Dibalik Kematian Ibuku

1.2K 61 0
                                    

" kalau begitu kita jadi honeymoon kan ?"

Aletha mengangukkan kepalanya " tapi  jangan besok ya, Ran ingin bertemu denganku. Katanya tidak boleh ditunda. "

" oke, nah bagaimana jika sekarang kita makan malam diluar ?"

" tidak ah aku malas. Kita makan dirumah saja, ini masih jam 6 sore aku mandi dulu ya " 

Abigail tak melepaskannya, dia masih ingin menggendong aletha saat ini.
" tubuhku berat karena berisi turunkan aku "

" Aletha aku ingin punya anak sebanyak-banyaknya. Agar rumah kita ramai oleh canda tawa mereka, lalu kita akan duduk di depan sofa sambil memperhatikan anak-anak. "

Aletha diam saat itu, tidak tau apa yang dia pikirkan hanya saja terus memperhatikan abigail yang sedang bicara.

" Aletha jangan tunda ya, aku benar-benar ingin punya anak denganmu. " pintanya dengan sungguh-sungguh.

" aku tidak akan menundanya. " jawab aletha.

" aku tau kau juga ingin. Terima kasih "
Dia menggapai bibir aletha kemudian dilumatnya perlahan dan ciuman itupun dibalas oleh aletha.

***

Olivia terlihat sedang melamun saat ini, dirumah itu terlihat sepi dan tak ada orang sama sekali.

Karena beberapa hari ini Adelia berada dirumah ini dan sekarang Mark sedang mengantar adelia memeriksakan kandungan.

Semenjak kedatangan adelia, dia merasa Mark agak menjauh darinya. Dia akan diam ketika melihat adelia dan mark bersama dimeja makan dan tak ingin banyak bicara.

Bohong jika dia tidak cemburu, walau dimenerimanya tapi hatinya sangat sedih dan dia butuh seorang teman untuk bicara.

Tin !

Terdengar suara klakson mobil dari luar, itu artinya Mark dan Adelia sudah kembali.  Dia tak bergeming hanya duduk memegang remote tv seakan sedang menonton.

" Malam ini tidur denganku ya, anak kita mau tidur dengan ayahnya. " ucap Adelia yang terus bermanja di samping Mark. Dia sengaja melakukan itu untuk memanasi Olivia.

" Olivia " panggil Mark.

" hmm " dia menoleh lalu tersenyum kecil.

" malam ini Mark tidur denganku, tapi aku ingin dikamarmu. Kau cari kamar lain saja. " Ucapnya tanpa rasa malu.

" baiklah " jawabnya menurut, dia tidak suka bertengkar, apalagi dengan adelia pasti seakan-akan dia yang tersakiti dan malah membuat Mark marah padanya.

" Kalian masuklah, oh ya malam ini aku akan menginap dirumah ayahku untuk beberapa hari kedepan. " ucapnya memandang Mark sekilas.

" Aku antar "

" Mobilku sudah diservice tidak perlu repot, aku bisa sendiri Mark. "

" kau sedang hamil olivia. ".

" tidak apa "

" Biarkan saja dia.ayo sayang kita masuk " Adelia menggeret tangan Mark dan mengajaknya masuk kekamar Milik Olivia.

Siapa yang tidak sakit hatinya melihat semua itu, ingin rasanya pergi tapi dia juga mencintai Mark. Sungguh cinta membuat semuanya menjadi buta. Dia rela menyakiti hatinya sendiri hanya untuk bersama orang yang dia cintai.

" maafkan ibu sayang " ucapnya mengelus perutnya yang mulai membesar itu.

Olivia pun keluar dari rumah itu, dia menyetir mobilnya sendiri hingga dari kamar atas Mark mengawasinya.

Cinta Untuk Dokter AlethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang