40 - Mulai berpisah SMA

43 10 29
                                    

“Gausah ngejar yang lari, kalo ngerasa sayang bakal jalan sama-sama kok, jadi nggak usah khawatir dia pergi sama yang lain.”

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Sejak kejadian di Rumah Sakit itu, Emily jadi tau soal hubungan Aldino dan Elma. Dan saat itu juga, Emily tidak mau sampai hubungan mereka sejauh itu. Apalagi, tau bagaimana latar belakang keluarga Elma. Kalian tau kan, bagaimana jika seorang anak orang kaya yang mencintai gadis biasa?

Pasti tidak di setujui oleh pihak keluarganya. Dan sekarang, itu yang di alami oleh Aldino dan Elma. Apapun resikonya dan bagaimanapun caranya, Emily berusaha memisahkan mereka.

“Aldino, Mama mau bicara sama kamu!” cegah Emily menyuruh anaknya itu duduk bersamanya di ruang tengah.

Aldino berhenti sejenak, dan menoleh ke arah Mama tercintanya itu. Berharapa ini semua berakhir dengan cepat, agar dia bisa kembali beraktivitas tanpa adanya halangan.

“Ada apa, Ma?” tanyanya.

“Al, sejak kapan kamu punya pacar? Kenapa kamu nggak bilang sama Mama?” pertanyaan pertama mulai muncul di benak Emily.

Aldino menghela nafas dan membuang muka ke arah lain. “Sejak kapan Mama perduli sama kehidupan aku? Dan—sejak kapan, Mama ingin tau apa yang aku lakukan?”

“Aldino, Mama ini Mama kamu! Mama kandung kamu! Wajarlah, Mama ingin tahu bagaimana kehidupan kamu!”

“Iya, tepat sekali! Mama itu emang Mama kandung aku. Tapi, apa pernah Mama sedikit aja perduli sama aku sejak kecil?” tekan Aldino. Dan Emily hanya bisa diam.

“Pernah nggak??!” bentak Aldino.

Tidak. Bukan berarti Aldino melawan orang tua, tapi dia hanya ingin agar Emily tidak membeda-bedakan status orang. Sejak kecil, Aldino tidak pernah di ajarkan soal tata krama oleh orang tua. Dia tau itu, karena dirinya sendiri dan Kakeknya.

“Al, kenapa—kamu—bicara seperti itu sama Mama? Kamu tau kan kalau Mama ini Mama kandung kamu? Mama kerja juga buat kamu!”

“Aku tau, Ma! Aku tau! Tapi, apa Mama pernah sedikit aja menghargai perasaan Aldino?! Seharusnya, dari awal kalau Mama sayang sama Al, Mama ngerti posisi Al!” jelasnya.

Tanpa basa-basi, Aldino langsung keluar dari rumahnya meninggalkan Emily yang mematung di sana. Dia juga tidak mau perdebatan dengan Ibunya semakin menjadi. Jadi, dengan rasa mengalahnya, Aldino mengakhirinya.

Secret Cinta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang