41 - Perdebatan kecil

59 13 70
                                    

Apa kabar?

Gimana keadaan kalian hari ini?

Absen dulu yuk sesuai tahun lahir.

Kalian baca ini di hari apa?

*****

“Apa harus mulai semuanya dari 0 untuk membangun sebuah hubungan yang bagus?”

*
*
*
*

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Saat itu, Elma benar-benar sedikit kesal dengan sikap Aldino yang selalu membuatnya risih. Memikirkannya saja, dia sudah muak. Apalagi kata-katanya yang terngiang-ngiang.

“Elma! Lo darimana aja sih? Gue sama Rea nyariin lo tau!” kesal Nindy

Saat menemui Nindy, wajah Elma sedikit pucat pasi. Sepertinya, dia masih kesal dengan sikap Aldino.

“El—lo baik-baik aja kan? Kok wajah lo bisa kayak gitu?” heran Nindy.

“Gue baik-baik aja kok Nin. Lagian—buat apa juga gue sedih? Kalian udah selesai cari kampusnya?” Elma berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Udah, lo mau—”

“Pulang yuk! Gue capek!” ujar Elma yang langsung berjalan keluar dari gedung itu.

Nindy merasa aneh dengan sikap Elma ini. Seperti ada sesuatu. Dia pun berusaha mencari tau, tapi sebelumnya dia mengikuti apa yang di katakan Elma, yaitu pulang.

Memang, sekarang mereka sedang tidak ada jadwal apa-apa. Biasa, kalau anak kelas 12 sudah selesai ujian, sudah tidak ada lagi yang di khawatirkan selain kelulusan.

Saat keluar gedung, Elma dan Nindy bertemu Rea. Dia sudah menunggu di depan gedung ternyata.

“Kalian, aku tungguin di sini lama banget nggak keluar keluar,” kesalnya dengan raut wajah marah.

Sorry Re, tadi kan masih lihat-lihat dulu kampusnya,” jawab Elma dengan senyuman termanisnya.

Melihat Elma menjawab seperti itu, Nindy jadinya tidak bisa berkata apa-apa. Sepertinya memang ada yang di sembunyikan dari Elma.

“Ya udah yuk!” ajak Rea.

Mereka pun menuju parkiran untuk pulang. Elma tidak mau menunggu Aldino, karena memang tidak mau berdebat lagi.

Secret Cinta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang