STAR_29

122 6 0
                                    

Keesokan harinya Adel dan Marvin berangkat bersama dengan motor kesayangan Marvin. Di sekolah mereka berdua berpapasan dengan Irene, terlihat Irene yang tidak suka dengan kedekatan Adel dan Marvin. Irene pergi begitu saja dengan bahunya yang ia senggolkan ke bahu Adel. Melihat pacarnya di perlakukan seperti itu oleh sahabatnya sendiri membuat Marvin kesal dan berniat mengejar Irene, tapi sebelum itu Adel melarangnya.

Di dalam kelas semua tampak asing bagi Adel. Irene yang selalu di sampingnya kini dia malah menjauh dan sekarang dia malah berteman dengan Aqila dan juga Yeji, Kaka kelas yang di takuti oleh seluruh sekolah.

" Del lo sama Irene masih belum baikan? Bukannya kemarin lo mau ketemu dia?" Tanya Kiara karna penasaran dengan sikap mereka berdua yang saling menjauh.

" Aku sudah meminta maaf dan ingin memperbaiki semuanya. Tapi, sepertinya selama ini dia tidak serius mau berteman dengan aku Kia,"

" Maksud kamu?"

" Jadi selama ini Irene suka sama Marvin Kia. Selama ini aku bodoh, Irene mau berteman dengan aku karna aku lebih dekat dengan Marvin dan teman-temannya," Kia merasa kasian melihat Adel yang menahan tangisannya.

" Gw udah bilang sama lo kalau Irene itu suka sama Marvin. Tapi lo nggak percaya sama gw!"

" Aku minta maaf Kia,"

" Nggak papa gw ngerti kok,"

Kiara terus menyemangati dan menemani Adel. Dia tulus ingin berteman dengan Adel karna dia tau Adel orang yang sangat baik, walaupun sekarang dia sedikit berbeda dengan Adel yang dulu, tapi Kia tetap sayang sama Adel.

Beberapa menit kemudian, seorang siswi menyuruh semua orang untuk berkumpul di sebuah aula. Semua siswa/siswi pergi ke Aula dan duduk rapih disana.
Terlihat dari jauh Marvin dan yang lainnya berada di depan sana, Sekilas Marvin melihat Adel begitu juga dengan Adel. Mereka saling melihat satu sama lain dan saling melempar senyuman.

" Gila gini yah rasanya kalau pacaran satu sekolah. Aaahh jadi pengen," Rengek Kiara di samping Adel

" Yaudah pacaran aja Kia nggak usah curhat,"

" Tapi nggak ada cowoknya Del,"

" Kata siapa nggak ada? Itu Kak Justin ada,"

Kiara sedikit tersentak saat mendengar nama Justin. Sekilas tatapannya melihat ke arah Justin di depan sana dan anehnya berpapasan saat Justin melihat ke arah Kiara dan langsung mengedipkan matanya.

Kiara bergidik ngeri dan berteriak. Membuat semua orang melihat ke arahnya.

" Kia kebiasaan banget sih teriak-teriak," Ucap Adel kesal karna merasa gendang telinganya pecah

" Ya habisnya elo malah nyebutin cowok rese itu. Gw jadian sama dia? Dih ogah banget Del. Kalau milih antara Chio (cowok gendut) dan dia, mending gw pilih Chio aja lah,"

" Lo serius suka sama gw Kia?"

Kiara tersentak kaget saat mendengar suara Chio di sampingnya. Adel menahan tawa saat melihat kedua insan di depannya.

" Sejak kapan lo disana?"

" Lah sejak tadi. Massa badan sebesar ini lo nggak kiat,"

" Dih sumpah yah Chio tadi yang gw bilang itu bohong. Gw nggak cabut semua ucapan gw tadi,"

Chio menoel Kiara." Ahh elah gw ngerasa jadi pangeran kalau di sukai cewek cantik kaya lo Kia."

" Del tolongin gw," Cicit Kiara meminta bantuan kepada Adel, sedangkan sang empu hanya menahan tawa melihat keimutan dan kebobrokan Kiara dan Chio.

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang