STAR_38

74 4 0
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW SEBELYM BACA!

*

Suasana di sana masih canggung. Marvin benar-benar tidak mengerti dengan sikap Adel yang dingin kepadanya, sedangkan Vino yang melihat Adel menangis sontak hal itu merasa khawatir dengan keadaan Adel.

" Marvin sebaiknya kalian berdua bicara baik-baik. Mungkin dengan bicara baik-baik kalian bisa mengerti satu sama lain," ujar Vino yang tidak tega dengan keadaan Adel

" Nggak perlu Vin. Aku nggak papa kok, aku cuman nggak enak badan aja," tolak Adel lembut

" Maaf yah untuk semuanya, karna kita makan malam kalian jadi terganggu. Kalian lanjut dulu aja, aku mau ke toilet sebentar," Adel pergi ke toilet yang tanpa sadar Marvin mengikutinya dari belakang.

Marvin menarik lengan Adel dan menguncinya di tembok. Adel sempat memberontak tapi apalah daya, tenaganya tak sebanding dengan tenaga pria di depannya. " Jujur sama aku, kamu kenapa? Apa salah aku sampai sikap kamu sedingin ini. Kalau aku salah aku minta maaf, tolong kasih tau aku. Aku benar-benar nggak ngerti dengan sikap kamu." Ucap Marvin lirih

Jujur saja Adel merasa kasian tapi di sisi lain Adel benar-benar kecewa dengan sikap Marvin yang tidak pernah terbuka kepadanya. Adel hanya diam dengan kedua matanya yang memerah menahan tangisan.

" Sayang..?"

Adel mendongak memberanikan diri menatap wajah suaminya. " Untuk apa kamu nikahin aku?" Pertanyaan Adel berhasil membuat pria itu diam tidak mengerti.

" Apa maksud kamu?"

" Kamu bersikeras mau nikah sama aku untuk apa? Untuk nyakitin aku setelah itu pergi?"

" Adel aku benar-benar nggak ngerti maksud ucapan kamu,"

" Besok kamu mau ke Amerika kan?"

Marvin tersentak kaget saat mendengar ucapan Adel. " Dia tau dari mana?" Batin Marvin

" Kenapa? Kamu bingung dari mana aku tau?"

" Kalau tadi aku nggak dateng ke basecamp kamu mungkin saat ini atau mungkin sampe kamu berangkat ke Amerika aku nggak akan pernah tau soal ini," lanjut Adel dengan nada berat

" Sayang aku bisa jelasin...,"

" Jelasin apa?"

" Semuanya udah jelas. Kamu memang tidak pernah mau terbuka dan jujur sama aku Vin, dari dulu kamu memang tidak suka sama aku. Kalau kamu memang nggak suka kenapa kamu mau menikah sama aku?"

" Kamu ngomong apa?"

" Selama ini kamu anggap aku apa Vin? Aku selalu terbuka sama kamu. Selama ini aku selalu melakukan tugas aku sebagai seorang istri, tapi kenapa kamu seperti ini? Besok kamu pergi ke Amerika dan aku nggak tau itu. Aku benar-benar kecewa sama kamu Vin," hancur sudah tangisan Adel.

Adel menangis di depan Marvin. Marvin yang tidak ingin ini terjadi akhirnya terjadi, Marvin mencoba menjelaskan segalanya walaupun sulit untuknnya. " Maaf." Satu kata keluar dari bibir tipis itu

" Dari awal aku memang udah ada niat mau ngomong soal ini ke kamu. Tapi, aku nggak berani ngomong Del, aku sayang sama kamu. Aku nggak mau ninggalin kamu, aku nggak tau gimana reaksi kamu kalau kamu tau aku akan pergi karna itu aku belum siap ngomong sama kamu,"

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang