Hari Pembalasan

1.2K 63 0
                                    

" Omong kosong " ucap melinda.

" diam ! " teriak aletha, hingga membuat semua orang terkejut karena selama ini alletha tak pernah berteriak semarah ini.

" kalian semua pembunuh! Kalian membunuh ibuku ! Ayah ! Kau !( menunjuk adelia ) dan kau ! ( menunjuk melinda ) " dia tak segan untuk mengungkapkannya hari ini.

Hari ini dia tidak peduli akan dunia lagi, dia harus memberi pelajaran untuk semua orang.

" Ibuku tidak mati karena serangan jantung tapi karena racun dimakanannya, itu semua karena kau memasukkannya kedalam makanan ibuku ! Plak ! "

Dia menampar aletha, dan membuat melinda marah " kau ! "

" kau apa ha ! Kau apa ! Kau merebut kebahagiaan ibuku dan aku. "
Dirinya terus maju kehadapan melinda, membuat tubuh melinda otomatis mundur entah kenapa dia takut melihat aletha sekarang.

"  Bagaimana ? Bagaimana rasanya aku tanya padamu adelia, Kau melihat foto yang kukirim itu kan ? Suamimu berselingkuh dengan ku. Baru seperti ini tapi kau sudah meradang kami tidak menikah hanya tidur bersama belum merebut semuanya ...  dan ayah aku juga tanya kepadamu.

Apa yang kau rasakan saat ini ? Sakit hati karena anakmu merasakan hal sesakit ini ? Coba pikir hal yang dialami ibuku sesakit apa dirinya.

Dan kau Melinda, kau marah melihat anakmu tersakiti begini.  kau begitu marah karena anakmu diselingkuhi lalu kenapa kau menjadi selingkuhan ayahku ... kau tau kan sekarang bagaimana sakitnya diperlakukan begitu ?"

Yang tadinya bicara keras dia melemah diakhir karena teringat akan kisah hidup ibunya yang amat menyedihkan itu.

" jika kau mau ambil saja ayahku itu, dia tidak ada gunanya untukku ataupun ibuku. Ambil tapi jangan membunuh ibuku, bagaimana jika aku bunuh adelia ? Apa kau terima ?"

"Tidak ! Aku tidak akan menerimanya ! " saut melinda.

" lalu kenapa kau membiarkan anakmu membunuh ibuku ! Dan membuatnya menjadi gila selama satu tahun dan memalsukan kematiannya ha ! Katakan ! Katakan kepadaku ! " dia mengguncang-guncang tubuh melinda dengan kuat hingga melinda ketakutan tapi tetap berpikir bagaimana mengelaknya.

" aku dan adelia tidak..

" jangan katakan tidak! Karena aku punya semua buktinya ! " potong aletha

Dan semuanya termasuk pelayan hanya melihat adegan itu, dimana seorang anak sedang membela ibunya sekarang.

Tapi abigail tidak berfokus kesitu dia marah mendengar aletha yang kembali bersama mark, dia ingin kejelasan dari aletha saat ini.

" ayo pulang " Ujar abigail yang akan membawa aletha.

" aku tidak mau ! Jangan halangi aku dengan semua rencana yang kau pikirkan itu ! "

" Pulang, obati dulu lukamu ... kau akan kehabisan darah jika terus begini" katanya yang masih melembut. Tapi benar juga karena darah di kening aletha terus saja keluar membasahi pinggir pipinya.

" Kau juga sama seperti mereka ! Menjauhlah dariku !"

" Aletha pulang ! " bentaknya.

" Jangan membentak Adikku ! " ujar Ran, yang memeluk aletha.

" Ran hiks hiks katakan pada semuanya ibuku mati karena wanita itu ( tunjuknya kearah Adelia ) bantu aku ran hiks hiks "

Ran mengepalkan kedua tangannya, dia marah melihat aletha memohon dengan pilu.

" benar ! Yang dikatakan aletha semuanya benar, aku mendengar dan punya saksinya. "

" siapa ?" Tanya Hasan yang kini mau mengangkat mulut.

Cinta Untuk Dokter AlethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang