Klek
Lampu operasi dimatikan, ruangan itu terbuka, semua keluarga berdiri menyambutnya.
Kepala adelia diperban penuh dan perutnya sudah mengecil, semua perawat sudah keluar dan kini Aletha dan dokter samuel keluar bersamaan dengan membawa anak itu di gendongan Samuel.
" Dokter bagaimana anak saya ?" Tanya hasan.
Samuel menatap Aletha tapi dia mengangkat bahunya itu artinya samuellah yang harus menjelaskannya.
" Pasien selamat, setelah dokter aletha membantu menghentikan pendarahan yang sudah menyebar di otak, lalu ini ... " tangannya menunjukkan bayi kecil itu.
" Itu anak saya dokter " saut mark.
" Anak ini sudah meninggal lebih dahulu ditempat, tidak bisa diselamatkan lagi." Jelas Samuel yang membuat semua orang terkejut.
Mark merasa kecewa mendengarnya, tapi bagaimanapun dia harus terima bukankah ini sudah jalan nya.
" Boleh saya lihat wajahnya ?" Tanya Mark, aletha membantu nya untuk membuka kain berwarna putih itu.
" Maaf Mark aku ... "
"Tidak aletha, ini bukan kesalahanmu ... kau sudah menolongnya terima kasih untuk semua yang kau lakukan, dia anakku aku akan memberikannya tempat yang terbaik. " potong Mark yang berusaha tegar atas kematian Bayi laki-lakinya.
" Wajahnya mirip dirimu. " Ujar Aletha.
"Benar aletha, dia sangat menggemaskan" saut Olivia yang menyentuh bayi itu.
" Abigail, temani aku " pinta aletha, dia ingin membersihkan dirinya.
" aku permisi dulu. " ujar abigail.
Lantas keduanya menuju ke Toilet rumah sakit khusus dokter, aletha mengajak abigail kedalam sana dan dia membuang semua atributnya.
" Kau tidak marah kan sayang ?" Tanya Abigail yang ingin memastikan, karena dia sekarang tau bagaimana sifat aletha.
"Entah "
" Jangan begitu, sini " dia membalikkan tubuh aletha dan melepaskan masker itu dan membuangnya.
Aletha menatap wajah abigail, dia sangat ingin memeluk pria ini sekarang tapi dia belum bersih.
" Dokter Yesha sudah kembali, aku ingin tidur bersamamu. "
" Apapun itu "
***
Ceklek
Bugh
" ahhh sayang "
Aletha mendorong tiba-tiba tubuh abigail keranjang kemudian langsung menyergap tubuh abigail untuk dipeluk.
" sayang kau manja sekali, kau tidak mengantuk ya ?"
Aletha tak mendengarkannya hanya terus memeluk erat abigail dan mendusel-dusel leher Abigail yang terasa wangi untuknya.
" abigai " ucapnya dengan suara serak .
" hmm "
" gelih jangan disentuh "
Bagaimana tidak geli tangan abigail masuk kedalam bajunya dan mengelus perutnya yang rata.
" makan yuk sayang, aku lapar sekali"
" Makan aku saja "
Abigail membulatkan matanya sejak kapan aletha memberikan tubuhnya secara sukarela kepadanya pikirnya." kau yakin sayang ? Tidak lelah ?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Dokter Aletha
RomansaAletha Adina Bahreyin, wanita muda yang cantik sangat gigih dan pekerja keras. Setelah 10 tahun berada di Washington DC dia memutuskan untuk kembali ke indonesia untuk bertemu ibunya. tapi siapa sangka ternyata yang hanya dia temui hanya gundukan t...