STAR_34

106 5 0
                                    

Jangan Lupa Follow dulu sebelum baca!

Happy Reading

*
.....

Bel pulang itu berbunyi, semua orang berlarian keluar gerbang. Terlihat seorang pria tampan sedang menunggu seseorang di gerbang sana.

" Hy udah nunggu lama yah?" Tanya Adel sembari tersenyum manis

" Nggak aku juga baru keluar," jawab Marvin membalas senyuman Adel

Di saat mereka hendak melangkah pergi tiba-tiba dari arah belakang Irene memanggil Adel. Refleks Adel dan Marvin menoleh ke arah sumber suara.
Irene menghampiri Adel dan meminta sedikit waktu untuk bicara berdua. Tapi, di sisi lain Marvin melarang Adel untuk bicara sama Irene, karna Marvin takut jika Irene akan berbuat nekat.

" Lo tenang aja Marvin, gw nggak akan nyakitin Adel lagi. Gw cuman mau bicara satu hal sama Adel," ucapnya sembari menatap Adel

Adel yang tidak tega dan berusaha keras untuk meyakinkan Marvin. Setelah itu Adel dan Irene mereka berdua pergi ke taman sekolah dan duduk di kursi panjang itu.

" Maafin gw Del," Satu kalimat maaf yang berhasil membuat Adel tersentak.

Di sebrang sana terlihat Marvin yang mengekori dua sejoli itu. Karna takut terjadi sesuatu dengan mereka.

" Gw tau gw egois, gw tau kalau lo sulit maafin gw. Tapi satu hal yang harus lo tau, gw benar-benar menyesal. Seharusnya gw nggak kemakan omongan Aqila dan Yeji," Tutur Irene

" Di saat gw sedang terpuruk ada seseorang yang datang dan mengatakan jika semua yang gw pikirkan itu salah. Gw hanya terluka, iri dan sakit hati sama lo Del. Tapi sekarang gw sadar kalau ini memang takdir gw dan sekarang.... Gw ikhlas kalau lo sama Marvin benar-benar pacaran," lanjut Irene dengan menahan air matanya agar tidak jatuh di hadapan Adel

Adel yang tidak bisa menahan tangisannya akhirnya Adel memeluk Irene erat dan menangis disana. Begitu juga dengan Irene, sebuah penyesalan dan ucapan Vino berhasil menampar dan menyadarkan Irene.

" Aku udah maafin kamu jauh sebelum kamu minta maaf Iren,"

" Aku seneng banget kalau kamu udah maafin aku," Irene melepas pelukannya dan menggeleng kan kepalanya. " Nggak Del ini bukan salah lo, ini kesalahan gw. Gw masih anak kecil, gw nggak bisa mengerti apa arti kedewasaan."

" Jangan seperti ini lagi Irene. Aku kangen kamu, aku kangen di saat kita bersama. Pencitraan ini membuat kita bertengkar Iren,"

" Nggak akan terulang lagi," tandas Irene mantap

Irene kembali memeluk Adel. " Makasih karna lo mau maafin gw Del. " Desusnya di telinga adel

Adel yang mendengarnya hanya tersenyum dan membalas pelukan itu.

Di sebrang sana terlihat Marvin yang tersenyum tipis melihatnya. Ada rasa percaya dan tidak, tapi ini lebih baik.

......

New York!

Di kota itu terlihat sepasang suami istri itu yang sedang asik bulan madu. Walaupun ini tidak cocok lagi mereka sebut bulan madu, tapi mereka bisa menikmatinya layaknya bulan madu pertama mereka.

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang