13 - Butuh waktu

102 26 12
                                    

Salam Wattpaders🙌

Apa kabar readersku? Semoga sehat selalu😊

Absen dulu yuk, siapa pembaca pertama?

Masih setia nungguin Aldino Elma nggak?

Yuk, baca dan resapi😁

Feedback? Kuylah.

****

Bila suatu saat kamu merasa kehilangan sesuatu, aku harap kamu masih ingat, siapa yang pernah kamu biarkan pergi.


Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








“Aldino, lo ngapain sih bawa gue ke UKS? Gue tuh nggak papa!” kesal Elma yang sudah di duduk manis di ranjang UKS.

Aldino mengangkat kedua tangannya ke pinggang. “Lo sakit! Dan lo harus di obatin sekarang juga!”

Elma heran, dia mengernyitkan dahinya tak paham dengan bicaranya Aldino. “Apaan sih! Gue bilang, gue baik-baik aja!”

“Eh musang, lo sakit karena melihat adegan yang tidak mengenakan. Jadi, lo harus di obatin!” ucap Aldino spontan.

Dan itu membuat Elma terkejut 2 kali lipat. Dia membelalakkan kedua matanya, panik dengan ucapan Aldino barusan.

“Lo bilang apa tadi??”

“Musang, kenapa?”

“Lo ngatain gue?? Heh, lo pikir lo siapa?? Berani-beraninya lo ngatain gue!!” kesalnya.

“Ya.., lo cocok sih di panggil itu, hobi lo kan marah-marah, nggak bisa diem dan nggak bisa ngontrol diri lo sendiri,” sahut Aldino PD.

Elma makin nggak ngerti dengan situasi yang menurutnya aneh bin ajaib ini. Aldino mengatakan demikian, semata hanya ingin menghibur Elma. Agar dia tidak kepikiran soal Dirga tadi. Cuma—Aldino kan baru sehari bertemu Elma, tapi dia sudah mengerti bagaimana sifat dia.

“Ngaco lo! Siapa juga yang marah marah?! Lo makin lama makin bikin gue kesel deh!” emosi Elma makin memuncak.

“Sini biar gue obatin kaki lo yang luka,” tawar Aldino yang sudah mulai mengambil kotak P3K di ruang UKS itu.

Secret Cinta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang