STAR_22

154 8 0
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!

*

Di kediaman Alvin terlihat seorang pria tampan yang sedang asik berenang di kolam renang panjang itu. Tubuhnya yang kekar dan atletis bisa membuat siapapun yang melihatnya terpukau.
Alvin yang melihat anaknya berenang tak ingin kalah dan langsung ikut berenang.

" Papah ngapain?"

" Ya renang lah. Kenapa? Nggak boleh? Papah juga pengen awet  muda kaya kamu," jawabnya jujur

Marvin hanya diam dan melanjutkan renangnya. Tak lama Delina datang dengan secangkir teh di tangannya.

" Ehk Vin papah mau tanya. Kamu punya pacar? Siapa? Kenalin dong sama papah,"

" Buat apa kenalin kalau papah udah saling kenal," jawab Marvin santai

" Siapa? Seingat papah kamu belum pernah bawa cewek selain Adel,"

Alvin terdiam sejenak. " Oh apa jangan-jangan pacar yang kamu maksud itu Adel?"

Dengan diamnya Marvin dapat Alvin artikan jika semuanya benar. Alvin tertawa renyah dan tak percaya dengan jawaban Marvin sedangkan Marvin memutar bola mata malas karna ia tau kalau papahnya pasti tidak percaya.

" Gini Vin kalau emang kamu suka sama Adel ngapain pacaran langsung aja ajak nikah,"

Marvin tersendak dan menatap ayahnya. " Papah serius?"

" Ya iya,"

" Tapi orang tua Adel? sekolah?"

" Kamu tenang aja biar semuanya papah urus. Lagian kalian tidak mungkin mau punya anak kan secepat itu kan?"

" Tapi pah mereka masih kecil dan sekolah. Mereka belum pantas menikah," ucap Delina tak setuju dengan ucapan suaminya

" Dulu papah juga di jodohin sama mamah kamu Vin waktu papah masih kelas 2 SMA. Dan sekarang kamu,"

" Cepet bicara sama Adel mau atau nggak. Ya kalau nggak mau ya nggak jadi nikah,"

Tanpa mendengar ucapan Alvin secepat kilat Marvin berenang dan pergi ke kamar meninggalkan kedua insan itu.

" Aku nggak yakin,"

" Apa yang kamu nggak yakin hm?"

" Kamu tau anak sekarang gimana. Gimana kalau nanti Marvin nggak bisa jaga nafsunya kan kasian kalau Adel hamil muda,"

Marvin terkekeh kecil saat tau pikiran istrinya saat ini. " Kamu tenang aja sayang aku yakin kok Marvin pasti bisa menjaga Adel. Kamu hanya mendoakan yang terbaik untuk mereka, lagipula mereka saling mencintai dan semakin mereka dekat maka keluarga kita akan semakin dekat juga."

Delina membuang nafas berat karna percuma saja melawan suaminya.

Yang aku tau aku lahir di sini. Ntah siapa yang harus aku percayai, saat aku bertanya sama ibu dia tidak mengatakan apapun. Setiap aku bertanya dia selalu marah sebenarnya aku anak siapa?

Di sepanjang jalan aku bertemu pria rese yang pernah aku temui saat di rumah sakit. Tak ingin bertemunya sengaja aku memilih jalan pintas, tapi ntah kenapa dia sudah berada di depan ku.

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang