Aryasatya Dirgantara dari namanya saja sudah terbayang bagaimana gagahnya sosok ini.
Nama yang tersemat bukan tanpa arti malah sebaliknya luar biasa besar maknanya. Nama depannya Aryasatya artinya lelaki yang mulia. Lalu Dirgantara sendiri artinya angkasa yang menutupi semesta.
Dari namanya itu muncul doa semoga semesta milik lelaki yang mulia itu selalu dilimpahi kebahagiaan.
Dirga—nama panggilannya— selalu tertawa keras saat teman-temannya menyinggung namanya.
"Dirga nama maneh meni bagus pisan uyyy"
Satu temannya mulai berkomentar.
"Kayak orang Jawa tulen yang itu loh naon namanya teh itu apa anu darah biru!"
"Ningrat mereun" kata yang lain menimpali.
Dirga hanya tertawa menanggapi. Baginya nama ya nama kenapa harus dikait-kaitkan dengan hal lain ??
Bagi Dirga apapun namanya toh sama saja. Apa gunanya arti nama yang sarat itu?? Apakah mampu mengubah nasibnya atau apa??
Karena itu sebagus apapun namanya Dirga hanya menanggapnya sebatas nama yang disematkan orang tuanya dengan penuh cinta. Hanya itu selebihnya hanya sebatas omong kosong.
"Kakak maneh kemarin nikah, maneh kapan atuh nyusulnya??"
Dirga tersenyum sinis mendorong temannya main-main.
"Kalau kalian lupa aing baru dua puluh"
Hm. Terlalu awal mengenal cinta.
🌼🌼🌼
Jika berbicara tentang perjalanan hidup bagaimana ya Dirga harus menggambarkannya. Sulit.
Karena nyatanya dia tidak punya sesuatu hal istimewa untuk diceritakan.
Apakah masuk jurusan Arsitektur di perguruan tinggi ternama harus dibanggakan??
Kalau begitu baiklah Dirga akan dengan bangga mengatakan dia bagian dari ratusan orang di jurusan yang sama disana. Diam-diam bersaing tanpa kata.
Masuk ke sana tentu tidak mudah. Semua orang tau. Tapi hebatnya dari sedikit peluang kemungkinan mustahil yang terjadi di dunia salah satunya ternyata adalah lolosnya Dirga masuk jurusan Arsitektur di sana.
Sedikit sombong karena kakak laki-laki satu-satunya tidak lulus di sana. Bahkan saat mengulang ujian untuk yang kedua kali.
Haha baiklah Dirga akui dia sedikit sombong. Oh tidak maksudnya sangat sombong. Karena saat pengumuman di sebar dan namanya ada dalam daftar dia mengolok-olok kakaknya dengan penuh kepuasan.
Agak kurang ajar tapi tak apa-apa soalnya setelah itu Dirga dapat sebuah pukulan keras dari kakaknya. Salah sendiri hal sensitif dijadikan candaan.
Masuk di sana ternyata cukup membuatnya gila. Maksudnya benar-benar akan gila. Tuntutan luar biasa dia dapatkan.
Lalu fakta yang lebih mencengangkan ternyata masuk kesana sama sulitnya dengan keluar. Dia betulan hampir gila.
"Hey Dirga!"
Dirga menoleh berkedip pelan menatap gadis di depannya yang menyodorkan sebuah tabung gambar.
"Bisa titip ke Desi?? Soalnya aku dari tadi nggak ketemu"
Dirga masih memandang gadis itu tanpa berkedip.
"Haloo Dirga!"
Dia mengerjap cepat menyahut tabung hitam di tangan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara ✓
أدب الهواةDi antara luasnya langit, Dirga hanya berharap bahwa kehangatan akan selalu memeluk rumahnya.