Dihalaman parkir restoran itu, ketiganya masih saling berhadapan, Ran inging mengantar Aletha pulang tapi ditolak Aletha.
" sebaiknya bi wahida jangan pulang kerumah, aku akan mencarikan tempat untuk bibi berlindung. " ujar aletha yang takut jika nanti saksi satu-satunya disakiti oleh melinda dan Adelia.
" untuk sekarang aku menyuruh bi wahida tinggal di apartemen lamaku. Tidak ada yang tau. Sekarang pulanglah dan hati-hati jangan pikirkan apapun. "
" Aku pulang "
Aletha membuka pintu mobilnya dan masuk kedalam sana. Mobilnya bergegas menghilang dari hadapan Ran.
" Ayo bi aku antar " ujar Ran kepada Bi wahida.
"Terima kasih tuan. "
***
Malam harinya, bukan rumah yang aletha sambangi. Pikirannya begitu kacau hingga kebiasaan lamanya ketika masih washington kembali muncul.
Apalagi kalau bukan duduk di bar, namun dulu dia tidak suka dengan bir tapi sekarang lihatlah ditangannya ada secangkir bir.
Dia tidak bisa melampiaskan rasa marahnya, hanya dengan begini dia bisa meluapkannya.
Ponsel didalam tas itu terus berdering siapalagi kalau bukan Abigail. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam bahkan dia tak ingat waktu.
Sebenarnya abigail tau dimana keberadaan aletha, Waiters yang ada didalam itu adalah temannya. Sengaja dia terus memantaunya dari dalam mobil yang terhubung dengan cctv itu.
" hay " sapa seorang pria yang menyentuh pinggangnya. Aletha langsung menepis tangan pria itu.
" Kau butuh teman ?" Tanya pria itu yang bicara di dekat telinga aletha.
Abigail mengeram marah melihat aletha yang tak marah didekati begitu.
" Pergilah " usir aletha.
Pria itu tersenyum smirk " aku suka wanita yang jual mahal. Bagaimana jika kita cari kamar ?"
Aletha yang begitu kesal dan marah itu langsung menyiramkan bir kewajah pria itu.
Byurrrr
" ck "
Pria itu menarik pinggang kecil aletha, lalu berniat untuk menciumnya.
Bugh
" Kau suka disini ?" Ujar Abigail menatap marah aletha.
" ck kau siapa ha ? Dia wanitaku "
" istriku ! " jawab abigail yang membuat pria itu terdiam dan segera pergi dari sana.
Aletha hanya diam dengan wajah yang memerah " hukuman apa yang pantas untukmu. " ucap abigail.
***
Didorongnya tubuh aletha hingga terjatuh ke sofa. Abigail benar-benar marah dan langsung melepaskan pakaiannya." aku sudah bilang padamu, kau bebas melakukan apapun yang kau inginkan asal jangan pergi ketempat aneh seperti itu. Aku sudah memendamnya satu bulan, aletha ini hukumanmu. "
Wajah abigail terlihat sangat nafsu dan penuh amarah, aletha jadi sedikit takut melihatnya.
Abigail mengangkat kedua tangan aletha keatas dan meremas dua gundukan itu.
" mhhhh "
" aku tidak suka milikku diganggu. Hanya aku yang berhak menyentuhnya "
" ahhh " desahnya saat abigail berhasil membuka bajunya dan menjilat putingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Dokter Aletha
RomanceAletha Adina Bahreyin, wanita muda yang cantik sangat gigih dan pekerja keras. Setelah 10 tahun berada di Washington DC dia memutuskan untuk kembali ke indonesia untuk bertemu ibunya. tapi siapa sangka ternyata yang hanya dia temui hanya gundukan t...