STAR_17

149 9 2
                                    

Setelah kejadian malam itu sikap Adel berubah tidak seperti biasanya yang ceria. Sekarang dia lebih berdiam diri di dalam kelas, kedua sahabatnya pun bingung atas berubahan Adel. Ketika di tanya pun jawabannya ' tidak papa'.

Disisilain dapat Marvin rasakan berubahan dari Adel. Yang paginya sudah berdiri di gerbang memberikan kotak makanan untuknya kini tidak ada di tempat, bahkan Marvin pernah sesekali ikut kegiatan osis ke setiap kelas hanya untuk melihat Adel. Tapi, sayangnya Adel tidak ada di dalam kelas karna Adel tau jika ada anggota osis ke dalam kelas makanan di situ ada Marvin karna nyatanya Marvin adalah ketua Osis yang cuek.

.....

Pukul menunjukan jam 09.00 am. Hari ini adalah hari dimana pelajaran olahraga berlangsung, Irene meminta Adel untuk menemaninya ke kantin karna haus sehabis olahraga, awalnya Adel menolak tapi karna Irene memaksa akhirnya Adel mau.

Kantin

Tak begitu ramai disana karna waktu istirahat masih beberapa menit lagi. Tapi, terlihat dari depan kantin ada beberapa orang yang duduk disana, Irene menatap Adel heran karna ada perubahan dari wajah Adel saat hendak masuk ke dalam kantin.

" Del lo kenapa?" Tanya Irene

" Aku nggak papa'. Kamu masuk aja aku tunggu disini," Ujar Adel menyuruh Irene masuk

Tapi, Irene hanya diam sembari menatap Adel heran. Di dalam benaknya ada hal yang mencurigakan dari sikap sahabatnya satu ini,  saat dalam itu dirinya melihat Adel berlari keluar sembari menangis dengan Marvin di belakang mengejarnya.

" Ada apa dengannya? Apa malam itu ada kejadian di antara mereka? Biasanya jika ada Marvin. Adel selalu bersemangat tapi sekarang kenapa rasanya dia tidak mau melihat Marvin," batin Irene bertanya-bertanya.

Karna penasaran Irene memaksa bahkan menarik Adel masuk ke dalam kantin. Bisa Irene lihat tatapan Marvin saat melihat Adel ada yang aneh di antara mereka.

" Del lo duduk aja dulu. Gw mau pesen dulu,"

Adel duduk di kursi yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat duduk Marvin. Keempat mata itu saling bertemu namun dengan cepat Adel memalingkan wajahnya.

PoV Adel

Kenapa dia terus menatapku seperti itu? Kenapa semakin ku coba menjauh malah semakin sakit, aku ingin melupakannya tapi kenapa tidak bisa.

Tidak Adel kamu tidak boleh seperti ini, dia hanya mengangapmu mainan jadi sekarang kamu harus melupakannya apapun itu.

" Del?" Suara yang tak asing lagi di telingaku berhasil membuatku mendongak menatapnya.

" Vino?"

Vino duduk di depan ku dan memberikan sebotol air kepadaku. " Minum air dingin ini. Habis olahraga kan?" Tebak Vino yang ku angguki

Sesekali kulirik Marvin dari sini, tidak ada yang berubah. Hahh apa yang kamu harapkan Adel? Marvin tidak benar-benar menyukai kamu dia hanya mengangapmu mainannya jadi jangan berharap lebih.

" Del malam itu lo kemana?"

" Hahh?"

" Eumm itu kemarin aku di telpon bapak di suruh pulang,"

" Ohh... Tapi setelah malam itu. Gw nggak liat lo lagi, lo sakit?"

" Hahh? Enggak kok. Akhir-akhir ini aku banyak tugas karna itu aku jarang keluar kelas," jawabku bohong

Jujur sebenarnya aku tidak ingin berbohong seperti ini. Tapi, adalah dayaku yang hanya bisa diam dan bercerita kepada diri ku sendiri.

" Vino lo ngapain disitu?" Teriak Justin di sebrang sana

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang