Rintikan air hujan itu membahasi seluruh badan gadis itu. Adel menangis antara menerima atau tidak kenyataan ini jika ia dan Marvin adalah Kaka dan adik yang artinya tidak bisa bersama. Kenyataan pahit menghancurkan segalanya.
Perjuangan dan perjalanan cinta pertamanya tidak semanis yang ia pikirkan sekarang. Adel terduduk di tepi jalan besar itu dengan air hujan yang terus jatuh mengenai tubuhnya.
" Aku nggak bisa hiks. Kenapa harus aku?" Gumam Adel lirih sembari memeluk kedua lututnya
Disaat sedang bergumam sendirian tiba-tiba suara minta tolong seorang wanita berhasil mengalihkan perhatiannya. Adel mencari sumber suara itu dan terkejut saat melihat Jessi di tarik oleh beberapa orang berbadan besar ke dalam mobil, tanpa pikir panjang Adel berlari menolong Jessi. Pria-pria itu mendorong Adel hingga terjatuh, tapi bukan Adel namanya kalau segampang itu menyerah.
" Adel tolongin gw,"
" Lepasin Jessi!"
" Gimana bos? Cewek ini terus memberontak," ucap berkulit hitam itu
" Bawa saja dia," titahnya
Pria-pria itu menarik Adel dan Jessi masuk mobil. Jessi dan Adel terus berteriak membuat pria-pria itu kehabisan kesabaran dan langsung membungkam mereka berdua hingga pingsan.
" Woy napa Lo buat mereka pingsan?" Gubris bos mereka
" Hilap saya bos lagian mereka teriak mulu sakit telinga,"
" Ahh bego lo. kalau bos besar tau gimana?" Pria yang di yakini bos mereka itu berdecak kesal karna kebodohan anak buahnya
Di sebuah rumah' besar nan luas itu mereka membawa Adel dan Jessi. Keadaan mereka masih tak sadarkan diri, tak lama datang seorang pria yang di yakini bos besar mereka, pria itu terkejut dan memukul pria-pria itu saat melihat keadaan Jessi yang tak sadarkan diri.
" Lo apaain mereka hah? Saya bilang jangan sampe dia terluka. Tapi apa ini?" Bentak Bian tak terima dengan kerja anak buahnya
" Maaf bos tadi di jalan mereka teriak makanya saya bius," Tutur pria itu
" Bego kalian!" Tandas Bian
Bian mendekati Jessi dan mengelus rambutnya lembut. Dan kini bertanya beralih melihat wanita asing. " Siapa dia?"
" Saya tidak tau bos. Tapi tadi saat kita mau bawa cewek itu dia dateng, yaudah saya bawa aja dia,"
" Emang kerja kalian nggak becus!" Sungut Bian menatap tajam orang-orang itu
Bian menyuruh mereka membawa Jessi ke kamar sedangkan Adel ke dalam gudang dan menguncinya. Di dalam kamar Bian merasa senang karna bisa bertemu dengan putrinya yang selama ini ia cari dan ternyata di sembunyikan oleh mantan istrinya.
" Bos cewek yang di gudang mau di apakan?" Tanya pria itu
" Biarkan saja,"
Pria itu langsung diam berdiri di dekat pintu.
Sedangkan di tempa lain keluarga Alvin dan Damar cemas dengan keadaan Jessi dan juga Adel. Setelah mendapat kabar jika Adel pergi dari rumah di situ Marvin langsung menerobos hujan mencari keberadaan Adel, tapi sampai detik ini mereka belum ketemu.
" Pak Damar kenapa Adel bisa pergi?" Tanya Alvin meminta kronologi kepergian Adel
" Saya tidak tau. Tiba-tiba saja Adel pergi tanpa bicara' apa-apa sama saya,"
" Jessi dimana kamu sayang?" Gumam Mila cemas dengan keadaan Jessi
Sedangkan Delima sedari tadi terus memerhatikan Mila yang hanya cemas dengan kondisi Jessi.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR
RomanceCerita Ini mengisahkan tentang seorang gadis culun, polos/lugu, kepintaran di atas rata-rata, namun super duper ceria ia bernama Adelina. Ia bersekolah di SMA Jakarta High School. Dia di kenal di sekolah nya Karna perjuangan yang tak henti-hentinya...