Bab 13. Seorang Pecemburu

1.1K 175 16
                                    

Selamat malam!

Sebelumnya saya mau jualan dulu. Hehehe ....

Yang mau beli pdf sasufemnaru : Golden Cage, Healer Princess, Mr. Arrogant atau Secrets, kalian bisa DM saya.

Untuk yang mau koleksi versi cetaknya juga bisa DM, slot terbatas, PO dibuka s/d tanggal 8 Januari 2022. Terima kasih!

Happy reading!

.

.

.

Yu Wen menempati kamar yang sama dengan Eve, sementara Bright dan Ega menempati satu ruangan lain tepat di seberang kamar yang ditempati oleh Yu Wen. Setelah memastikan Eve tidur, Yu Wen mengambil pedangnya, berdiri, mengintip dari celah kecil ruangan mereka.

Malam sudah semakin larut. Bulan purnama bersinar penuh. Suara ringkikan kuda terdengar dari kejauhan, merobek ketenangan malam.

Derap binatang tunggangan itu semakin lama terdengar semakin dekat. Di posisinya masing-masing, Bright, Ega dan Yu Wen bersiap. Ketiganya memasang mata dan telinga dengan baik.

Tidak lama berselang, suara gaduh terdengar. Pintu kamar penginapan satu per satu didobrak paksa. Kewaspadaan Yu Wen semakin meningkat saat empat orang pria bertopeng merangsak masuk ke dalam bagian luar kamar yang menjadi tempat persembunyiannya saat ini.

Keempat pria itu mengobrak-abrik seisi ruangan. Semua sisi diperiksa dengan teliti. Namun, keempatnya tidak bisa menemukan apa pun di sana.

Yu Wen akhirnya bisa melepas napas yang sedari tadi ditahan setelah keempatnya berlalu pergi. Ia menoleh, menatap ke arah ranjang yang ditempati oleh Eve. Gadis kecil itu bergelung di sana, terlihat tidak nyaman.

Malam masih panjang, dan Yu Wen memutuskan untuk berjaga sepanjang malam.

. . .

Pasukan bertopeng itu terpaksa kembali dengan tangan kosong. Kuda-kuda mereka berderap, meninggalkan kepulan debu di belakang. Berbeda dengan suasana kota yang ramai, jalan menuju sisi barat Agra sangat sepi, hanya suara binatang malam yang menyemarakkan di sana.

"Siapa kalian?" Pria yang berkendara paling depan bertanya, galak setelah berhasil menghentikan kuda tunggangannya secara mendadak. Pria itu menatap lima pria berbaju zirah sembari berusaha mengendalikan kuda miliknya yang terus bergerak resah.

"Berani sekali kalian menghadang perjalanan kami!" Pria yang sama kembali bicara. Suaranya terdengar bengis kali ini. Ia bahkan belum sempat membuka mulut kembali saat sebuah kapak dilempar ke arahnya, membuat kepala pria itu putus dan mati di tempat.

. . .

Pagi datang membawa mimpi baru keesokan harinya. Yu Wen yang belum memejamkan mata hanya bisa menatap Eve takjub. Gadis remaja itu menyapa dengan senyum cerah, seolah tidak terjadi apa pun di malam sebelumnya.

"Pagi, Kak Yu Wen!" ucap Eve, bergerak turun dari atas ranjang. Ia berjalan menuju sisi ruangan, membilas wajahnya dengan air dingin di dalam baskom kayu.

"Hari ini kita akan mencari Dagen, kan?"

Dagen? beo Yu Wen, menggerakkan tangan.

Eve mengangguk. "Itu nama pria yang kusukai." Eve tersipu malu saat mengatakannya. "Kita akan mencarinya hari ini, kan?" tanyanya lagi. Senyumnya terkembang lebar saat Yu Wen mengangguk.

"Terima kasih!" Ia memberanikan diri untuk memeluk singkat yang lebih tua. Selagi tidak ada Paman Bright, pikirnya, terkekeh. Suka, Eve suka aroma lembut magnolia milik Yu Wen.

TAMAT - FATED (BRIGHTWIN (BxB))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang