Di sekolah SMA Jakarta High School, terdengar keributan yang tak asing. Beberapa siswi yang di yakini kakak kelas itu menyuruh semua siswi dari kelas 10 hingga 11 untuk di kumpulkan di sebuah ruangan yang sedikit luas. Tempat itu tidak di ketahui oleh para guru, hanya siswa/i saja yang tau tempat terlarang itu.
Yeji dan Aqila yang di yakini adalah orang yang ada di balik pengumpulan siswi itu. Tinggal menghitung hari lagi mereka akan keluar dari sekolah itu dan melanjutkan pendidikan mereka masing-masing, di sisi lain Adel, Irene dan Kiara yang tidak tau tentang kenapa mereka di kumpulkan di tempat yang menurut mereka sangat menyeramkan itu. Sesekali beberapa dari mereka ada yang di bentak dan di perlakukan kasar oleh Yeji beserta temannya.
" Disini gw yang berkuasa, siapapun yang berani melawan gw atau temen gw. Dia akan dapat hukuman yang nggak akan pernah kalian lupakan," teriak Yeji sedikit menyeramkan
" Apa-apaan ini? Kita nggak bisa diem aja. Untuk apa kita di sini? Kita bukan budak mereka yang harus tunduk setiap perkataannya," gumam Adel yang dapat di dengar oleh Kiara dan Irene
" Gw tau apa pikiran lo Del. Tapi, kita tidak bisa melakukan apapun, satu kata salah kita akan habis Del," tandas Irene
" Kalian mau sekolah ini terus menerus seperti ini? Kelas 10 yang harus tunduk dan kelas 11 yang menjadi budak kelas 12. Itu tidak benar! Kita datang kesini untuk sekolah, kita harus menghentikan tradisi bodoh seperti ini,"
" Lo pikir gw mau? Gw juga nggak mau Del. Tapi, kita nggak bisa melawan mereka sendirian kita tidak punya senapan untuk menghancurkan tradisi bodoh ini," untas Kiara
" Kamu salah Kiara, kita tidak sendirian. Kita semua adalah orang yang ingin sekolah kita ini bebas. Kita pasti bisa menghentikannya,"
" Kamu pikir segampang itu Del, kita bukan anak penjabat tidak seperti mereka. Aqila dia punya Om yang mengatur semua guru, dan Yeji orang tua dia memiliki jabatan tertinggi di sekolah ini. Kita tidak bisa melakukan apapun Del," sarkas Irene yang sudah terlanjur kesal dengan semuanya
" Itu orang tua mereka bukan? Mereka hanyalah sebuah anak yang harus patuh terhadap peraturan orang tuanya. Kita sama seperti mereka, jika kalian tidak yakin dengan rencana ini biar aku sendiri yang melakukannya. Aku akan minta bantuan ke papah, aku yakin dia pasti bisa membantuku,"
.....
Di tempat lain Marvin dan anggota OSIS lainnya sedang berunding. Marvin benar-benar sudah kalut dalam amarah dan emosinya, apalagi saat mendengar jika istrinya juga ada di sana. Marvin pergi dengan beberapa OSIS untuk pergi ke tempat dimana Yeji akan melakukan hal gila lagi, seperti tahun dulu dimana angkatan sebelum mereka, semua kakak kelas mengumpulkan adik kelas mereka untuk terakhir kalinya. Yeji dan Aqila yang gila itu akan kembali melakukan hal gila itu dan Marvin, Vino, Justin dan yang lainnya ingin menghentikan kejadian gila tahun sebelumnya.
..
Yeji menyeret beberapa anak siswi yang di bilang memiliki kekurangan seperti saat Adel dulu, namun sekarang Adel sudah berubah.
" Kalian semua tau apa peraturan masuk ke sekolah ini?" Teriak Yeji penuh dengan wajah garang. " Sekolah kita tidak menerima manusia buluk seperti ini." Lanjut Yeji sembari mendorong anak siswi itu ke depan
" Mereka semua tidak pantas bersekolah di sekolah ini. Mereka hanyalah orang pinggiran terlihat jelas bukan dari wajahnya yang sudah rusak seperti pentolan katak itu....Ha-ha-ha," ucap Yeji di akhiri dengan tawa gila mereka
Sedangkan Adel benar-benar sudah tidak bisa menahan emosi dan amarahnya lagi. Siswi-siswi itu menangis dalam diam saat Yeji dan yang lainnya menertawakan dirinya yang sudah buruk rupa, memiliki kekurangan memang tidak di inginkan semua orang tapi apa itu pilihan? Ia pun tidak ingin memiliki kekurangan seperti mereka yang memiliki kesempurnaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR
RomanceCerita Ini mengisahkan tentang seorang gadis culun, polos/lugu, kepintaran di atas rata-rata, namun super duper ceria ia bernama Adelina. Ia bersekolah di SMA Jakarta High School. Dia di kenal di sekolah nya Karna perjuangan yang tak henti-hentinya...