STAR_40

147 4 1
                                    

Jangan lupa follow sebelum baca!

*

Pagi hari yang cerah terlihat dari kediaman Alvin semuanya sedang berkumpul untuk sarapan pagi. Adel menghidangkan makanan itu ke piring suaminya, Marvin tersenyum manis ke arah Adel dan menyuruhnya duduk di sampingnya. Mereka sarapan pagi untuk pertama kalinya bersama Marvin, hal-hal yang mereka obrolkan tidak jauh dari cerita saat Marvin di Amerika.

Adel bahagia dan berharap keluarganya akan terus seperti ini. Terus mendukung satu sama lain, karna kebahagiaan itu berasal dari keluarga.

" Marvin sekarang rencana kamu apa?"

" Papah berharap kamu mau mengantikan papah di perusahaan," ucap Alvin berharap Marvin mau mengantikan nya di perusahaan dan meneruskan perusahaan.

" Kalau aku bekerja meneruskan perusahaan yang sudah maju lalu untuk apa aku berpendidikan tinggi?"

" Aku mau merintis usaha ku sendiri dari nol. Dengan dukungan Adel_Marvin pasti bisa melakukannya,"

" Baiklah kalau begitu jika kamu membutuhkan modal atau bantuan papah. Kamu bilang saja, papah akan bantu kamu,"

" Makasih pah," Alvin menepuk pundak Marvin, pikiran dan perkataan putranya jauh sangat berbeda. Sekarang Marvin sudah sangat mandiri dan dewasa, ia bisa berpikir yang kritis.

.....

Hari demi hari sudah di lalui, kini dengan adanya penyemangat Marvin bisa memulai bisnisnya dari nol. Marvin mengeluarkan semua tabungannya dan mulai merintis usaha kecil-kecilan, dan semakin lama usaha itu semakin maju. Marvin mengembangkan kemampuannya dalam dunia bisnis. Marvin sekarang di kenal sebagai seorang pengusaha muda sukses, namun masih di bawah sang ayah. Tapi itu tidak membuat Marvin lengah, ia terus berusaha mengembangkan apa yang sudah menjadi impiannya dari dulu. Sekarang dengan jerit payahnya dan atas dukungan sang istri [Adel] Marvin menjadi seorang Chief Director [CEO] sekaligus pemilik perusahaan yang bernama PT. Cara'loes Adelia.

Tidak sembarang Marvin memberikan nama perusahaan nya. Marvin memberikan nama itu karena nama-nama wanita yang sangat ia cintai. Cara adalah ibu kandungnya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dan Adelia adalah nama istrinya. Adel benar-benar tertegun dan terharu saat Marvin memberikan nama perusahaan dari nama dirinya sendiri. Betapa beruntungnya Adel bisa mendapatkan pria sekaligus suami seperti Marvin.

Di hari peresmian perusahaan, dengan di hadiri oleh beberapa orang untuk menyaksikan peresmian perusahaan yang besar itu. Marvin mengunting sebuah pita dengan Adel di sampingnya, semua orang bertepuk tangan saat pita itu terputus sesaat Marvin menguntingnya.

Semua orang menikmati hidangan makanan di sana. Marvin mengobrol banyak dengan Alvin dan rekan kerja Alvin. Semoga saja ini adalah awal yang baik untuk keluarga mereka.

Terlihat Marvin memberikan sebuah pidato.

" Terimakasih atas partisipasi dan kunjungan kalian. Semoga kita bisa bekerja sama mulai sekarang, dan satu hal lagi saya ucapankan terimakasih kepada keluarga ku papah, Ibu Delina....,"

Delina, Alvin dan Adel terkejut, karena bahagia saat Marvin untuk pertama kalinya memanggil Delina dengan sebutan ibu.

" Termasuk istri saya Adel dan Mama saya yang sekarang sudah tenang di sana. Saya benar-benar tidak akan pernah seperti ini kalau tidak ada dukungan dari kalian,"

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang