Keduanya bergandengan tangan ketika akan meningalkan makam Adina, Baru kali Ini abigail seperti melihat Aletha penuh kehancuran. secara tidak langsung selama ini Aletha selalu menunjukkan jika dirinya baik-baik saja tapi jika soal ibu dan sedang sendirian dia akan menangis.
walau bagaimana pun perempuan butuh air mata untuk meluapkan semua rasa yang tersimpan di dalam dirinya.
" Jangan menangis " Ucap lembut Abigail.
" Mau kah berjalan-jalan sebentar ? harinya sudah sore tidak masalah jika kita pulang malam. " Usul Abigail yang berniat ingin menghibur Aletha.
" Kau mau kemana ?" Tanya Aletha yang masih serak.
" Itu Artinya kau setuju " Abigail tersenyum bahagia, dia lupakan mobilnya yang ada diparkiran dia membawa Aletha untuk berjalan-jalan menenangkan diri agar tidak larut dalam kesedihan.
" Aletha lihat disana dulu aku saat bersekolah tidak bisa menyebrang aku selalu menggunakan jembatan itu, kau mau kesana ?"
Aletha mengangukkan kepalanya, keduanya tetap saja bergandengan seakan mereka pasangan yang saling mencintai.
" Harum Manis ! Harum manis ! "
" Eh pak beli 1" Panggil abigail , lalu dia memberi harum manis berwarna pink berbentuk kepala beruang.
" Untukmu agar senyumanmu kembali manis " Aletha tersenyum tipis dan menerimanya
" Kau makanlah juga "
" hmn nanti aku ambil, makanlah dulu "Kaki keduanya mulai naik keatas tangga penyebrangan, betapa indahnya jika dilihat dari Atas apalagi dimalam hari begini.
langkah keduanya berhenti saat berada di tengah jembatan " Alethaaaaa !!!! tersenyumlahhhh !!!! " Teriak Abigail dari atas itu hingga semua orang melihatnya, Aletha pun tampak kebingungan.
" Bigail. " Gumamnya.
" Suamimu ingin melihat senyumanmuu sayanggg !!!! " Teriak Abigail lagi.
Semua yang lewat tersenyum mendengar itu, Aletha merasa terpojok lalu mencubit perut Abigail.
" Aww sayang kau nakal " Ucapnya penuh penggodaan.
" Hei " gumam Aletha.
" Tersenyumlah " Ucap Abigail yang sangat menginginkan senyum Aletha.
Aletha tidak tahan hingga akhirnya dia tersenyum sampai air matanya jatuh " Jika kau terus begini aku bisa mencintaimu "
" Itu yang aku harapkan " Balas abigail yang menyingkirkan anak rambut kebelakang Aletha.
Aletha tertawa kecil sambil menangis bahagia, dia bahagiaa saat ini saat bersama abigail.
" kau cantik saat sedang tersenyum, jadi tersenyum ya. dan ... Jangan pikirkan yang lain saat sedang bersamaku anggap saja hanya ada kita berdua dan kebahagiaan. "
" Bagaimana bisa wanita tidak jatuh cinta kepadamu ketika kau begitu lembut, pengertian dan penyayang. " Batin Aletha.
" Abigail ... " Panggil aletha lembut.
" hmm "
" Pegang ini " Dia memberikan Harum manis yang tersisa itu di tangan Abigail, lalu dia menarik kerah baju Abigail. Wajahnya semakin mendekati wajah abigail.
Cup
Abigail melotokan matanya atas perlakuan aletha sekarang, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dibanding sebelumnya.
" Aletha jantungku ingin keluar karena dirimu " gumam abigail
" Kau mencintaiku ?" Tanya Aletha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Dokter Aletha
RomanceAletha Adina Bahreyin, wanita muda yang cantik sangat gigih dan pekerja keras. Setelah 10 tahun berada di Washington DC dia memutuskan untuk kembali ke indonesia untuk bertemu ibunya. tapi siapa sangka ternyata yang hanya dia temui hanya gundukan t...