong apa?"
" Sebaiknya kalian pergi dari sini. Gw nggak sudi di jengguk orang bermuka dua kaya lo!" Usir Irene berhasil membuat Adel dan Kiara tersentak kaget tak percaya
" Irene dengerin aku dulu,"
" Gw bilang pergi!"
" Gw muak liat muka kalian berdua!"
Kiara yang sudah sakit hati mencoba menarik Adel pergi. Tapi Adel tidak mau, sahabat pertamanya di sekolah itu adalah Irene. Tapi, dengan segampang itu dia berbicara seakan dirinya orang asing.
Semua persetanan masuk ke dalam pikiran Irene. Perasaan cemburu dan sakit hati bercampur satu, Irene sudah membenci orang yang jelas-jelas tidak tau dengan perasaan yang di alami Irene saat ini.
Di sepanjang perjalanan Adel hanya diam tak berbicara. Sedangkan Kiara merasa kasian saat melihat Adel yang hanya diam menatap kaca mobil.
" Del udah jangan dipikirin soal omongan Irene tadi. Dia pasti masih syok jadi jangan di ambil hati yah," Ucap Kiara mencoba menenangkan Adel walau di dalam hatinya ia masih sakit hati dengan Irene
" Aku ngerti kok aku nggak papa," jawab Adel sembari melempar senyuman kecil di bibirnya
" Oh iya Del kemarin gw liat Marvin peduli banget sama lo. Lo sama Marvin udah baikan? Nggak musuhan lagi?" Tanya Kiara sengaja agar Adel lupa dengan kejadian tadi
" Emang aku nggak musuhan sama Marvin kan?" Bukannya menjawab Adel malah membalik-balikan pertanyaan
" Ya iya maksud gw. Maaf ya bukannya gw ngeledekin elo tapi kan setau gw Marvin kan nggak suka banget di deketin sama lo. Tapi ini Marvin yang duluan cariin lo, terus keliatannya dia peduli banget sama lo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR
RomanceCerita Ini mengisahkan tentang seorang gadis culun, polos/lugu, kepintaran di atas rata-rata, namun super duper ceria ia bernama Adelina. Ia bersekolah di SMA Jakarta High School. Dia di kenal di sekolah nya Karna perjuangan yang tak henti-hentinya...