STAR _33

109 4 0
                                    

Happy Reading

*

Di sekolah Jakarta High School akhir-akhir ini di padatkan dengan berbagai kegiatan. Di mulai dengan persiapan Ulang tahun sekolah dan juga persiapan untuk perpisahan kelas 12. Berbagai ujian telah di lakukan dan baiknya berjalan dengan lancar.

Di koridor sekolah Adel berjalan seorang diri, ia tidak menyangka jika ia akan berpapasan dengan Irene. Tapi, yang membuatnya sedikit kaget adalah saat Irene tidak sendirian. Aqila dan Yeji bersamanya, dengan tatapan yang membenci.

" Oh ternyata di sekolah kita masih ada cewek culun yang berubah jadi cantik," Ucap Yeji menatap Adel jijik

" Hah cantik lo bilang?"

" Cantik dari mananya? Semua mata orang koslet deh. Udah jelas muka dia pas-pasan," lanjut Aqila jijik

Adel menghiraukan semua cemohan demi cemohan yang keluar dari bibir mereka. Adel terus menatap Irene sendu. " Apa sampai disini pertemanan kita Irene? Apa segampang itu kamu melupakan ku?" Batin Adel dengan tatapan tak lepas dari mata drak itu

Greppp

Yeji mencengkram kerah seragam Adel kasar. " Jangan ngelunjak lo Adel! Lo pikir lo bisa saingin gw huh?"

" Lo hanya angkutan di sekolah ini jadi lo jangan berani bertingkah!" Lanjut Yeji dengan tangannya yang masih mencengkram kerah baju Adel

Adel menepis tangan Yeji dari kerah bajunya dan membalas tatapan tajam Yeji. " Tutup mulutmu!"

" Aku bisa berada disini dengan hasil kerja keras dan ilmu yang aku punya. Aku masih bisa masuk dengan kerja keras ku tidak seperti kalian yang hanya bisa mengandalkan uang dan orang tua!" Tandas Adel tak ingin kalah

" Hanya mengandalkan beasiswa saja bangga,"

" Oh tentu aku sangat bangga. Dengan mengandalkan pendidikan ku aku memiliki moral kemanusiaan, tidak dengan mengandalkan uang yang tidak memiliki moral sedikitpun!"

" Maksud lo apa huh?"

" Lo sudah berani melangkah Adel. Selama ini gw diam bukan berarti gw terima dengan semua injakan lo,"

" Kenapa? Apa merasa terinjak?"

" Hah! Aku pikir pendidikan yang akan terinjak oleh uang tapi ternyata uanglah yang terinjak oleh pendidikan,"

" Lo benar-benar...,"

Irene tiba-tiba menahan tangan Yeji yang hendak melayangkan tangannya ke arah Adel.

" Irene?" Gumam Adel lirih

Adel sedikit merasa senang saat Irene mau membelanya.

" Irene kenapa lo bela di-"

Plakkk

Semua orang yang ada di sana di buat kaget dengan aksi Irene yang berani menampar Adel di hadapan Yeji dan Aqila. Aqila tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja, ia membuat siaran langsung khusus family sekolah tanpa guru sehingga semua orang tau apa yang terjadi saat itu.
Semua orang yang melihat itu sontak langsung berlarian ke tempat itu.

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang