kemarahan Abigail

1.1K 47 1
                                    

"Abigail kau berteriak kepadaku ?"

***
Didalam kamar itu walau mereka satu ranjang dan satu ruangan tak sama sekali bicara.
Sore tadi aletha habis-habisan dimarahi abigail hingga membuatnya sakit hati dan tak mau menoleh sedikitpun melihatnya.

Flashback on

" benar! Aku berteriak kepadamu sekarang! "

Aletha mendengus kesal, melihat muka aletha membuat abigail menyentuh kedua bahu aletha dengan erat.

" sekarang katakan kepadaku jika kau kembali kesana apa yang akan kau lakukan ha ! Katakan ! " bentaknya menatap tajam aletha.

" aku ingin memaki mereka agar mereka sadar!"

" kau hanya bisa memaki hanya itu aletha. Kau hanya akan menambah kegilaan mereka, aku tidak menyangka kau bodoh dalam hal ini. "

Mendengar kata bodoh yang terucap dalam bibir abigail membuat aletha marah, dia mendorong tubuh abigail hingga kedua tangam abigail terlempar menjuntai kebawah.

" Aletha dengar! Jika kau melakukan sesuatu tanpa sepengetahuanku maka jangan harap kau bisa memiliki kebebasan lagi, aku tidak main-main dengan ucapanku" ancamnya yang memang tak main-main bukan karena dia tidak suka aletha membalas dendam, tapi dia memikirkan konsekuensinya. Bisa saja terjadi sesuatu kepadanya, apalagi aletha selalu gegabah dalam bertindak pikirnya.

" jangan menasehati orang bodoh seperti diriku" gumam aletha pelan, namun penuh penekanan.
Mata keduanya saling menatap tajam seolah tak mau kalah.

" aletha!"

Flashback off

Aletha dalam posisi serba salah, dia lelah dalam posisi tidur itu tapi dia tak mau menatap abigail. Sedari tadi terus memunggunginya.

Drttt ... drrrtt

Segera diangkatnya ponsel yang gemetar tanpa dilihat siapa yang menelpon. Dia juga bangkit dari ranjang dan mendekati arah jendela.

" Oh dokter yesha, kau rupanya. "

Mendengar nama yesha membuat abigail terbangun dari tidurnya, ralat bukan tidur tapi hanya pura-pura tidur.

📱 ....

" iya 2 hari lagi aku segera kembali kerumah saki. "

📱 ....

" Terima kasih hmm selamat malam "

Mendengar istrinya mengucapkan selamat malam dengan lembut kepada pria asing membuatnya kesal lalu melempar bantal yang dia pakai ke lantai.

" tidak ada masalah bagiku jika kau ingin ibumu melihat kita bertengkar. " saut Aletha seraya mematikan ponselnya.

Abigail memburu nafas panjang, dan matanya mulai memerah.

" Tidur!" Perintah abigail dengan kepala merujuk ke ranjang sebelahnya.

Aletha berjalan pelan, dan menaruh ponselnya di nakas. Langsung saja dia naik ke ranjang dan menarik selimut hingga tubuhnya tertutup selimut.

" maaf aku melakukan ini bukan untuk melarangmu, tapi aku sendiri yang akan melakukannya untukmu. " batin abigail.

***

" ibu ! Ibu ! "

Teriak abigail seraya keluar dari rumah dan kebetulan ibunya sedang menyirami tanaman di teras rumah itu.

Cinta Untuk Dokter AlethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang