Dua gelas Boba dan dua sahabat terbaik

623 130 23
                                    

Meski karirnya melejit dan mampu menjual jutaan copy album setiap kali comeback, namun karir Raka belum berlangsung lama, baru empat tahun sejak debut.

Raka belum mengetahui dengan baik seluk beluk dunia entertainment ini, ia juga belum bisa dikatakan expert menghadapi segala permasalahan yang ada apalagi di usianya yang masih remaja.

Itulah alasan Raka memilih diam setiap kali ada skandal yang menimpanya, ia menurut saja apa yang agensi dan manajernya katakan. Mereka lebih lama berkecimpung di dunia ini, lebih expert mengelola industri hiburan.

Saat lagunya di tolak mentah-mentah Raka diam. Saat salah satu lagu ciptaannya dipuji oleh komposer ternama dan nama yang di usung bukan nama Raka, ia tetap diam. Bahkan saat skandal pertamanya terkait pembulian dan diminta meminta maaf meski ia tidak bersalah ia menurut.

Namun kali ini Raka tidak berniat untuk diam. Satu perusahaan tahu persis lagu yang sekarang sedang bertengkar di nomor dua tangga lagu dunia dan  bersaing dengan boy dan girl grup ternama korea adalah miliknya, namun ia diminta membuat klarifikasi bahwa lagunya ada plagiat penyanyi pendatang baru hanya karena ia menunjukkan sebagian demonya kepada penggemar dengan menuliskan keterangan 'Maha Karya Baru'

Raka berdiri dari duduknya dengan emosi yang menderu. Ia menatap manajer dan direktur utama agensinya.

"Silahkan rilis pernyataanku terkait plagiarisme saya, maka saya akan merilis bantahannya juga"

"Raka, dengerin dulu, ini semua buat kebaikan kamu juga" manajer berusaha menangkan. "Selama ini kamu punya track record yang bagus, jangan hancurkan dengan skandal plagiarisme gini"

"Tepat sekali, record saya selalu bagus dan lagu ini jelas sekali milik saya dari warna musik serta warna suara khas saya. Lalu kenapa harus yang mengalah? Bantah! Perjuangkan hak cipta saya. Bukan sebaliknya"

Direktur utama tampak memijat pelipisnya.

"Kalau pertemuan ini hanya untuk membuat saya tunduk seperti sebelum nya. Saya pergi!"

Raka melenggang pergi sembari menutup pintu dengan agak keras.

Sepeninggal Raka, manajer dan direktur saling tatap.

"Lagu ini memang murni punya dia, saya bahkan melihat nya mengerjakan nya setiap malam" ujar manajer.

"Ini bukan saatnya membahas jerih payahnya. Masalahnya agensi solois baru ini dari perusahaan ternama. Bagaimanapun berusaha bertahan akhirnya Raka sendiri yang akan rugi. Lagian ini salah saya juga kurang mengawasi para karyawan saya."

"Sekali saja pak, sekali saja pertahankan pendapat Raka. Kalau dia keluar, kita juga yang sulit"

Pak direktur hanya menghela nafas, entahlah kedepannya ia akan membela Raka atau justru sebaliknya.

.

Malam sudah larut, tetapi Kean tidak peduli. Ia tetap memacu gas menuju rumah Raka usai Papa memperlihatkan deretan trending teratas berita. Baru ia sadar sudah tiga hari sejak pertemuan dirinya dan Raka di depan kelasnya yang hendak mengajak Jean bertemu Kinan, Kean tidak lagi melihat Raka.

Sesampainya di rumah lelaki tersebut, Kean hanya bertemu dengan ibunya yang mengatakan Raka tidak pulang yang juga tampak khawatir karena seperti Raka tidak bisa dihubungi. Sementara tadi beliau datang ke apartemen Raka namun tidak ada orang disana.

Kean lantas bergegas menuju apartemen pribadi Raka. Mungkin temannya itu ia sudah kembali, entah darimana tadi Raka pergi.

Sesampainya disana semua rasa khawatir Kean lenyap seketika saat Raka menyambut nya dengan cengiran khas anak itu.

Don't Touch My FoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang