Bab 25.3 Kepingan Masa Lalu

647 124 12
                                    

Happy reading! ^^

.

.

.

Fated 25.3 Kepingan Masa Lalu


Kita sudah lama tidak bertemu, 

kita bagaikan bintang pagi dan sore yang tidak pernah bisa bertemu di langit, 

malam macam apakah ini? 

Sehingga kita harus berbagi cahaya lilin. (1)

.

.

.

Yu Wen menggaruk hidung, suasana canggung di sekelilingnya membuat pria itu sangat tidak nyaman. Bahu pria itu merosot saat ia melepas napas panjang. Sebenarnya untuk apa aku ada di sini? Yu Wen bicara di dalam hati. Pandangan pria itu menatap Abaven dan Qia Yin bergantian.

Aroma lezat makanan serta wangi anggur yang menguar di udara tidak membuat Yu Wen tertarik. Sumpit yang diapit di jemari tangan hanya dipakai untuk menusuk-nusuk makanan di atas piring.

"Kenapa kau tidak makan?" Qia Yin bertanya kepada Yu Wen. Ia melempar sebuah kacang kenari ke dalam mulut lalu mengunyah santai tanpa melepas pandangan dari Yu Wen. "Apa kau tidak suka makanan yang tersaji?"

Dengan cepat Yu Wen menggelengkan kepala. Melirik singkat ke arah Abaven yang tengah menikmati minumannya dalam diam, ia kemudian menjawab, Aku tidak terlalu menyukai anggur dari Barat dan sejujurnya aku tidak lapar, jawabnya menggunakan bahasa isyarat.

Yu Wen melepas napas panjang saat Qia Yin memandang bingung. Percuma bicara denganmu. Ia kembali bicara di dalam hati walau mulutnya menyunggingkan senyum tipis.

"Dia tidak terlalu menyukai anggur dari Barat, dan tidak lapar." Kepala Qia Yin dan Yu Wen menoleh bersamaan, menatap Abaven. Suara pria itu terdengar datar, acuh tak acuh. Namun, tetap saja hal itu berhasil membuat Qia Yin takjub.

Perhatian Qia Yin kembali tertuju kepada Yu Wen. Tanpa melepas pandangan darinya, ia menunjuk Abaven. "Apa yang dikatakannya itu benar?" Anggukkan kepala Yu Wen membuat Qia Yin menggangguk-anggukkan kepala. Ia mendesah, mendorong gelas anggur merahnya menjauh. "Sebenarnya aku juga tidak terlalu suka anggur dari Barat."

Ia menjeda, menyipitkan mata. "Arak dari Timur memiliki aroma yang lebih kuar dan manis, walau sama memabukkannya. Bukan begitu?" Anggukkan kepala Yu Wen membuatnya tersenyum. Ia kembali menoleh, menatap lekat Abaven yang kembali membisu. "Bagaimana denganmu? Kau lebih suka anggur dari Barat atau Timur?"

Abaven bergeming. Menatap tajam Yu Wen, ia berkata, "Kau pergilah!"

Tanpa menunggu lebih lama, Yu Wen segera undur diri. Berjalan cepat ia melangkah pergi, meninggalkan udara yang terasa semakin berat di belakang punggungnya.

"Sebenarnya apa yang kauinginkan?" Abaven bertanya dengan ekspresi dan nada dingin yang menjadi ciri khasnya. Pria itu duduk bertopang satu kaki, dagunya sedikit diangkat, menatap lurus ke arah lawan bicara.

Qia Yin mengangkat satu bahu acuh tak acuh. Malam sudah semakin larut. Udara berembus dingin, terasa mengganggu. "Aku hanya merindukan teman masa kecilku," kekehnya.

"Omong kosong!" Abaven menjawab dengan nada dan ekspresi sama. "Apa yang kauinginkan dariku?"

Qia Yin tidak menjawab. Ekspresi ramahnya berubah tidak terbaca. Hidangan dan anggur yang tersaji di atas meja kini terlihat tidak menarik.

TAMAT - FATED (BRIGHTWIN (BxB))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang